Chapter 05 🔞

18K 91 14
                                    

Seperti biasa, aku mengunjungi vila di bulan berikutnya.

"Selamat datang, Tuan Zhao Long!" Sambut Mei dengan senyuman lembut.

"Ppaaaa!" Rengek Yue di gendongan Mei dan meraihkan kedua tangannya ke arahku.

Rasanya lelah dan beban kerja yang menumpuk di pundakku tiba-tiba menghilang. Lihatlah Yue. Dia tidak ragu memanggilku Papa. Gadis pintar!

"Halo, bunny." Aku mengambil Yue dari gendongan Mei. Lalu mengusap kepala Mei. "Hi, My Muse."

"Tuan Zhao Long! Selamat datang kembali!" Sapa Paman Tao menyambutku dengan gembira. "Mari, mari, Tuan! Ada yang perlu kita bicarakan."

"Saya akan menyiapkan teh dan kudapan, kalau begitu. Silakan beristirahat di taman belakang, Tuanku."

"Terima kasih, Mei."

Yue masih bersamaku saat Tao memberi laporan tentang perkembangan pembangunan infrastruktur baru di desa. Pria itu sangat bersemangat, lebih bersemangat daripada Gao yang akan mendapatkan kredit dari semua kerja kerasnya ini.

"Semuanya berjalan lancar, ya. Syukurlah kalau begitu."

"Ya. Semuanya berkat kebaikan hati Tuan," balas Tao dengan senyuman sumringah.

"Silakan teh dan kudapannya."

Mei datang dengan memakai apron, menutupi gaun musim gugurnya yang... terlihat lebih sesak daripada bulan lalu.

"Terima kasih, Mei."

"Terima kasih kembali, Tuanku," jawabnya meninggalkan sebuah senyuman lembut dan sentuhan kecil di pundak Yue yang tertidur di dadaku.

Mei itu, makin hari makin cantik saja. Bukan hanya itu, dia yang polos sama sekali tidak bisa menyembunyikan perasaan sukanya terhadapku. Wajahnya berbinar dan pipinya merona setiap dia berada di sekitarku. Beberapa kali dia akan menunduk dan menyisipkan rambutnya ke belakang telinga setiap aku mengajaknya bicara.

"Terima kasih, Anda telah mendatangkan guru privat dan memberikan kelas-kelas pelajaran kecil kepada Mei yang tidak sempat mengenyam sekolah tinggi."

"Tentu. Saya terbiasa memakai bahasa Inggris karena tuntutan pekerjaan, Tuan Tao. Saya ingin Mei bisa mengerti apa yang kukatakan kalau saja saya keceplosan berbicara dalam bahasa asing."

"Iya, iya. Berkat kemurahan hati Anda, Mei belajar dengan sangat bersemangat di sela waktunya merawat Yue dan rumah ini. Saya sangat bersyukur Anda masih mau peduli kepada kami."

"Tentu saja aku peduli." Aku menepuk-nepuk lembut punggung Yue di dadaku. "Jika waktu itu Mei tidak peduli kepadaku dan pergi begitu saja, aku pasti sudah mati dan tidak akan berada di sini."

Tao hanya tersenyum penuh arti. Menatapku dengan pandangan yang tidak bisa kugambarkan. Seperti dia sedang... melihat anaknya sendiri dengan bangga.

"Mei belakangan makan lebih banyak daripada biasanya. Dia juga beristirahat dengan cukup. Dan dari gaji yang Han berikan setiap bulan, dia membeli mekap dan berdandan. Bukankah dia menjadi wanita yang cantik sekali, Tuan?"

"Mei memang selalu cantik."

Sangat cantik sampai aku tidak bisa berpikir jernih saat gadis itu tiba-tiba datang ke ruang kerjaku di malam harinya.

"Halo, Mei. Yue sudah tidur?"

Wanita itu mengangguk kemudian melirikku, lalu melihat ke kakinya sendiri.

"Sudah, Tuan."

"Jadi, apa ada yang kauinginkan kali ini, My Muse?"

Mei terlihat ragu sebelum dia akhirnya memutuskan untuk bicara.

Mei - My Beautiful Muse 🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang