Setelah tertidur karna kepikiran soal rasa bersalah yang udah aku lakukan, aku terbangun dengan alarm HP ku yang menunjukkan pukul 6 pagi. Aku pun beranjak dari kasur dan melihat mas Andre terbarin di atas sofa dan mas Wandi yang sedang memainkan komputer. Apa mas Wandi ngga tidur semalaman?
Aku tidak bertanya atau menyapanya, aku segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan bersiap pulang.
Tiba tiba aku dikejutkan oleh sosok Mas Wandi yang sudah berada di belakang ku dan mas Wandi langsung menarikku masuk ke salah satu bilik.
"Mass, apa apan ini. Ntar ketahuan gimana?" Tanya ku panik.
Bukannya menjawab ku, mas Wandi malah mencium bibir ku.
"Apa apaan sih mas? Aku mau siap siap buat pulang" Ucapku dan hendak keluar dari kamar mandi, namun mas Wandi malah menarik ku ke dalam pelukannya.
"Kamu kenapa?" Tanyanya pelan.
Aku ngga langsung menjawab. Ditanya kayak gitu, membuat ku merasa semakin merasa bersalah.
Semalam aku udah memutuskan untuk menjauhi mas Wandi. Setelah tahu kalo mas Wandi udah nikah, harusnya aku menjauhi dan menghilangkan rasa sayang ku padanya. Namun bukannya hilang, rasa itu makin besar. Sampai ketika mas Wandi melakukan itu pun, aku ngga sanggup buat menolak.
"Aku merasa bersalah mas" Ucapku lemah setelah diam beberapa saat.
"Kenapa?" Tanya mas Wandi menatap ku.
"Harusnya kita ngga ngelakuin itu. Harusnya aku menolak" ucapku meneteskan air mata.
"Harusnya aku sadar, aku ngga bakal bisa memiliki kamu. Kamu udah punya istri, udah punya anak. Ngga seharusnya kita ngelakuin hal itu mas" Sambung ku semakin menangis.
"Nanti kita omongin ini setelah pulang ya, takut ada yang masuk. Satu hal yang kamu harus tau, saya merasakan sesuatu yang beda saat bersama kamu" Ucap mas Wandi mengelap air mata ku lalu mencium bibirku lembut.
"Kamu keluar duluan ya" Ucapnya lagi dan aku langsung menurutinya.
Sesampainya di ruangan, aku sudah melihat Malik berada di ruangan. Namun sosok mas Andre yang tadi tidur di sofa, udah ngga ada.
"Loh, udah dateng Mall? Mas Andrenya kemana?" Tanya ku.
"Tadi kata mas Wandi sih udah pulang pas gua tanya dia shit sama siapa aja" Jawabnya.
"Owalah. yaudah, aku beres beres dulu ya Mall. Kamu shift sama siapa hari ini?" Tanya ku basa basi.
"Gua sama pak Samsul sama mba Evi" Jawabnya.
Setelah membereskan tas ku dan mas Wandi udah balik dari kamar mandi, kami pun pamitan dengan Malik dan berjalan ke parkiran.
"Mau ngobrol di mana mas?" Tanyaku mengingat omongan mas Wandi di kamar mandi tadi.
"Di kost kamu aja gimana?" Tanya mas Wandi.
"Boleh, tapi apa mas ngga dicariin sama istrinya kalo ke kost ku dulu?" Tanya ku memastikan.
"Saya udah izin kok buat pulang telat" Jawab mas Wandi.
Setelah memutuskan akan ngobrol di kost ku, kami pun mengendarai motor masing masing menuju kost ku. Sesampainya di kost, aku langsung mengajak mas Wandi masuk.
"Kost kamu ternyata rapi dan nyaman banget ya" Ucap mas Wandi sembari melihat isi kost ku.
"Makasih mas" Jawabku seadanya.
"Kita mulai dari mana?" Sambung ku menanyakan perbincangan yang tadi kami janjikan lalu menarik tangan mas Wandi dan duduk di atas kasur.
"Mas beneran cinta ke aku?" Tanyaku sembari menatap mas Wandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teknisi Imut (MxM 18+)
RomantikMenceritakan kisah seorang Alex yang berprofesi sebagai teknisi. Namun karena parasnya yang imut dan menggemaskan, membuat dia terlihat berbeda dari teknisi biasanya. Terlebih lagi dengan orientasi sexualnya yang berbeda, sehingga membuat Alex kerap...