Bagian Ke Lima

328 26 0
                                    

Wonbin terbangun pada pagi hari sekali dan bersiap siap mandi. Seusai itu ia keluar dari kamar mandi, dan terkejut melihat Seunghan di kamarnya tengah meletakkan pakaian di kasur.

Wonbin menghampirinya. "Seragamku?"

"Hm?" Seunghan tidak mengerti. Wonbin berdecak. "Hei. Kemana seragamku? Seragam perawatku kemana? Aku masih ingat terakhir aku menggunakannya ketika kalian menculikku."

"Ah itu masih di laundry. Penuh darah dan sangat kotor. Tidak tahu butuh berapa banyak pemutih untuk membersihkannya."

"Ah gila."

"Lagipula kau akan kembali bekerja? Kan kau sudah berhenti."

"Apa?!" Wonbin terkejut. "Siapa bilang aku berhenti?! Hei, astaga! Aku sudah bolos entah berapa hari dan sekarang aku harus bekerja!"

"Dengar ya, Dokter Shotaro sudah menghentikanmu disana. Dia yang mengajukan surat resign dan ini, pesangon untukmu." Seunghan memberikan amplop berisi uang pada Wonbin. Wonbin menganga sejenak dan menendang kaki kasur lalu mengaduh kesakitan. "Egh! Sialan!"

"Dimana dia? Aku harus bicara padanya!"

"Di dapur. Membuatkan mu sarapan."

Wonbin mendesis dan melangkah pergi tetapi akhirnya gagal karena Seunghan menahan pundaknya. "Kau yakin tidak ingin pakai bajumu? Nanti masuk angin lho."

"Ah bangsat.." keluh Wonbin.

Wonbin buru buru menghampiri dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wonbin buru buru menghampiri dapur. Nampak Shotaro sedang menyusun sarapan di meja. "Dokter Shotaro!"

"Oh hai Wonbin. Ya ampun kamu sangat menggemaskan dengan sweater itu."

"Lupakan sweaternya. Anda sangat lancang mengajukan resign pada rumah sakit tanpa membicarakannya dengan saya." Wonbin langsung mengambil gimbap dan memakannya satu.

"Oh maaf. Tetapi rumah sakit itu kan ketat. 3 hari alpha akan dipotong gaji. Daripada kau sedih karena itu lebih baik keluar saja kan? Lagipula memang untuk setahun ini kamu dilarang bekerja. Demi kefokusan pada eksperimen ini."

"Eksperimen eksperimen, tidak ada yang lain selain eksperimen. Demi tuhan...aku baru bekerja tiga bulan, menikmati pekerjaanku, cita citaku..hikss...tetapi kau hancurkan semuanya..." Air mata Wonbin menetes. Ia kemudian membanting sumpitnya dan berlari ke kamar. Shotaro dan Seunghan terdiam karenanya dan saling bertatap tatapan.

Wonbin hanya butuh waktu.

Wonbin hanya butuh waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unexpected [Wonbin harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang