Mas Andre pun kembali ke ruangan. Karna mas Andre dan mas Wandi udah di ruangan, aku pun memutuskan untuk melakukan kegiatan rutin harian sekarang dan mereka setuju.
Aku membawa peralatan yang diperlukan, mas Wandi membawa tangga kecil dan mas Andre tidak membawa apa apa seperti biasa hehe.
"Wan, lu yang nyetir yak. Gua pegel" Ucap mas Andre lalu duduk di kursi belakang. Baru aja aku mau ikutan duduk di kursi belakang, eh mas Wandi menarik tangan ku dan mengajakku duduk di kursi depan bersamanya.
"Mas duduk di sini aja ya, temani saya" Ucap mas Wandi yang kedengarannya bukan sebuah permintaan namun sebuah perintah yang gaboleh dibantah.
Aku yang seakan tersihir oleh kalimat mas Wandi pun langsung duduk anteng, sementara kudengar mas Andre berdecak kesal di belakang.
Mas Wandi pun menjalankan bugycarnya menuju lokasi. Sesampainya disana, kami langsung melakukan kegiatan seperti biasa, namun aku melihat ada yang berbeda malam ini pada mas Wandi dan mas Andre. Biasanya emang ngga banyak ngomong sih mereka berdua tuh, malam ini juga sama. Tapi malam ini vibesnya kayak lagi berantem atau saingan gitu deh, apa mereka ada masalah internal? Atau karna perihal omongan mas Wandi tadi sore? Tapi kan biasanya mas Andre mau dikatain segimanapun biasa aja, tapi kok?
Ahhh puyeng dah mikirin mereka berdua ini, mending tidur.
Setelah menyelesaikan kegiatan rutin, kami langsung kembali ke ruangan. Aku langsung menyelesaikan laporan kegiatan dan segera mensubmitnya. Setelah selesai, aku melihat sekitarku. Mas Wandi yang asik dengan HPnya, mas Andre pun sama.
"Ini beneran ga ada yang ngobrol?" Tanya ku memecah keheningan.
"Ngobrolin apa bro?" Tanya mas Andre dengan muka bodohnya.
"Aku liat mas Andre sama mas Wandi dari tadi diem aja kayak orang berantem. Ada yang perlu dibicarain kah?" Tanya ku pada mereka berdua. Emang kedengeran kurang sopan sih, aku yang masih junior mereka ngomong gini ke mereka berdua yang statusnya senior aku. Tapi kalo didiemin gini, aku ngerasa ga tenang ada diantara mereka berdua.
"Ngga ada yang perlu diomongin. Saya dan mas Andre baik baik aja kok" Ucap mas Wandi.
"Oke kalo gitu. Untuk pembagian standby, gimana?" Tanyaku lagi.
"Gua sama lu ya broo kalo standby" Celetuk mas Andre.
"Gabisa dong, harus rata" Balas mas Wandi ga terima.
"Wait, wait. Gini aja, kita bagi 3 sesi. Sesi 1 sampe jam 12, aku dan mas Wandi. Sesi 2 sampe jam 03, aku dan mas Andre. Sesi 3 sampe jam 06, mas Wandi dan mas Andre. Gimana?" ucapku memberi saran.
"Gamau gua, mending bertiga aja standby nya. Ntar kalo ngantuk, tidurnya gantian" Ucap mas Andre tak terima.
"Iya, mending gitu aja" Ucap mas Wandi setuju.
Akhirnya kami terdiam bersama dan fokus dengan kesibukan masing masing. Mas Wandi dengan game di HPnya, mas Andre yang sedang menonton video youtube di HPnya sembari rebahan si sofa. Aku yang rasanya pengen merebahkan otot otot ku, izin ke kamar sebentar buat rebahan.
"Mass, aku ke kamar bentar ya, mau rebahan" Ucapku lalu beranjak ke kamar dan langsung merebahkan badan ku.
kerjaan kayak gini, kalo boleh jujur sangat membosankan yaa. Aku pengen kerja yang office hour aja ya Tuhan.
Gaboleh ngeluh Alex, di luar sana masih banyak yang kesulitan buat mencari kerja. Kamu harus bersyukur! Batin ku vs batin ku.
Baru juga rebahan bentar, tiba tiba ada yang datang dan langsung rebahan di sebelahku, pas aku lirik, ternyata mas Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teknisi Imut (MxM 18+)
RomanceMenceritakan kisah seorang Alex yang berprofesi sebagai teknisi. Namun karena parasnya yang imut dan menggemaskan, membuat dia terlihat berbeda dari teknisi biasanya. Terlebih lagi dengan orientasi sexualnya yang berbeda, sehingga membuat Alex kerap...