weekend (1)

127 11 6
                                    

ASA POV

Obrolan tentang perempuan emang gak pernah selesai kalo dibawa ke tongkrongan.

"So, topiknya adalah bagaimana Raisa bisa jadi mantan loe"

" Actually, i didn't include her in my ex-list, loe taukan masa SMA pacarannya yang masih main-main gitu. Lagian gue kira loe udah tau Raisa mantan gue. Si Arthur aja udah tau" gue saling bertukar pandang dengab pria di samping gue.

" Gue kenal dari dating apps udah lama, terus ngobrol-ngobrol. Ternyata dia kenal Rami karena katanya mantan pas SMA. Dia pernah nanyain loe juga Sha. Liat dari foto fi Instagram gue"

"Pantesan, parah tuh si Raisa, Dateng ke kantor cuma buat nunjukin video"

"Dalem hati loe bilang gini kan Sha: Raisa, koleksi video gue lebih banyak kali"

"Kalau nggak di kantor pasti loe sikat juga kan Sha"

"Nggaklah gila, gini-gini gue masih punya moral, masih tau tempat"

"Kayaknya ada topik yang lebih menarik dari Raisa"

"Siapa?" Tanya gue bingung.

" Xaviera, your new secretary" gue langsung melirik ke arah Rami, satu-satunya orang yang tau nama tersebut.

"Sekretaris gue, mbak sakura. Dia ngambil cuti, dia nunjuk salah satu staf dari divisi perencanaan untuk menggantikan posisinya selama cuti"

"Udah berapa lama?" Tanya Arthur

"Apanya?"

" Nahkan mencurigakan"

"Ya berapa lama apanya? Berapa lama mbak sakura kerja sama gue, berapa lama dia cuti, berapa lama sekretaris baru itu gantiin , atau apa?"

"Eits santai donk, jangan ngegas gitu, udah berapa lama sekretaris baru loe itu mulai kerja sama loe?"

"Hampir dua Minggu, kalo ga salah"

" Cantik? " Rami dan Arthur hampir bersamaan menanyakan itu.

"Please, she's not the woman we deserve to talk about" gue mencoba mengakhiri. Gue merasa risi membicarakan Xaviera pada mereka.

"Why?"

" Ya. Karena dia,, dia anak baik-baik, tipe cewek yang sopan, gak neko-neko, yang gitu-gitu deh, ga pantes deh buat jadi omongan lidah lidah pria semacem kita"

"Berarti waktu Raisa ke kantor loe , Xaviera itu tau dan denger semuanya?"

"Mmm gue harap sih engga, kalo sampe dia denger , entar gue disangka cowok mesum lagi"

"Padahal iya"sambung Rami

Gue sangat penasaran, dengan apa yang xaviera pikirkan tentang gue. Kemarin aja, saat gue melakukan hal-hal diluar nalarnya. Menelepon dia dihari libur, kejadian Raisa, memintanya pulang tiba-tiba. Dia engga pernah menunjukkan muka kesal atau apa, seakan tidak pernh ada kejadian apapun 

RORA POV

Jika ada yang bertanya padaku adakah pria yang kusukai? Mati-matian akan aku katakan aku tidak sedang menyukai siapapun, lalu hati  kecil ini bergumam" sebenarnya ada, dialah orangnya"

Namanya Haris Nasution, pria yang teramat tampan itu telah mendapatkan hatiku, meski selama satu tahun ini aku tidak tau hatinya milik siapa.

"Yang lain pada kemana ,kak? Belum pada Dateng ya?" Kataku menghampirnya  yang sedang duduk di kursi pojok. Pria itu mengalihkan pandangannya dari ponsel lalu tersenyum kepadaku. Dia menggeser kursi kesamping, mempersilahkan aku duduk. Lihatlah caranya memperlakukan perempuan. Tingkah lakunya membuatku semakin berdebar, meskipun bukan aku saja yang diperlakukan seperti itu. Dia memang baik,,, pada semua orang.

The Improptu Secretary [RORASA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang