7 : Time To Heal

57 15 4
                                    

[Hubungan Chou Tzuyu Dan Hwang Junho Retak? Starlight Entertainment : Rumor Tak Berdasar]

Berita soal keretakan Tzuyu juga Junho menjadi perbincangan hangat pagi ini. Bahkan menjadi berita yang paling dicari. Bukan tanpa alasan, keduanya memang pasangan yang paling disukai. Bukan hanya karena visual mereka yang cocok, melainkan interaksi-interaksi manis yang biasanya mereka lakukan cukup membuat penggemar mereka ikut terbawa perasaan.

"Tzuyu, kau sungguh tidak akan meminta agensi merilis sesuatu? Setidaknya agar tak ada pihak yang menyatukan kalian lagi dalam project yang sama." Eunsol sebenarnya sangat kesal. Namun, dia sama sekali tak punya kuasa untuk membantu Tzuyu. Bahkan meski dirinya mencoba membeli saham agensi pun, rasanya takkan bisa terwujud dalam waktu dekat.

"Aku sudah melakukannya, tapi agensi malah memintaku untuk kembali bersamanya. Jadi, aku tidak punya pilihan selain meminta agensi menunda perilisan soal hubungan kami yang sudah berakhir," jelas Tzuyu kemudian menuang air ke gelasnya dan meneguknya. Dia kemudian membuka kulkas, meraih 1 minuman dingin dan memberikannya pada sang manajer. "Jadi, apa pekerjaanku hari ini?"

"Tidak ada. Aku hanya khawatir padamu. Apalagi ... semalam kau harus bertemu dengan Junho-ssi."

Tzuyu tersenyum kemudian memeluk sang manajer. Memang sejak awal dirinya tak memperlakukan Eunsol hanya sebatas manajernya. Dia menganggap Eunsol sebagai teman juga kakaknya. "Terima kasih."

"Kau sungguh baik-baik saja?"

Tzuyu mengangguk setelah melepaskan pelukannya. "Tentu saja. Apa yang akan kau khawatirkan saat seorang badut ada bersamaku?"

Di waktu yang tepat, Jungkook yang masih berbalut piyama dan rambut berantakannya, berjalan menuju dapur sembari menguap dan mengucek matanya agar bisa segera terbuka. Memang, hal ini bukalah hal yang asing bagi Eunsol. Jadi, responnya saat Jungkook muncul, tak langsung memikirkan kemungkinan yang lain. Bahkan, dia malah menahan tawa karena ini kali pertamanya melihat seorang bintang papan atas dalam penampilan seperti ini.

"Ah ya, aku mungkin akan sedikit merepotkanmu. Bisakah kau meminta agensi menunda semua kegiatanku sampai 3 hari setelah Chuseok? Aku ingin pulang dan beristirahat sebentar."

"Akan kupastikan kau mendapatkan waktu istirahat itu. Tenang saja," ujar Eunsol kemudian menepuk-nepuk bahu Tzuyu dan tersenyum.

Baru menyadari ada orang lain di sana, membuat Jungkook cukup terkejut hingga menyemburkan air yang ada di mulutnya. Tentu saja Tzuyu yang tak sengaja melihatnya, segera terkekeh karena menurutnya hal yang Jungkook lakukan benar-benar lucu.

"Apa kau anak kecil yang sedang mengeksplorasi dunia dengan memainkan air dari mulut?"

"Kau tidak mengatakan ada orang di sini?"

"Ini Eunsol Eonni."

Jungkook menyipitkan matanya untuk bisa melihat dengan lebih jelas. Setelah memastikan memang Eunsol yang ada di sana, dia segera mengangguk dan tersenyum. "Ternyata benar. Kupikir temanmu yang lain. Akan sangat canggung jika aku ada di sini."

"Sangat canggung karena kau tak mau membayar sewa meski sering tidur di sini," timpal Tzuyu. Namun, pria bermuka tembok yang kini tengah membuat kopi itu memilih untuk pura-pura tak mendengar.

"Nuna, apa kau juga mau kopi?"

Tzuyu membulatkan mata tak percaya saat pria itu lebih dulu menawarkan kopi pada Eunsol. "Wah ... kau memang orang yang tak tahu malu."

***

Gadis berbalut pakaian santai dilengkapi dengan mantel itu kini menyeret koper putihnya. Agensi nampaknya sedang berusaha membujuknya agar mau memperbaiki masalahnya dengan Junho. Padahal, biasaya Tzuyu akan sangat kesulitan untuk beristirahat hingga tak jarang dirinya akan berakhir sakit dan memaksakan diri untuk tetap bekerja. Namun, kali ini segalanya terasa mudah. Meski begitu, dia takkan dengan mudah meng-iya-kan soal rencana agensi untuk membantu Junho berbaikan dengannya.

Sembari bersenandung, Tzuyu menunggu pintu lift terbuka. Dirinya juga memainkan ponsel untuk mengabari sang kakak bahwa dirinya hari ini akan kembali. Namun, suasana hatinya segera berubah saat sosok yang tak ingin dia temui, justru muncul saat pintu lift itu terbuka. Dia segera memutar arahnya dan pergi tapi Junho sudah lebih dulu menahannya.

"Apa lagi yang kau inginkan?" Tzuyu mencoba melepas cengkraman pria itu. Namun, cengkraman itu terlalu kuat. Hingga kemudian dengan sangat terpaksa dirinya membanting pria tersebut tanpa basa-basi.

"Kau ...." Junho yang saat ini sudah terbaring di atas lantai, mengusap punggungnya yang terasa nyeri setelah berbenturan dengan lantai. 

"Ini hanya sebuah peringatan. Jika lain kali kau muncul di hadapanku lagi, aku tidak akan segan mematahkan kaki atau tanganmu." Tzuyu menyeret kopernya, menekan kembali tombol lift dan segera masuk saat pintunya terbuka tanpa memedulikan Junho yang masih terbaring di lantai.

"Rasakan itu. Ah, akhirnya aku bisa melampiaskan rasa kesalku," gerutu Tzuyu diakhiri dengan meniup helaian rambutnya yang menutupi wajah. Alih-alih ingin kembali, dirinya justru mulai merasa jijik pada pria yang sudah dengan berani menduakannya itu. Sekarang dia percaya pada ucapan Jungkook soal Junholah yang tak pantas untuknya. Bukan sebaliknya.

Sebuah telepon membuat tzuyu menghentikan langkah dan segera mengangkatnya. 

"Ada apa?"

"Tunggulah aku pulang. Aku akan mengantarmu," ujar Jungkook dari seberang sana. 

"Tidak perlu. Aku akan pergi bersama Eunsol Eonni. Kau fokus saja bekerja agar bisa membayar sewamu padaku, tuan Jeon."

"Baiklah, aku akan menyusul nanti. Hati-hati di jalan," ujar Jungkook kemudian menutup telepon itu.

"Dia menutup teleponnya sebelum aku mengatakan hal lain." Tzuyu melangkah menuju mobilnya, membuka bagian bagasi lalu meletakkan kopernya kemudian masuk setelah pintu bagasi sudah kembali tertutup.

Sambil mengetik pesan untuk Jungkook, tangan kirinya dia gunakan untuk memasang sabuk pengaman.

"Tumben sekali ekormu tidak ikut."

"Dia sedang banyak pekerjaan. Mungkin chuseok kali ini dia akan tetap di Seoul." Tzuyu meletakkan ponselnya ke bangku sebelah kirinya lalu memberikan sebuah kotak makan pada Eunsol. "Eonni, aku membuat roti. Mungkin toping coklatnya agak berantakan. Aku baru saja membanting seseorang."

"Tzuyu ... Kau serius?"

Tzuyu mengangguk dengan santai sembari mengetik balasan pesan yang baru masuk.

"Bagaimana jika kau terlibat skandal?"

"Jika jadi skandal, artinya orang itu benar-benar tidak tahu malu. Mudah saja, aku tinggal rilis artikel soal hubungan kami yang berakhir."

"Ah ... Kau membanting Junho-ssi?" tanya Eunsol sambil menghidupkan mesin mobil itu dan melajukannya. "Tapi ... Bagaimana dia bisa tahu kau akan pergi hari ini?"

"Kurasa Bu Jung yang memintanya datang. Mau mereka memberikan pulau satu lusin pun, aku tidak akan mau kembali ke hubungan itu." Tzuyu meraih sebotol minuman yang ada di sana lalu meneguknya. "Dia memanfaatkanku untuk kepopulerannya. Itulah sebabnya dia tak ingin ada artikel soal hubungan kami yang berakhir."

"Masuk akal."

"Eonni, kali ini kau akan menghabiskan chuseok di rumahku lagi? Ibuku pasti akan sangat senang."

Eunsol terdiam sejenak sebelum kemudian bergidik saat ingat tahun kemarin ibu Tzuyu malah memintanya untuk jadi menantunya. "Sepertinya ... Aku akan menghabiskannya di Seoul saja."

"Kau takut jadi kakak iparku?"

"B-bukan seperti itu."

"Bagus, Eonni. Seleramu jangan sedangkal Chou Kyunghwan. Aku harap kau bertemu pria yang lebih baik dari Chou Kyunghwan."

Tzuyu kini memilih menatap jalanan yang cukup ramai. Menjelang perayaan Chuseok seperti saat ini memang akan terjadi kemacetan di mana-mana karena banyak orang yang berpikir pulang ke kampung halaman lebih awal akan membuat mereka terhindar dari kemacetan. Namun, siapa sangka orang yang berpikir hal yang sama malah hampir semua orang.

Penyewa
[Baiklah, nona. Akan kubersihkan apartemenmu]
[Tapi berjanjilah bawakan sup telur buatan bibi Im jika aku tidak punya kesempatan untuk meninggalkan Seoul]

[Kau jangan merindukanku ya!]

*****

11 Sep 2024

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang