Chapter 4

81 8 0
                                    

Cerita ini cuma fiksi ya, jadi jangan dibawa terlalu serius!!! Happy reading!!

Cerita ini cuma fiksi ya, jadi jangan dibawa terlalu serius!!! Happy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

Saat ini Claire dan juga Rebecca berada diruang meeting, Robert juga sudah mengambil duduk. Sutradara untuk music video kali ini mulai menjelaskan mengenai cara pengambilan gambar, sedangkan Rebecca juga memberikan penjelasan mengenai lagu barunya itu.

"Bagaimana kabarmu Claire?" Ujar Robert usai meeting selesai, Claire memang belum keluar dari sana, dan Robert menghampirinya.

"Good, how about you?" Robert terkekeh pelan sembari mengedikkan bahu, menandakan dia juga sama baiknya.

"Kau tambah cantik dan tidak berubah" puji Robert membuat Claire tersenyum, kemudian berterimakasih dan membalas dengan mengatakan pujian yang sama.

Ketukan dipintu membuat keduanya menoleh, seseorang yang berada didepan sana terdengar memanggil Robert.

"Aku kembali dulu, ada beberapa project yang harus dikerjakan" tangan Robert mengelus surai panjang Claire begitu saja, itu kebiasaannya ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih.

"Good luck, and be careful" balas Claire disertai dengan senyuman.

...............

"Kau tidak berhenti tersenyum? Sudah merasa menyesal menerima ajakan Claire untuk mengakhiri hubungan kalian" menager Robert berbicara sembari menatap artisnya itu, tentu dia tau bagaimana hubungan keduanya, dari awal mereka kenal sampai mereka berakhir, itu sudah hafal diluar kepala oleh menager itu.

"Hmm, dia semakin cantik dan anggun, tidak maksudku dulu juga sudah seperti itu, tapi kali ini lebih lagi"

"Ku harap dia tak mempunyai siapapun saat ini" ujar manager itu, melihat sepertinya Robert belum bisa move on dari seorang Claire. Mereka memang berpacaran secara diam-diam, mereka tak mau hubungan mereka tersorot dan menjadi konsumsi publik makanya hingga saat ini tak pernah ada yang tau jika keduanya pernah menjalin hubungan, Robert memijat sedikit kepalanya, andai saja dia sedikit lebih keras menolak ajakan Claire untuk berpisah mungkin dia adalah pria yang beruntung hingga saat ini.

............

Haven dengan langkah tegasnya memasuki mansion kedua orang tuanya, tidak kali ini sedikit berbeda, sebab Haven yang biasanya tak membawa Nicole, justru kini mengendong putrinya itu untuk ikut masuk, beberapa pelayan menunduk hormat menyambut kehadiran sang tuan muda. Haven hanya mengangguk sekilas, dan terus melangkah, hingga kini berada di ruang makan.

Javer Cameron mengeraskan rahangnya melihat sang putra membawa gadis kecil yang tak bisa diterimanya untuk hadir di keluarga ini.

"Kenapa kau membawanya? Ku pikir dia telah kau letakkan ditempat yang sebenarnya?" Bella Cameron menatap putranya yang mulai mengambil duduk,

"Aku bisa menghancurkan acara makan malam ini, jika kedatangan putriku kalian jadikan masalah" tegas Haven, tidak takut sama sekali dengan tatapan sang ayah, rasa bersalah akan pengabainya selama ini terhadap putrinya membuat Haven menjadi lebih berani, menyadari putrinya tidak tau apapun ketika lahir didunia ini.

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang