2 : Siapa Gadis Itu?

73 20 0
                                    

Jungkook terkejut saat Tzuyu mendorong tubuhnya ke atas ranjang kemudian naik ke atas tubuhnya. Satu sisi dirinya memang bersyukur menjadi orang yang membawa gadis itu pulang. Namun, sisi lain hal ini cukup menyiksa baginya. Dia tak boleh memanfaatkan keadaan sama sekali meski dirinya menyukai Tzuyu sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah.

Jungkook segera menutup mulut Tzuyu sebelum hal yang tak diinginkan terjadi. "Tzuyu, aku Jungkook."

Tzuyu melepas tangan pria itu dan mendengus kesal. "Lalu apa masalahnya jika kau adalah Jungkook?"

"Astaga, lain kali kau tidak boleh banyak minum. Apa kau akan melecehkanku?"

Tzuyu tersenyum lalu perlahan tertawa mendengar pertanyaan dari Jungkook. "Kau benar. Ini tidak boleh. Meski kau pria yang tampan, ini tidak boleh."

Jungkook mengembuskan napas lega saat Tzuyu turun dari atas tubuhnya. Selama ini Tzuyu memang tak bisa minum terlalu banyak atau akan berakhir menjadi liar seperti saat ini. Bahkan bisa dibilang, ini bukan pertama kalinya menghadapi Tzuyu yang seperti ini.

Jungkook meringis saat Tzuyu mendorongnya ke dinding. "Tzuyu, aku tau kau patah hati. Tapi bagaimana bisa kau melampiaskan segalanya padaku?" Pria itu lagi-lagi menutup mulut Tzuyu dengan tangannya saat memprediksi gadis itu akan mencoba menciumnya lagi.

"Astaga, ini merepotkan," batin Jungkook.

***

Tzuyu mengerjapkan matanya, mengerutkan dahi saat mendapati langit-langit yang ditangkap matanya, bukanlah langit-langit kamarnya. Dia kemudian membulatkan mata, terduduk dan mengedarkan pandangan sambil memastikan pakaiannya masih utuh. Melihat tingkah konyol gadis itu, tentu saja membuat Jungkook yang datang membawa sarapan, segera tersenyum.

"Beruntung kau menghubungiku. Jadi kau aman." Jungkook duduk di tepi ranjang kemudian memberikan segelas air hangat dengan campuran madu di dalamnya. "Kau bertengkar dengan Junho? Kau bukan tipe orang yang dengan ceroboh mabuk di bar."

Tzuyu menghela napas. Alih-alih menjawab pertanyaan Jungkook, dia memilih langsung meneguk minuman yang Jungkook buat agar rasa pengar di kepalanya bisa segera hilang.

"Apa aku bukan temanmu lagi?" tanya Jungkook sambil menggenggam tangan gadis itu. "Aku tidak berhak untuk tahu?"

"Dia selingkuh dengan Jena." Tzuyu yang sebelumnya memasang wajah sedih, segera membulatkan mata dan melempar tangan Jungkook begitu saja. Bagaimana tidak? Ingatannya semalam, bisa diingat dengan sangat jelas. Termasuk saat dirinya memaksa untuk mencium Jungkook. Bukankah sekarang malah akan membuat pertemanan mereka canggung?

"Tidak perlu dipikirkan. Aku juga mengerti, semalam kau mabuk jadi sedikit gila."

"Tapi ...."

"Makanlah sarapannya." Jungkook memberikan piring berisi roti bakar buatannya dan tersenyum. "Aku ada pekerjaan jadi harus segera pergi. Lain kali jangan minum terlalu banyak."

Tzuyu tersenyum, menatap pria itu sebelum kemudian mengacak rambutnya saat pintu kamar Jungkook tertutup. Dia tak menyangka akan menjadi seliar itu saat mabuk. Beruntung Jungkook tak menganggapnya serius. Dia takut itu malah akan membuat pertemanan lama mereka hancur.

Tzuyu meraih gawainya kemudian mencari nomor seseorang untuk dihubungi. Dia akan menyelesaikan segalanya termasuk soal hubungannya dengan Junho yang sudah kandas. Dia tak mau memberikan harapan kosong pada penggemarnya. Juga, tak ingin menghalangi Junho dan Jena untuk mempublikasikan hubungan mereka tanpa mengaitkan segalanya dengan dirinya. Memang, rasanya sangat sakit. Namun, dia tetap harus melakukannya.

"Aku putus dengan Junho. Tolong rilis beritanya." Tzuyu segera menutup telepon itu kemudian memilih untuk memeriksa jadwalnya hari ini. Setelah dirasa tak ada kegiatan sama sekali, gadis itu kembali berbaring. Menurutnya, tidur sedikit lebih lama bukanlah sebuah dosa. Apalagi Jungkook menggunakan aromaterapi di kamarnya dan membuatnya lebih merasa tenang.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang