Chapter 9

60 7 3
                                    

Cerita ini hanya sebuah karya fiksi, so jangan dibawa terlalu serius ya.
Plis untuk reader, beri vote ya untuk setiap chapter, ga bayar kok cuma klik aja bintang dibawah.

Anyway Happy Reading!!

........

"So.. kapan kalian berencana untuk menikah?" Claire diam, ini pertanyaan diluar ekspetasinya, bukankah Bella sudah tau jika mereka baru menjalin kasih, kenapa ibu dari Haven ini memberikan pertanyaan seperti itu, Javer juga sudah meletakkan ipadnya. Siap mendengar jawaban dari keduanya.

"Nanti, aku mau secepatnya. Tapi harus dari persetujuan Claire, aku tidak ingin memaksa apapun" Javer tertawa pelan, anak keras kepalanya ini memang jatuh terlalu dalam ke pesona artis yang berada dihadapannya itu.
Haven biasanya selalu menjawab dengan gamblang jika dia mau menikmati masa mudanya dulu, dibandingkan harus menikahi Edith. Sekarang Javer dan Bella sadar jika Haven sudah memilih, itu artinya dia memiliki keyakinan jika Claire adalah wanita yang tepat untuknya.

"Biarkan semuanya berjalan lebih dahulu, terburu-buru juga bukanlah hal yang baik, bukan begitu Papa?" Ujar Claire yang diangguki oleh Javer, sementara Bella hanya diam, seperti yang Haven katakan dia dan Claire yang menjalani hubungan ini, jadi biarkan juga mereka memutuskan.

.......

Leah menghentikan langkahnya begitu melihat pintu kamar Nicole yang terbuka, niatnya untuk menutup pintu harus terhenti ketika melihat artis yang tak pernah terpikir sama sekali olehnya menjadi kekasih sang kakak berada didalam sana.

Dia bisa melihat senyum tulus yang Claire berikan ketika menatap keponakannya yang sedang tertidur, kemudian memberikan ciuman-ciuman lembut diseluruh wajah Nicole dan beranjak keluar.

"Kenapa kau bisa menerimanya?" Pertanyaan itu lantas keluar, karena dia yakin jika itu Edith serta sejauh dia mengenal wanita itu, Edith mungkin tidak menyukai keberadaan Nicole, suaranya sempat membuat Claire terkejut karena dia tak melihat Leah yang berdiri disebelah kiri sementara dirinya hendak berbalik kearah kanan.

"Kenapa kau menerimanya juga?" Claire membalikkan kalimat itu kepada Leah, gadis itu bingung harus menjawab apa.

"Karena aku adalah Aunty-nya"

"Same, karena aku adalah aunty-nya juga dan aku mengenal baik ibunya, terlepas dari alasan bahwa Daddy-nya adalah kekasihku, dia tak pantas untuk dibenci dengan alasan apapun" senyum Claire menatap Leah, dia berjalan pergi usai mengucapkan selamat tidur kepada gadis itu.

.....

Haven meletakkan ponselnya begitu Claire memasuki kamar, Claire menaiki ranjang itu, sementara Haven beralih menarik tubuh Claire mendekat dan memeluknya.

"Sudah puas melihat Nicole?" Claire menganggukkan kepala, dia tersenyum begitu merasakan kecupan di kepalanya berkali-kali oleh Haven.

"Kau mengantuk?" Haven menganggukkan kepala, dia mengecup bibir Claire kali ini,

"Ayo tidur" ajak Haven namun Claire tak menjawab, dia masih tak bisa tidur. Sebab karena dia sudah tertidur setelah menagis tadi. Claire mendongkak keatas melihat Haven sudah menutup matanya, Claire mendengus pelan, dia beralih menidurkan diri diatas tubuh kekar Haven, layaknya Nicole yang tiduran diatas tubuh ayahnya.

Sekarang Claire sama gilanya, dia benar-benar mencintai pria ini, tak lupa dengan hal tadi yang dilakukan pria itu, yang segera menyelesaikan masalahnya.

"Why? Kau tak bisa tidur?"

"Hmm, apa aku berat?" Haven menggelengkan kepala, dia mengelus punggung Claire dengan mata terpejam, lelaki itu tersenyum ketika merasakan Claire mencium dagu serta rahangnya berkali-kali, namun dia sudah tak sanggup menahan kantuk untuk sekedar menemani kekasihnya itu.

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang