Chapters five
• ๋๋࣭࣭ 𓏲┈✦Happy Reading✦┈
Kini, Arthur baru saja selesai mandi, ia kembali ke kamarnya untuk mengganti baju lalu berencana untuk mendatangi Skylar, cuma untuk lihat keadaan nya doang kok..
"Oi Thur" sapa Rinz yang sedang berjalan kembali ke kamar nya.
"Apa" jawabnya
"Kagak nyapa doang, si ler gimana?" tanya nya
"Belom gw liat" ucapnya lalu pergi ke kamar Skylar
"Dingin² gitu masih peduli ternyata" ucap Rinz lalu masuk ke kamarnyaArthur membuka pintu perlahan agar tidak mengganggu Skylar, ia melihat Skylar yang tengah tidur di kasur nya, Arthur mendekat ke Skylar untuk mengetahui keadaan Skylar dan untuk menyuruhnya makan
"Ler, bangun" ucapnya membangunkan Skylar, cukup effort untuk membangunkan seorang Skylar yang notabenenya malas.
"Nghh, masih sakit Thur.. " ucapnya dengan mata tertutup
"Makan dulu, minum obat biar sembuh" ucap Arthur lagi sambil mengambil makanan yang ia bawa."Kalo gak bangun makan sendiri" Skylar yang mendengar nya langsung bangun dan duduk di sandaran kasurnya. Ia menatap Arthur dengan tatapan sedih nya.
"Gausah sok, nih makan" Arthur memberikan makanan tersebut ke Skylar, Skylar menolak makanan tersebut karena gak mau makan sendiri (modus amat ler)
"Mau gw suapin lagi?" tanyanya, Skylar membalas dengan anggukan menandakan bahwa itu yang Skylar mau.
Mau tidak mau pun Arthur menyuapi Skylar yang ke 2 kalinya, langka sekali bukann?
"Nih, minum obat nya, abis ini gw mau pergi" Skylar yang mendengar nya pun menunjukkan wajah tidak suka
"Apa" Arthur yang menyadari hal tersebut bertanya ke Skylar"Jangan pergi" pintanya. Arthur hanya menatap Skylar bingung, kenapa ia tak boleh pergi? Emang nya dia siapa nya Skylar?
"Temenin gw, badan gw masih gaenak" ucapnya dengan wajah memohon.
"Pls.. "
(Apakah Arthur tidak jadi pergi pemirsaaa??)
(Jawaban nyaaaa...)
"Iya." mendengar jawaban Arthur Skylar langsung tersenyum karena misinya berhasil. Kapan lagi ya kann?
"Udah tidur sana gw mau naro ini" ucapnya
"Gamau, jangan tinggalin gw" Skylar terus memegangi tangan Arthur agar dirinya tidak pergi."Yaudah tidur" woww Skylar?? Sudah berapa kali kamu berhasil membuat Arthur menuruti perkataan mu??
( "biasalahh, gua gitu loh" -Skylar
"Kepaksa" -Arthur
"Halah" -Sherr )Akhirnya Arthur membatalkan rencana untuk pergi, ia memutuskan untuk menjaga Skylar yang sedang sakit, hanya saat sakit. Garis bawahi.
Beberapa menit kemudian Skylar tertidur pulas di samping Arthur, Arthur yang melihat itu membuat ia mendapatkan kesempatan untuk keluar dari kamar ini.
✧・゚: Di bawah
"Thur, tadi ada paket buat lu" ujar Idok yang membawa paket untuk Arthur.
"Paket?" Arthur kebingungan melihat paket yang ada di hadapan nya, ia tak membeli apapun via online, mengapa bisa ada paket?"Buat gw?" tanyanya memastikan
"Iya, ini atas nama Arthur" jawab Idok
"Oh, yaudah, thanks" ucapnya mengambil paket tersebut dan kembali ke kamarnyaArthur kembali ke kamar nya dengan perasaan bingung, ia duduk di kasur nya sambil menatap paket yang di hadapannya.
"To, Arthur."
"Siapa yang ngasih gw ini?" Arthur pun membuka paket tersebut, di dalam paket tersebut hanya ada kertas bertuliskan kalimat dari seseorang.
"Jauhin Skylar. Lo siapa dia deketin dia? Dia cuma punya gua. Dia cuma milik gua. Gaada yang boleh ngerebut Skylar dari gua, atau lo tanggung sendiri akibatnya, Arthur."
Arthur di buat bingung dengan tulisan di kertas tersebut, siapa yang mengiriminya surat seperti ini? Siapa juga yang dekat" dengan Skylar? Mereka kan satu tim, bukannya harus dekat?
"Siapa sih? Ngapain gua deketin Skylar? Gua cuma partner se tim nya doang." kesalnya, kenapa selalu ada yang membenci nya hah?
"Udahlah, ngapain gw urusin" Arthur menyimpan kotak tersebut di dalam lemarinya agar tidak terlihat siapapun.
Tokk tokk
Arthur mendengar ada ketukan di pintu kamarnya, ia pun bangun untuk melihat siapa yang mengetuk pintu nya. Arthur membuka pintu nya dan melihat Skylar yang berdiri di hadapan nya.
"Lo ngapain? Balik ke kamar sana" suruh Arthur pada Skylar karena kondisi nya yang belum pulih
Greppp
Arthur di buat terkejut dengan seluruh tingkah Skylar, terutama yang ini, Skylar memeluk Arthur secara tiba-tiba, Arthur yang membeku tak bisa berkata-kata hanya bisa diam tanpa bisa berbicara.
"S-skylar" Arthur mencoba melepaskan pelukkan Skylar, namun ia merasakan bahwa punggung nya basah.
"Lu nangis? Lepas dulu, ayo masuk" ajaknya, Skylar tetap tak melepaskan pelukkan nya. Ia hanya mengikuti Arthur yang masuk.
Mereka duduk di kasur dengan posisi yang masib sama.
"Lu kenapa? Jawab gua dulu" Arthur melepas pelukan nya. Ia dapat melihat wajah Skylar yang menangis, mata nya sembab, hidung nya merah.
"Lu nangis? Kenapa?" ayo lah Skylar, jawab dulu pertanyaan yang Arthur tanyakan.
Pertanyaan Arthur hanya di jawab Skylar dengan gelengan. Menandakan ia tak apa-apa, lalu mengapa dia menangis.
Arthur sebenarnya cukup bingung dengan anak ini, namun ia tak ingin Skylar tambah menangis, Arthur pun kembali memeluk Skylar dan menenangkan nya.
"Udah, jangan nangis, ada gua" dikabarkan Skylar menangis dengan tersenyum salting.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
・゚: ✧・゚: TBCBisa aja modus nya ler, See you next chap bubbb
Bonus
Cakep bener lerrr
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Partner. [Skylar x sutsujin]
Random"Kok lu bisa se perfect itu sih?" -sky "Tanya mak gua sono." -thur ------ WARN!! -BANYAK KATA" KASAR -100% FIKSI - CUMA HALUAN AJA -BXB "kalau gasuka boleh skip aja ya" ©Sheryl "if you dont like, just go"