The Improptu Secretary [RORASA]

prolog

ASA POV

Minggu pagi ini gue disambut dengan pesan masuk dari Mbak sakura, sekretaris gue. Gue paling benci sama orang yang kalo ngirim pesan, tidak pernah to the point, haya memanggil nama, lalu setelah pesan itu dibalas, orang tersebut lebih lama merespon bahkan tak jarang ceklis satu. Sekalian aja cantumkan maksud dan tujuan mengirim pesan, supaya gue engga perlu nunggu dan mati penasaran.

"Engga jadi besok aja Senin" . Kalo dia bukan sepupu gue dan umurnya tidak lebih tua dsri gue, mungkin udah langsung gue maki-maki dari awal.

Ditengah lincahnya jari gue memilih menu makanan via aplikasi, karena kulkas gue hanya berisi air mineral dan soda kaleng. Dua hal yang ngga mungkin menjadi menu sarapan, mbak sakura mengirim pesan lagi. Potongan pesannya terbaca sekilas dari pop up yang muncul dihalaman notifikasi.

"Sha, ada orang yang mirip ibu lo di kantor"

Pergerakan jari gue terjeda. Meskipun alurnya sudah selesai dari lama, akan tetapi soal ibu tidak pernah selesai dalam hidup gue, baik orangnya maupun momennya.

RORA POV

"Permisi, Pak Pasha ada di ruangannya?" Kepalaku spontan menatap ke atas.

Aku menganga, oke meskipun aku juga tidak menutup aurat tapi kenapa aku juga risih melihatnya meskipun aku juga perempuan, apakah sekarang waktu yang tepat untuk mencuci mata dengab melihat perempuan degan tubuh dililit kain yang bagian bawahnya terlalu atas dan bagian atasnya terlalu bawah.

"A-ada, beliau didalam" aku bangkit untuk membukakan pintu, tanpa niatan mengantar tamu itu masuk ke ruangan.

Tak lama setelah perempuan itu masuk, suara-suara aneh mulai terdengar. Suara yang akan membuat darah berdesir, keringat dingin turun, dan membuat aku bertanya pada diri sendiri. Ayolah, umurku sudah  menginjak dua puluh dua tahun Managkin aku tidak mengerti apa pun?.

Ketika semua staf lain ingin naik jabatan dan berada di posisiku sekarang, bolehkah aku meminta turun jabatan asalkan tidak dipecat?

🐰🐼