Serena melangkah keluar dari ruangan Athariz, meninggalkan di balik pintu suasana yang menegangkan. Tatapannya kosong, pikirannya masih terpaku pada percakapan yang baru saja terjadi.
Serena memahami bahwa Athariz adalah sosok yang tertutup, sukar ditebak, Namun, pertemuan tadi terasa berbeda. Ada sesuatu yang mengganjal.
Serena melangkah menuju lift, seolah-olah terbawa arus tanpa tujuan. Dia menekan tombol "3", lantai tempat ruangan kerjanya berada. Saat lift mulai bergerak, Serena kembali merenungkan percakapannya dengan Athariz dan Florence.
"jangan lupa status kita."
"Kok kamu belain karyawan rendahan itu sih,sayang?!"
Dia mencoba mengingat setiap detail, setiap ekspresi, setiap nada suara yang keluar dari mulut Athariz dan Florence. Namun, semakin dia berusaha, semakin buram ingatannya. Seolah-olah ada penghalang yang menghalangi pikirannya untuk mengakses informasi yang dia butuhkan.
*Ting!*
Pintu lift terbuka, menyapa Serena dengan suara yang familiar. Serena melangkah keluar, menatap ruangan kerjanya yang tampak menenangkan. Dia berharap, dengan kembali ke tempat kerjanya, dia bisa mendapatkan ketenangan dan fokus yang dia butuhkan.
Serena membuka pintu ruangannya, melangkah masuk, dan duduk di kursinya. Dia menatap layar komputernya, mencoba untuk fokus pada tugas yang harus dia selesaikan.
"Serena? Semua baik-baik aja kan.." papar Rossalind dengan khawatir."Semua baik-baik aja"
"(Pasti Serena dimarahin sama pak Athariz,aku tau perasaannya bagaimana. Ekspresi wajahnya sangat murung sedih, hum...ah!..aku tahu)"
"Kenapa rossalind?"
"Beberapa menit lagi makan siang, ayo kita selesaikan pekerjaan ini, lalu ke kantin kantor! Aku bakal traktir kamuu sepuasnyaa..!!" Kata rossalind dengan kegirangan.
"(Aku tidak pernah makan siang di kantin kantor, tapi aku mau mencoba deh.) Okeh! "
Di posisi Athariz dan Florence diruangan.
"Kamu kenapa belain dia sih!"
"Itu hak saya , kan."
"I-iya, sih.."
"Apa tujuan anda datang keruangan saya?"
"Kamu kenapa sih jadi berubah gini? Aku udah minta maaf sama kamu, kenapa kamu keras kepala sih?!!"
"Apa? Keras kepala?.. pftt, "
"Ke-kenapa kamu tersenyum?!"
"Sudah beberapa kali aku melihatmu bersama pria lain, dan anehnya aku masih tetap mencintaimu.
Bodoh sekali, bukan?". 🚩"A-apa? Itu cuma rekan kerja model aku! Kenapa kamu gak pernah percaya sama aku sih!! "
"Bahkan rekan kerja pergi berdua ke francis dengan pesawat pribadi?"
"kamu salah paham disini. Aktor Lee Seung Hyung dari Korea selatan, meminta kami berdua untuk foto model disalah satu cabang toko mereka yang ada di Francis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Marriage (SERENA)
RomantikSerena dan Athariz berdiri di altar, terikat janji suci pernikahan yang terasa hampa. Senyum tipis menghiasi wajah mereka, menyembunyikan hati yang penuh luka. Pernikahan ini hanyalah sebuah formalitas, sebuah sandiwara yang harus mereka jalani de...