The Way ILY 2✨

225 47 16
                                        

Semua terjadi begitu tiba-tiba. Sejak hari senin itu, aku tidak menyangka bahwa dia kembali menawariku yang ku anggap sebagai basa-basi. Karena itu, aku bersyukur saat itu telah mengambil keputusan yang tepat untuk mengiyakannya.

"Aku putus."

Pas malem, ibu yang ada di luar kota nelepon Irene dan nyeritain baru putus sama Suho. Yah, ibu ngehargain keputusan Irene karena orang tua mereka sudah ngenal satu sama lain, maka dari itu Irene harus cerita ke ibunya. Dan yah, Irene kembali sedih. Tapi, mau gimana lagi kalau keputusan sudah diterima. Suho pun juga gak hubungin Irene lagi.

Besoknya seperti hari-hari sebelumnya, Irene berangkat ke sekolah. Hari ini, hari selasa dan jadwal Irene bertugas piket; stand by di meja piket, ngedata guru yang datang terlambat, ngasih absensi kelas, nyambut tamu penting yang datang, matiin AC dan sebagainya. Kayak hari-hari sebelumnya, tugas piket rasanya berat dan melelahkan dibandingkan ngajar biasa meski tugas piket ada dua guru yang bertugas.

"Halo, selamat pagi." Sapa Taehyung yang baru datang buat tanda tangan absensi guru.

"Iya pagi juga." Balas Irene.

Taehyung tersenyum buat Irene balas senyum juga. Dan yah, hanya sekedar itu interaksi antara Taehyung dan Irene sebenarnya.

Selanjutnya, tugas piket malah dilakuin Irene sendirian karena bu Yuri--guru senior yang piket bersama Irene dipanggil ke BK buat ngurusin anak muridnya yang bermasalah. Irene pun sendirian sampe jam istirahat pertama; nganter tamu yang dateng buat ketemu kepala sekolah atau ngurusin beberapa murid yang izin keluar sekolah. Sedang sibuk-sibuknya, tiba-tiba Taehyung dateng ke meja piket.

"Kok sendirian? Bu Yuri mana?"

"Lagi di BK."

Taehyung langsung duduk di kursi sebelah Irene bersamaan Irene ditelepon guru BK untuk dateng ke lantai tiga.

"Oke siap bu, nanti saya ke sana." Jawab Irene seteleh nelpon terus beralih ke Taehyung disebelahnya, "Pak, saya disuruh ke BK. Bisa tunggu sebentar gak di sini?"

Taehyung malah nahan baju lengan Irene seakan gak mau ditinggal, "Gua baru dateng nih, lo di sini aja. Gua gak tau tugas piket."

Ya, bener sih... Taehyung gak tau tugas piket karena gak pernah dapet tanggung jawab tugas guru piket.

"Oke." Irene gak jadi pergi dan kembali duduk di sebelah Taehyung yang nanya, "Eh, ngajar kelas 10.4 gak?"

"Enggak, pak. Kenapa?" Tanya Irene tanpa noleh ke Taehyung karena lagi ngerekap absen.

"Memang ngajar kelas mana aja?"

"10.1 dan 10.2, terus 10.10 sampe 10.13," Jawab Irene pas kebetulan pula ngerekap absen kelas 10.4 dan ada nama wali kelasnya tuh; Kim Taehyung.

"Oh iya, Bapak wali kelas 10.4, ya?" Irene tanya sambil dongak, natep mata Taehyung disebelahnya.

"Iya, lo wali kelas juga 'kan?" Tanya Taehyung.

"Iya, wali kelas 11.12 pak."

Taehyung malah ketawa, "Kaku amat kocak, kita seumuran. Lo tahun 99 'kan?"

Irene juga ketawa. Apalagi Taehyung juga daritadi bahasanya gua-lo dan memang kedengerannya gak sopan banget. Cuman Irene diem aja, ngebiarin Taehyung karena inget guru laki-laki itu tuh udah duluan ngajar di sekolah Yongsan--udah mau setahun--jadi ibaratnya senior Irene.

"Iya 99." Irene jawab sekedarnya karena tau Taehyung juga kelahiran 99 dan kembali ngerekap absen. Tau dari mana? Jelas Irene tau dari guru-guru lain. Soalnya di sekolah itu juga banyak guru-guru muda, termasuk guru-guru baru yang masuk bareng Irene dan Seungwan.

The Way ILY [내가 당신을 사랑하는]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang