Kyunghwan tersenyum lalu mengacak rambut sang adik hingga senyum dari gadis itu sirna, tergantikan dengan raut kesal karena perjuangannya merapikan rambut harus berakhir sia-sia. "Tidak perlu terlalu memikirkannya. Dia tidak pantas mendapatkan air matamu."
"Sudahlah, aku juga tidak menangisinya. Untuk apa?"
Kyunghwan menyentuh kedua pipi sang adik kemudian menekannya hingga bibir sang adik sedikit maju. "Matamu itu tidak bisa berbohong."
"Bukankah kau harus bekerja?"
"Anak nakal. Kau mengusir kakakmu?" Kyunghwan kembali mengacak rambut sang adik hingga berakhir membuatnya mendapatkan sebuah tendangan. Memang tak terlalu sakit. Namun, tetap saja harga dirinya seketika turun. Beruntung yang melihatnya hanya Jungkook.
"Aku akan mengantarmu."
"Aku sebentar lagi ada pekerjaan," ujar Tzuyu yang kemudian membuat sang kakak mengangguk.
"Baiklah, jaga dirimu."
Tzuyu melambaikan tangan sebelum kemudian melangkah masuk. Memang, kehadiran sang kakak cukup menghibur hatinya yang kacau. Namun, setelah sang kakak pergi, perasaan itu kembali kacau, membuat Tzuyu memilih mengurung diri di kamar alih-alih melakukan sesuatu. Entah sampai kapan dirinya akan larut dalam perasaan menyebalkan yang bahkan tak bisa dia hilangkan itu.
Eunsol Eonni
[Tzuyu, aku sudah mengirimkan beberapa kegiatanmu]
[Tapi ...]
[Apa kau yakin?]
[Aku bisa meminta agensi untuk membatalkannya jika kau mau]Tzuyu memberi balasan lebih dulu sebelum kemudian beranjak dari ranjangnya untuk bersiap. Memang saat ini hubungannya dengan Junho sudah berakhir dan rasanya akan canggung jika mereka menghadirinya bersama. Namun, dirinya merasa harus bersikap profesional. Apalagi, saat ini belum ada berita soal mereka berdua putus.
Eunsol Eonni
[Baiklah, aku akan menjemputmu]Tzuyu bersiap secepat kilat. Bahkan dirinya hanya menggunakan sedikit bedak untuk menutupi kantung matanya serta lip tint agar tidak terlihat pucat. Dia tak mungkin datang dengan keadaan amburadul karena itu malah akan membuat Junho berpikir dirinya begitu tersiksa setelah perpisahan mereka. Meski pada kenyataannya dirinya cukup tersiksa, namun dirinya tak akan menunjukkannya sedikit pun.
"Kau mau pergi ke mana?" tanya Jungkook yang baru saja kembali setelah mengantar Kyunghwan.
"Aku ada pekerjaan hari ini." Tzuyu membuka satu persatu bantal di sofa, mencari keberadaan roll rambutnya. Hingga kemudian hal ini membuat Jungkook ikut membantu. "Ketemu! Ah ya, bisa kau rapikan rumahku? Jika kau juga ada pekerjaan, aku akan meminta orang lain untuk melakukannya."
"Tidak perlu. Pekerjaanku nanti malam. Serahkan padaku."
Tzuyu mengangguk. "Baiklah. Terima kasih."
Kini hanya ada Jungkook di sana. Dia tak menawarkan tumpangan karena saat ini dirinya sedang benar-benar diawasi agensinya. Bisa-bisa kontraknya akan diputus sepihak. Itu cukup mengerikan, bukan? Apalagi perlakuan agensinya cukup spesial dan takkan bisa dia temui di agensi lain. Bahkan agensinya sama sekali tak melarang interaksinya dengan Tzuyu di saat agensi-agensi lain melarangnya demi kebaikan artis mereka.
Aksi beres-beres Jungkook harus terhenti saat sebuah telepon masuk.
"Ada apa? Sudah kukatakan bilang saja aku tidak enak badan."
"Yak! Jeon Jungkook!"
Jungkook segera menjauhkan ponselnya saat Yewon melalui ponsel milik manajernya, mulai berteriak. "Nuna, aku ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene
FanfictionPertemanan yang sudah terjalin sejak kecil, membuat Jungkook dan Tzuyu diharapkan dapat menjalin hubungan asmara. Namun, siapa sangka? Hubungan pertemanan mereka perlahan berkembang apalagi setelah Tzuyu putus dari kekasih yang dia pacari 5 tahun la...