Menceritakan tentang para remaja yang dilingkupi sex didalamnya. Cerita ini mengandung unsur LGBT. Bagi yang homophobia dilarang melirik. 35% scene di story ini real story. Jangan lupa selalu tinggalkan jejak setelah membaca.
. . REMAJA MANIS ITU . . Sinar mentari dengan lancangnya memasuki kamar melalui celah tirai yang sedikit tersingkap. Pantulan cahayanya menuju netra lentik milik seorang remaja manis yang kini tengah menggeliat.
Kedua tanganya terangkat ke atas. Begitu juga badanya yang berguling kesana kemari sekedar mengencangkan otot pasca bangun tidur.
"Hoaamm..... Bisa ga sih, tiap hari itu minggu aja. Males gua!" Gerutunya.
Tok Tok Tok
"Ka, Bangun, Nak. Cepet mandi terus sarapan. Buruan...!"
"Iya, iya, bunda...." Jawabnya sambil menggerutu.
Kaki mungil mulusnya menuruni ranjang tempat tidurnya. Berjalan menuju kamar mandi sambil menenteng handuk dikananya.
Rasa dingin sedikit mengagetkan tubuhnya yang telanjang. Bagaimana air itu mengguyur tubuh mulusnya.
"Wanjir, kaget, gua. Dingin banget dah. Perasaan cuaca biasa aja."
Setelah hampir lima belas menit ritual mandinya, kini ia sudah siap memakai seragam sekolah.
Ya, Namanya Arsya Naka Narendra. Biasa dipanggil Ar, Aka atau Arsya. Remaja manis cenderung cantik yang telah berusia enam belas tahun. Anak Terakhir dari Tiga bersaudara. Kedua kakaknya perempuan semua dan sudah bersuami. Tapi sayang, dua kakak perempuan Bian tinggal dikota yang berbeda. Kini dirinya sedang duduk dibangku kelas sebelas disalah satu sekolah kejuruan dikotanya.
Selesai sarapan pagi, Ar bergegas mencium tangan Bunda dan Ayahnya. Langkah kakinya menuju garasi motor. Ar keluarkan sebuah sepeda motor matyc, motor sejuta ummat itu segara Ar starter dan mulai berjalan keluar menuju jalanan.
"Pagi, Mang Andre...!"
"Pagi juga, kasep"!
Begitulah Ar, selalu ramah dan menyapa tetangganya dikomplek perumahan. Bahkan hampir seisi komplek ini pun sudah hafal dengan Arsya. Selain tampan, Ar juga ramah kepada siapapun itu. Itulah yang membuat dirinya selalu disukai oleh orang-orang. Bukan hanya tampan, tapi juga periang dan ramah dengan siapa saja.
"Pagi, Wak Adi.... Lagi nyiram taneman ya?"
"Iya nih, Ar. Mau sekolah ya ?. Hati-hati dijalan!"
Begitulah setiap pagi rutinitas Arsya menyapa para tetangganya atau orang yang ditemuinya sebelum menuju sekolah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arsya . . . . .
Hallo guys, othor kembali lagi dengan cerita baru... Hayo gasss biar othor semangat nulisnya.
Btw, seperti biasa yah. Visual cast lainya nanti kedepan di upload di akun IGothor.... See you next chap
