Akuariumnya di Sana, Kak

394 70 14
                                    

Aku cuma minta vote sama komen aja...

Boleh kan? Gampang kan?

Soalnya aku jadi semangatttt kalau habis bacain komen 🤍

Happy long reading karena ini tembus 3000+ kata

Happy long reading karena ini tembus 3000+ kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‧₊˚ ⋅  𓐐𓎩 ‧₊˚ ⋅

"Lah tadi malam kan udah gue ingetin, data inventaris part maksimal dikirim hari ini biar bisa cepat pengadaan, Rai. Terus sekarang gimana dong?"


Gue cuma melihat Awan yang sepertinya lagi pusing sama kelakuan staffnya di Mahawira. Alisnya sudah menyatu meskipun nada bicaranya nggak terkesan sekesal itu. Dia tetap minta data yang dibutuhkan buat dikirim malam ini, jadi gue yakin staff itu akan kerja lembur bagai kuda di sisa waktu yang ada.

"Kalau di tim emang sesibuk itu ya, Kak?"

Sebelumnya gue sempat mention kalau gue submit berkas untuk open recruitment tim riset di Universitas Sahna Wikrama. Sebenarnya gue daftar di Mahawira. Meskipun gue sangat kontra dengan pola kerjanya, tapi gue cukup tertarik untuk jadi bagian dari Divisi Finance and Administration. Kata Awan kalau gabung di nonteknis kerjanya nggak akan segila anak-anak teknis.

"Tergantung sih, kalau lagi dekat event ya sibuk banget. Kalau enggak gue merasanya biasa aja." Dia jawab sekenanya, sambil sibuk mencicipi es krim hangat yang kami beli di daerah dekat SMA Komplek. Iya, memang es krim hangat. Es krim yang dipadukan dengan ketan hitam dan disajikan bersama dalam satu mangkuk, makanya rasanya ada yang dingin dan ada yang hangat.

Event yang dimaksud dia adalah kontes mobil baik nasional ataupun internasional. Yang selalu diikuti Mahawira sejauh ini katanya Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dan Shell Eco Marathon (SEM). Membayangkan tahun lalu perlombaan itu diadakan di Sirkuit Mandalika membuat gue bertekad kuat agar diterima di Mahawira. Gue kan juga mau jalan-jalan ke Lombok, nonton race secara langsung tanpa mengeluarkan sepeserpun karena biaya berangkat didanai oleh sponsor dan kampus.

"Kamu kalau keterima nggak apa-apa kena pressures waktu dekat-dekat event?"

Jangan kaget, kuliah di Surabaya membuat Awan jadi campur aduk menggunakan gue-lo dan aku-kamu. Gue pun begitu. Kami sama-sama nggak mempermasalahkan hal tersebut, nggak ada kesan spesial dengan menggunakan aku-kamu saat kami ngobrol.

"Nggak apa-apa sih, cuma takut kuliahnya keteteran."

Dia ketawa di samping gue. Suara tawanya bahkan lebih renyah daripada biskuit yang gue pesan sebagai tambahan topping pagi ini.

"Pasti keteteran sih, jadi harus pintar-pintar milih mana yang bisa dan nggak bisa buat ditinggal." Kata dia yang kemarin mengambil jatah bolos demi bisa tidur setelah menyelesaikan apapun tanggungannya setelah kompetisi berakhir. Sebentar lagi dia akan lengser dari Mahawira.

DISASTER COMESSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang