Hai, dapet cerita ini dari mana?
Follow dulu yaa sebelum membaca.
Aku harap kalian mendukung ceritaku
Happy Reading🧚♀️💋💋
Elmeera Camille Lenora berdiri di depan gedung megah dengan tulisan "Fakultas Hukum" yang terpampang di atas pintu utama. Bangunan itu menjulang tinggi, simbol dari segala perjuangannya selama ini. Matanya menelusuri setiap detail, mengenang setiap langkah yang pernah ia tempuh untuk sampai ke titik ini. Senyuman tipis terukir di bibirnya, terpantul sempurna oleh kain selempang yang melingkar di tubuhnya, bertuliskan 'Elmeera Camille Lenora, S.H.'
Di antara kerumunan teman-temannya yang juga mengenakan toga, Elmeera merasakan kebahagiaan yang tak bisa ia ungkapkan sepenuhnya dengan kata-kata. Suara riuh percakapan, tawa ceria, dan ucapan selamat mengalir di sekelilingnya. Namun di tengah keriuhan itu, sesuatu membuat tubuhnya sedikit gemetar - seakan ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh.
Tak jauh dari sana, di dekat parkiran mobil, seorang pria berdiri diam. Ia tidak berusaha mendekat, hanya berdiri dengan tenang sambil menatap Elmeera. Pandangannya tajam, mendalam, seperti menyimpan sesuatu yang tak terucap. Sebuah senyum tipis tersungging di sudut bibirnya, penuh arti, seolah-olah ia tahu sesuatu yang tidak diketahui orang lain.
"Elmeera Camille Lenora adalah milik saya," gumamnya pelan namun pasti, suaranya tak terdengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri.
**
Beberapa bulan setelah perjuangannya yang penuh kerja keras dan dedikasi, Elmeera akhirnya berhasil meraih impiannya-menjadi seorang jaksa. Penerimaan itu bukan hanya tentang posisi baru, tapi juga tanggung jawab yang besar. Jaksa muda Elmeera Camille Lenora kini berdiri di garis depan, menghadapi kasus-kasus berat dengan keyakinan bahwa keadilan harus ditegakkan.
Hari pertama sebagai jaksa, Elmeera memasuki ruang sidang dengan langkah tegas. Tatapan mata orang-orang di sekitarnya terasa berat, seolah menguji tekadnya. Namun, Elmeera tetap tenang, jaksa muda yang baru saja mendapatkan gelarnya, siap menghadapi dunia hukum yang rumit.
💋
Dikit? karena cuma prolog.
Vote dulu ya teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOUND AFFECTION
أدب المراهقين"Jangan mengusik, jika tak ingin terusik." Kalimat itu bukan sekadar ancaman-itu adalah janji. Noland Winston Vaper, pria berusia dua puluh delapan tahun, pemimpin mafia ilegal terbesar di London. Setiap kata yang keluar dari mulutnya harus terpenuh...