Alea menghela nafas panjang setelah menutup telepon.
"Kenapa?" , tanya Azizah.
"Biasa. Para kadal lagi ngumpul nih pasti, makanya gue di suruh pulang duluan."
"Kan Lo juga bawa motor sendiri le. "
"Masalahnya gue di rumah sendirian zah. Papa sama Mama ke luar kota."
"Lo takut?"
"Hmmm... Ya udahlah, ayo pulang!", Alea memakai helm-nya, di ikuti Azizah yang parkir di sebelah motornya.
Mereka berdua melajukan motornya dan meninggalkan parkiran sekolah. Selang waktu setengah jam, tiga gerombolan siswa laki-laki berjalan menuju tempat dimana motor mereka parkir.
"Gue mau kerumah Ayasa dulu.", Ucap Alphino.
"Oh... Jadi cewe barunya itu Ayasa namanya.", sahut Amam membuat Shaka terkekeh.
"Ck. Belum jadian!", Alphino memasang wajah pasrah.
"Kenapa belum di tembak?", tanya Shaka.
"Dia masih punya cowo.", ucap Alphino membuat kedua temannya terkejut.
"Wah parah! Lo mau ngerebut cewe orang?", tanya Shaka.
"Sembarangan. Gue emang suka sama dia, tapi ga ada ya niatan gue ngerebut!", sahut Alphino.
"Terus?"
"Udahlah... Gitu pokoknya!", ucap Alphino semakin pasrah dengan keadaan. "gue boleh minta tolong ga?"
"Gak mau gue kalau di suruh bantuin ngerebut cewe orang.", cetus Shaka bercanda.
"Bukan njir! Tolong kasih ini ya ke rumah gue!", Ucap Alphino lalu memberikan kunci rumah yang ia pegang.
"Dih! Nyuruh-nyuruh!", Sahut Amam.
"Gue minta tolonglah. Kasihan adek gue ke kunci di luar rumah.", ucap Alphino memohon.
"Ngerepotin nih bocah sumpah!", sahut Amam.
"Gue kasih voucher game gue deh nanti."
"Oke deal!", Amam menyetujuinya langsung mengambil kunci rumah di tangan Alphino.
"Bangke! Lo temenin Amam ya Shak!"
"Dia sendiri berani kali!", tolak Shaka.
"Gue gak percaya sama dia. Gue takut adek gue di culik sama dia nanti."
"Gue udah berbaik hati nolongin lo!", Ucap Amam tak terima. "Tapi kalau adek lo cakep boleh juga.", sahutnya lagi sambil terkekeh.
"Tuh...kan gak mau tahu Lo harus nemenin ni bocah! Gue mau pergi dulu!", Alphino menepuk pundak kedua sahabatnya lali bergegas pergi.
"Ya udah ayo! Keburu hujan!", Ucap Shaka lalu pergi di susul Amam di belakangnya.
***
Mereka akhirnya sampai di rumah Alphino. Shaka membuka helm-nya dan melihat gerbang rumah yang telah terbuka."Ayo masuk!", Ucap Amam lali turun dari motor dan berjalan menuju dalam rumah, di susul Shaka di belakangnya.
Mereka berdua melihat seorang gadis yang masih mengenakan seragam seperti mereka sedang duduk di depan teras rumah.
"Kalian berdua temannya Kak Alphino?", tanya Alea.
Amam menganggung sembari memberikan kunci kepada Alea, matanya terus menatap Alea tanpa berkedip.
"Terimakasih.", ucap Alea sambil tersenyum.
"Sama-sama." , jawab Shaka lalu menyenggol lengan Amam membuatnya tersentak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bright Yellow
Dla nastolatkówNatasha Alea Arditama bertemu dengan Airshaka Naufal, seorang pria tengil yang mampu memberikan warna dalam hidupnya. Sedangkan menurut Airshaka, Alea itu ibarat warna kuning, warna paling terang yang ia lihat dari beribu warna yang ada di dunia in...