8" Sahabat baru"

104 9 2
                                    

Jungkook masuk ke ruang rawat. Ia menyunggingkan senyumnya di depan Seokjin yang duduk menyandarkan punggungnya ke bantal. Ia terlihat senang karena Jungkook datang mengunjunginya, "Bagaimana kabarmu hari ini?" tanyanya.

"Kepalaku agak sedikit sakit...dan...punggungku agak bengkak," jawabnya.

Jungkook duduk di tepi ranjang, ia mengelus-elus puncak kepala Seokjin seraya terkekeh mendengar keluhannya, "Itu hanya efek samping sementara. Setelah beberapa hari juga akan hilang sendiri," ujar Jungkook.

"Benarkah?" ia bertanya meyakinkannya.

"Benar. Hyung tidak berbohong," ujar Jungkook.

"Hyung...aku takut..." Seokjin menundukkan wajahnya dan menghela napas berat, "aku takut jika aku lumpuh," gumamnya.

"Kau pasti baik-baik saja. Jangan berpikiran negatif, kau harus yakin...tidak akan terjadi apa-apa padamu," Jungkook berusaha meyakinkannya--meskipun ia sendiri tahu jika kelumpuhan itu perlahan-lahan akan menyerang sistem sarafnya.

"Sebelum hyung datang...aku sempat tidak bisa memegang ponsel ku. Selalu terjatuh beberapa kali," ia menceritakan yang terjadi padanya beberapa saat lalu setelah Yoongi menghubunginya.

"Hyung...bagaimana jika aku cacat? bagaimana dengan Yoongi hyung? apa...bisa menerimaku jika aku cacat?" ia menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca menahan tangisnya.

"Hei. Kau itu anak yang kuat. Bukankah kau sering mengatakan padaku, bahwa Seokjin tidak akan mudah menyerah! Seokjin adalah anak yang kuat" ucapnya memberi semangat.

"Hyung akan selalu ada untukmu, Jin" ucapnya lagi.

"Terima kasih hyung. Meskipun hyung memberiku semangat...namun aku masih takut menerima hasilnya nanti," ucapnya sedih.

"Hyung akan menemanimu untuk menerima hasil test mu jika kau mau,"

Mata bulatnya tampak berbinar-binar. Ia mengangguk lucu dan tersenyum lebar, "Aku mau hyung" jawabnya. Jungkook terkekeh melihat tingkahnya yang menggemaskan--mirip sekali dengan mendiang adiknya waktu kecil.

"Kau istirahat. Hyung akan menemanimu," ucapnya lagi.

"Hyung tidak ada jadwal hari ini?"

Jungkook menggeleng, "Tidak ada. Maka dari itu hyung bisa mengunjungimu," jawabnya. Seokjin mengerti.

Jungkook membantunya untuk berbaring, dan menemaninya hingga Seokjin terlelap.

Hyung janji...jika seandainya Yoongi menolakmu karena penyakitmu...hyung tidak akan pernah meninggalkanmu batinnya berbicara.

-
-
-

Hari demi hari pun berlalu. Seokjin diperbolehkan pulang oleh Siwon sehari kemudian setelah fungsi lumbal dilakukan. Namun untuk hasilnya sendiri, Siwon masih menunggu.

Seokjin hari ini pergi ke sekolah seperti biasa. Ia ke luar dari kamar mandi setelah mengganti pakaian olahraga.

"Ayo Jin," ajak temannya.

Yah...sekarang Seokjin memiliki teman baru di sekolahnya. Anak lelaki itu bernama Chanyeol. Ia pindahan dari Jepang.

Chanyeol duduk satu meja dengan Seokjin. Ia juga merupakan siswa yang cerdas. Sebelumnya di sekolah--Seokjin tidak memiliki teman karena minder akan kepintarannya juga salah satu penyebabnya adalah Yoongi.

Seokjin banyak cerita mengenai sang kakak padanya. Namun ternyata Chanyeol adalah anak yang santai dan acuh jika Yoongi juga nantinya tidak suka melihatnya berteman dengan Seokjin.

"Fighting!  My Brother" (YOONJIN BROTHER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang