5 : Adik Ipar

60 17 0
                                    

"Nuna ...."

"Apa kau tahu tindakanmu ini akan membuat penggemarmu sangat marah jika mereka tahu alasanmu absen pada acara promosi?" cerocos Yewon sambil memukul meja dan berdiri bahkan sampai membuat tubuh Jungkook tersentak. Memang, dia sangat dimanjakan oleh agensinya. Namun, Yewon akan berubah menjadi orang lain saat marah seperti ini.

"Aku lupa menghapusnya kemarin." Jungkook segera menunjukkan kuku-kukunya yang kali ini sudah bersih. "Lihat. Kukuku sudah bersih."

"Kau hanya akan membuang usiamu dengan sia-sia." Junghyun meletakkan 2 kopi yang baru dia beli.

"Jangan bilang kau ingin membelanya. Kau selalu melindunginya. Itu sebabnya dia selalu berbuat sesuka hati." Yewon kini kembali menatap Jungkook tajam. "Sekarang bagaimana kau akan menyelesaikan masalahnya? Ini lebih sulit untuk disangkal."

"Rilis pernyataan bahwa aku sedang tidak berkencan dengan siapa pun. Itu tidak sulit," ujar Jungkook yang tentu saja mengundang emosi Yewon. Bahkan, gadis itu sampai mengangkat kursinya kuat-kuat hingga membuat Jungkook buru-buru menghindar sementara Junghyun pasang badan melindungi aset agensinya. Memang, Jungkook selalu melakukan segala hal sesukanya. Namun, tak dapat dia pungkiri, penghasil won terbesar untuk agensinya merupakan Jungkook. Itu sebabnya Jungkook cukup dimanjakan dalam agensi itu.

"Jeon Jungkook!"

"Masalahnya aku memang benar tidak berkencan dengan siapa pun. Mau kau memaksaku untuk mengaku pun, aku tidak berkencan dengan siapa pun." Jungkook kemudian mengembuskan napas dan berlutut. "Baiklah, aku minta maaf karena sudah terlalu ceroboh. Ke depannya aku janji akan lebih berhati-hati." Pria itu mengangkat tiga jarinya. "Aku bersumpah."

"Kuharap ini terakhir kalinya kau terjerat rumor berkencan."

Jungkook dengan segera mengangguk. "Aku akan pastikan ini yang terakhir."

Yewon mengembuskan napas kemudian kembali duduk di kursinya, membuat Jungkook segera tersenyum dan berniat untuk beranjak.

"Siapa yang memintamu berdiri? Anggap itu hukuman untukmu. Ke depannya jika kau menyebabkan masalah lagi, Aku akan langsung memotong uangmu. Kau membuat semua orang lembur. Setidaknya kau harus membelikan sesuatu untuk tim humas."











"Kau ... sungguh putus dengannya?"

Gadis dengan balutan pakaian merah muda itu kemudian menoleh dan mengangguk. "Semuanya sudah terlalu tidak bisa kumaafkan. Aku masih bisa memberikan toleransi untuk yang lainnya, tapi tidak untuk perselingkuhan. Aku tidak akan memaafkannya begitu saja."

Pria dengan tinggi sedikit lebih tinggi dari Tzuyu itu tersenyum lalu menyesap kopi yang dibelikan Tzuyu di kafetaria. 

"Ah ya, kau akan ikut membintangi drama yang sama denganku? Kuharap ke depannya kau bisa dapat peran utama," ujar Tzuyu sambil menyenggol lengan pria pemilik nama Jisung itu. Sama seperti pertemanannya dengan Jungkook, pertemanannya dengan Jisung juga cukup akrab. Mereka menghabiskan banyak waktu berlatih bersama di agensi. Sejak saat itulah hubungan pertemanan yang kuat mulai terbangun. Apalagi, Jisung tahu betul bagaimana perlakuan agensi yang berbeda pada Tzuyu.

"Aku masih harus banyak belajar dari Nuna."

Tzuyu merangkul bahu pria itu. "Tidak perlu terlalu rendah diri. Aktingmu sudah sangat bagus sekarang. Terakhir kali saat kau bermain di drama yang sama denganku, banyak yang mulai menyukaimu. Cobalah untuk mengambil project sebagai pemeran utama. Aku yakin kau dapat setidaknya satu tawaran."

Jisung tersenyum. Memang dirinya dapat 2 tawaran untuk memerankan pemeran utama yang datang bersamaan dengan tawaran untuk memainkan pemeran pendamping di drama yang sama dengan Tzuyu. Namun, dirinya lebih memilih untuk menjadi pemeran pendamping di drama yang sama Tzuyu. Dia hanya ingin menjalin hubungan yang lebihj dekat dengan Tzuyu. Apalagi dia tahu soal pertengkaran Tzuyu dengan pihak agensi soal Junho yang ingin kembai rujuk dengan Tzuyu.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang