A Love Once Bloomed (1)

729 63 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

"Setelah kupikiran kembali.."

Seorang wanita dengan paras indah bak dewi terlihat menjauhi kerumunan pesta. Ia memilih merenung diam, dan menatap ke arah cahaya matahari langsung dengan matanya yang sudah setengah buta itu.

"Tidak ada yang namanya takdir dari pertemuan kami.." 

Wanita itu menoleh kearah taman yang berada tepat di bawah balkon tersebut. Ia menatap tajam sepasang kekasih yang tengah duduk berdua disana, menatap dengan alis yang mengerut dan mata yang menyipit kesilauan.

Sepasang kekasih terlihat begitu romantis dan saling bermesraan berdua tepat tak jauh di dekat pancuran air pada taman tersebut.


"Semua orang berfikir bahwa sebuah kebetulan yang dianggap pasti ketika kita sedang putus asa adalah takdir."

"Namun setelah ku rasakan kembali..."

Pasangan kekasih tersebut tertawa gembira, sangat manis, kekasih pria dari wanita tersebut bahkan dengan manis memasangkan bunga yang baru ia petik ke rambut kekasih cantiknya itu.

"..Memang tidak ada yang namanya takdir."

Wanita bangsawan tersebut terdengar sedang bergumam secara tiba-tiba sembari menatapi kedua sejoli yang tengah jatuh cinta itu. "Dulu sekali aku juga pernah dicintai seperti itu."

Tiba-tiba seorang pria gagah datang menghampiri sang wanita yang tengah menatap kebawah, wajah wanita itu begitu cantik dengan silauan cahaya matahari hangat memancar tepat di atas kulitnya.

Pria tersebut datang dan menutupi cahaya matahari yang menyorot langsung ke arah yang sang wanita. Secara tidak langsung juga, tubuh bidang sang pria itu menghalangi mata amethyst yang tengah sibuk menatap kemesraan sepasang sejoli yang berbahagia di sana.

"Aku mencarimu kemana-mana istriku." Ucap pria itu dengan nada sedikit marah walau wajahnya tampak tenang.

Wanita yang di sebut istri tersebut menoleh ke arah seseorang yang berbicara padanya. Ia menatap mata suaminya tersebut.

"Wanita angun dan bermartabat tidak seharusnya menyendiri dan menjauhi pesta sembarangan. Kau harus mengingat jika dirimu adalah istri putra mahkota."

Mereka saling menatap tajam satu sama lain. Pria yang mengaku suami dari wanita itu tidak mencerminkan sifat suami sama sekali.

Ia malah menatap wanita yang disebut istrinya sendiri dengan tatapan sangat keji, Pria itu bahkan menyiritkan alis dan matanya sampai semua orang yang bahkan tidak di tatap matanya secara langsung bisa merasakan tatapan intimidasi tersebut.

Sedangkan sang istri hanya memberikan wajah lusuh dengan tatapan yang memancarkan rasa lelah. Ia lelah, marah dan hatinya entah mengapa terasa begitu sesak.

Absence of Sight [Naruto X Hinata]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang