5.Meet Him Again

33 5 0
                                    

Selamat datang di Bab keempat Lena meromantisasi kehidupannya 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat datang di Bab keempat Lena meromantisasi kehidupannya 

"Mari romantisasi kehidupan dengan saling bertukar pesan"

🎼 Happy Reading 🎼

*

*

Lena menatap pintu apartemen di depannya dengan perasaan gundah. Memahami jika di balik pintu tersebut ada sesosok manusia yang sudah tiga tahun pernah menjadi pacarnya membuat perasaan Lena kembali terombang-ambing.

Selama perjalanan pulang, untuk mengusir rasa kegundahan yang mulai melanda, Lena membuka aplikasi dan website untuk mencari studio apartemen yang murah. Awalnya Lena ingin pindah ke asrama mahasiswa, tetapi Damian dan Catherine bekerja di grup orkestra yang dibawahi oleh universitasnya. Jika ia tinggal di asrama mahasiswa, mereka memiliki kemungkinan besar akan langsung menemukannya. Padahal, tujuan utama Lena pindah adalah menghilang dari kehidupan mereka berdua.

Lena menghembuskan nafasnya, berusaha menetralisir rasa sesak yang mulai muncul di dadanya. Ia memasukkan kunci apartemennya dan membuka pintu dengan perlahan.

Kepala perempuan itu menyembul ke dalam melihat keadaan.

Gelap, syukurlah, Damian pasti masih tidur.

Lena masuk dengan amat perlahan agar tidak menimbulkan suara. Lalu, menutup pintu apartemen dengan pelan. Ia berbalik, berjalan menuju kamarnya. Jantungnya berdetak cukup kencang karena takut bertemu dengan Damian.

"Lena,"

Lena terdiam mendengar suara itu. Sebuah suara yang menurutnya akan membuat nyaman orang yang mendengarkan. Barusan adalah suara Damian dan asalnya ada di belakang diri perempuan itu.

Suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah Lena. Perempuan itu panik dan langsung berlari menuju kamarnya. Kejadiannya sangat cepat, Damian berhasil menggenggam lengan Lena, membalik tubuh perempuan itu agar menatap dirinya.

"Lena," sekali lagi Damian memanggil perempuannya—Lebih tepatnya mantan perempuannya.

Mata Lena sudah mulai berair, tetapi ia tahan. Saat ini ia berusaha terlihat galak di depan Damian, ia tidak ingin terlihat menyedihkan.

"Lepaskan Dami!"

Lena berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Damian dan berhasil. Ia agak kaget karena Damian dengan gampangnya melepaskan genggaman itu.

"Tadi malam kamu menginap di mana?" Tanya Damian.

Wajahnya pagi ini benar-benar berantakan. Di bawah matanya terlukis rona kehitaman, mengindikasikan jika laki-laki itu tidak bisa tidur semalaman.

"Kamu nggak perlu tahu Dami." Lena jalan mundur perlahan menuju pintu kamarnya.

Damian pun mengikuti langkah Lena. Sampai, Lena berhasil bersandar di depan pintu kamarnya.

Romanticizing My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang