Putri Sah Tak Peduli!

24

Tidak jauh dari mobil, Mu Qingyao melihat pemandangan ini. Sejak Xu Xinduo dan Zhen Longtao keluar dari sekolah bersama, keduanya telah memata-matai mereka berdua.

Dia berkata kepada Shen Zhuhang sambil tersenyum, “Putri angkat itu terjebak dalam perangkap.”

“Dia hanya berpura-pura sebelumnya, membuat Zhen Longtao berpikir bahwa dia sulit didapatkan. Pada akhirnya, bukankah dia yang dipermainkan?”

Mu Qingyao berpura-pura khawatir dan bertanya dengan nada rendah, "Aku pikir Zhen Longtao pasti akan memberinya pelajaran tanpa ampun... Apakah aku perlu mengingatkan Zhen Longtao dan menyuruhnya untuk tidak bertindak terlalu jauh?"

“Kamu sangat baik hati, itulah sebabnya kamu akan menderita banyak keluhan. Padahal, itu sama sekali tidak perlu. Bagaimanapun, ini adalah keputusan putri angkat itu, jadi mari kita pulang saja. “

"Baiklah," Setelah Mu Qingyao duduk di dalam mobil, penampilannya tidak seperti sebelumnya. Dia bahkan merekam video Xu Xinduo yang memasuki mobil Zhen Longtao di ponselnya.

♠♠♠

Saat mereka dalam perjalanan pulang, Tong Yan melihat sebuah taman kecil dan tiba-tiba berkata, “Hentikan mobilnya.”

Pengemudi itu perlahan menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan Zhen Longtao bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Aku ingin jalan-jalan, tapi kamu pulang dulu ya.” Setelah selesai bicara, Tong Yan keluar dari mobil dan berjalan ke taman tanpa tergesa-gesa.

Dia tidak menoleh ke belakang, tetapi mendengar suara pintu tertutup. Benar saja, Zhen Longtao mengikutinya.

Aku tahu itu.

Zhen Longtao berjalan di taman berdampingan dengan Tong Yan. Dia melihat sekeliling dan bertanya dengan nada bingung, “Apa yang kamu lakukan di sini?”

“Hanya jalan-jalan dan menghirup udara segar. Dulu waktu saya di kampung halaman, saya biasa jalan-jalan setiap hari dan sepertinya ini tempat yang tepat untuk melakukannya.”

Zhen Longtao tidak terlalu tertarik dengan lingkungan seperti ini tetapi dia hanya memperhatikan Xu Xinduo.

Malam baru saja tiba, tetapi lampu jalan belum dinyalakan. Di bawah cahaya redup, dia memandangi profil sampingnya yang nyaris tanpa cela.

Setelah menatapnya, Zhen Longtao mulai menenangkan pikirannya dan berkata, "Aku tahu bahwa aku terlalu gegabah untuk mengejarmu tiba-tiba, aku hanya jatuh cinta padamu pada pandangan pertama dan menjadi sedikit cemas. Jika kamu setuju untuk bersamaku, aku pasti akan memperlakukanmu dengan baik dan selalu melindungimu."

Tong Yan mendengarkan dan berpikir bahwa kata-kata ini tidak mengandung emosi sama sekali, bahkan tidak menyampaikan sesuatu yang mirip dengan janji indah dalam kata-kata Wei Lan.

Zhen Longtao merasa bahwa dia berbicara dengan sangat baik. Menurutnya, Xu Xinduo baru saja datang ke keluarga Mu dan tidak memiliki rasa aman. Hal yang paling dia butuhkan adalah pendukung di balik layar yang dapat memberinya rasa aman.

Jika dia bersedia menjadi pendukung Xu Xinduo, maka dia pasti bisa memanfaatkan situasi tersebut dan akan lebih mudah untuk dikejar sebagai wanita yang ditaksirnya juga.

Dia menjanjikan apa yang sangat dibutuhkannya. Oleh karena itu, akan sulit baginya untuk menolaknya.

“Aku tahu kamu tidak terbiasa dengan keluarga Mu sekarang, tapi aku cukup akrab dengan keluarga Mu. Hubunganku dengan Mu Qingyao dan Mu Qingyi juga tidak buruk karena kami tumbuh bersama. Jika kamu menghadapi masalah di masa depan, aku juga dapat membantumu dan meminta mereka berdua untuk menjagamu juga. Di masa depan, datanglah padaku setiap kali kamu menghadapi masalah dan aku akan membantumu.”

Ini harus cukup tulus.

Hati si orang desa pasti sudah tergerak sekarang, kan?

Tong Yan menoleh ke arah Zhen Longtao, “Apa yang kamu sukai dariku?”

Apakah itu tanda-tanda kegoyahannya?

“Kamu… sangat cantik,” Kalimat ini adalah sesuatu yang diungkapkan Zhen Longtao dengan tulus.

Dia sangat cantik. Bahkan, kecantikannya membuat detak jantungnya berdetak lebih cepat secara eksponensial.

“Tidak ada yang lain?” tanya Tong Yan lagi.

Zhen Longtao tidak menjawab untuk waktu yang lama.