Genre : Romance, Drama, Music
Setelah tragedi bertubi-tubi menghantam hidupnya-orang tuanya meninggal dan pacarnya menghamili sahabatnya-Lena merasa hidupnya sudah hancur. Di tengah kesedihan dan kehilangan arah, ia tidak pernah membayangkan akan te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat datang di bab kelima Lena meromantisasi kehidupannya
"Mari romantisasi kehidupan dengan saling memahami"
🔊 playing Ocean & Engines by Niki 🔊
🎼 Happy Reading 🎼
*
*
"Barang-barang kakak sudah kami proses masukkan ke dalam truk, apakah mungkin masih ada barang lain yang ingin di bawa?" tanya salah satu kurir kepada Lena.
"Tidak ada Sir, barang-barang saya hanya itu saja," jawab Lena.
"Baiklah, kalau begitu kami akan langsung berangkat ke lokasi tujuan,"
"Baik, Sir, saya akan ke lokasi menggunakan bus, jadi mungkin akan sampai setelah Sir sampai,"
"Baik kak." kurir tersebut mengangguk lalu berlalu berjalan menuju tangga menuju lantai bawah.
Lena menutup pintu apartemennya dan menguncinya. Menatap pintu itu lamat-lamat untuk terakhir kalinya.
"Terima kasih untuk satu minggunya, selamat tinggal," tutur Lena penuh dengan rasa emosional.
Setelah menghela nafas, keberaniannya kembali muncul. Lena mulai melangkah menjauhi pintu apartemen menuju tangga turun ke lobby apartemen. Setiap langkahnya adalah sebuah pembuktian jika dirinya berusaha melupakan satu demi persatu memori kebersamaan bersama Damian.
Kenangan bahagia dirinya dan Damian saat hari pertama tinggal kembali terngiang. Tawa mereka berdua saat berada di lorong apartemen. Damian yang melucu akan cepat kurus karena gedung apartemen tersebut tidak memiliki lift. Memori tersebut muncul dalam bayangan proyeksi tatkala Lena berjalan menyusuri lorong dan tangga menuju lobi apartemen.
Sesampainya di lobi, Lena menatap pintu masuk lobi seakan melihat bayangan memori dirinya bergandengan tangan dengan Damian. Ia kegirangan karena akhirnya bisa menemukan apartemen yang sesuai dengan budget keuangan mereka.
"Lena,"
Lena tersadar dari lamunan nya akibat suara yang memanggil dirinya. Proyeksi memori tersebut lambat laun menghilang dan berganti menampilkan Damian dan Catherine yang berjalan bersebelahan di depannya.
"Lena, akhirnya aku bisa bertemu dengan dirimu." Catherine berjalan cepat menuju keberadaan Lena.
Melihat Catherine yang mendekat Lena langsung menyodorkan tangan kanannya ke depan.
"Stop, jangan mendekat Kate!" seru Lena.
Catherine langsung berhenti melangkah tatkala melihat Lena yang sudah berubah mode menjadi siap siaga.
