Putri Sah Tak Peduli!

142

Xu Xinduo menatap Shao Qinghe. Dia menolak untuk percaya bahwa Shao Qinghe tidak tahu tentang kepindahannya dan pemutusan hubungan dengan keluarga Mu.

Orang ini sangat jahat!

Namun, Shao Qinghe tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatapnya dalam diam.

Dia menjawab, “Ya, begitulah.”

“Sebenarnya aku punya cara untuk membantumu.”

“Bagaimana?” Xu Xinduo mengangkat alisnya.

Shao Qinghe berkata sambil tersenyum: “Keluargaku mengelola sebuah perusahaan hiburan. Ada banyak selebritas di perusahaan itu.”

Xu Xinduo sedikit terkejut. Kepribadian Shao Qingye tampak sama sekali tidak sesuai dengan citra tuan muda generasi kedua. Kemudian dia tersenyum dan menolak tawarannya: "Lupakan saja, aku tidak bisa melakukan itu."

“Itu tidak benar. Wajahmu sangat cocok untuk menjadi model. Ngomong-ngomong, berapa tinggi badanmu?”

Pemodelan?

Xu Xinduo menjawab dengan ragu-ragu, “175 cm.”

"Meskipun tinggi badanmu sedikit lebih pendek, kamu masih bisa dianggap memenuhi standar tinggi badan minimum. Ditambah dengan aura dan bentuk tubuhmu, kamu pasti harus mencobanya."

“Model seperti apa?”

“Kamu bisa menjadi Model Media Cetak. Kamu bisa tampil di acara, mendapatkan dukungan, syuting iklan, dan banyak lagi. Kamu juga bisa mencoba menjadi selebritas internet dan membuka toko Taobao untuk menjual pakaian. Namun, perusahaan kami tidak melatih selebritas internet. Jika kamu tertarik, saya bisa membantumu mencari perusahaan yang bagus. Ada cukup banyak perusahaan multimedia yang melakukan pekerjaan semacam itu, jadi perusahaan kami juga harus berafiliasi dengan beberapa perusahaan.”

(T/L: “Model Media Cetak” berarti model yang sering muncul di sampul majalah, surat kabar, halaman berwarna, poster, katalog produk, dan kalender.)

“Apakah siswa benar-benar dapat melakukan pemodelan?”

“Yah, beberapa jenis pekerjaan modeling tidak cocok untuk mahasiswa, tetapi jika Anda memulai sebagai Model Media Cetak, itu masih bisa dilakukan. Anda dapat bekerja lembur atau di akhir pekan. Anda tidak mengikuti kelas tata rias, kan? Jadi, bekerja di akhir pekan akan menjadi yang paling cocok untuk Anda.”

“Aku tidak perlu memakai sesuatu juga…. Benar kan?”

Shao Qinghe mengerti apa yang dimaksud Xu Xinduo. Dia tersenyum dan menjawab dengan suara pelan, “Kebijakan nasional tidak mengizinkannya, Duoduo.”

Xu Xinduo perlu memikirkannya sejenak, jadi dia bertanya: "Bisakah aku menambahkanmu di WeChat? Aku akan menghubungimu jika aku memutuskan untuk melakukannya."

“Tidak masalah, tapi kalau kamu ingin aku membantu, aku harus dibayar.”

“Sebagian dari pendapatan saya?” Xu Xinduo langsung waspada.

“Tidak, aku ingin beberapa biskuit buatanmu.”

“Kau masih mengingatnya sampai sekarang…” Xu Xinduo bergumam dan memindai kode WeChat Shao Qinghe. Setelah menambahkan Shao Qinghe sebagai teman, dia bangkit dan terus berjalan-jalan di sekitar gedung multimedia.

Karena Shao Qinghe keluar untuk bermain Go dengan Xu Xinduo, sudah agak terlambat untuk kembali ke kelas saat ini, jadi dia duduk di koridor dan memperhatikan Xu Xinduo.

Dia melihat Xu Xinduo bertingkah seperti agen rahasia. Setiap kali dia sampai di ruang kelas, dia akan berdiri di pintu belakang atau jendela dan mengintip ke dalam, mencoba melihat apakah dia bisa memenangkan permainan itu.

Setelah memastikan bahwa dia tidak menang, dia akan pergi ke kelas berikutnya.

Dia tidak mahakuasa.

Dia hanya sangat berhati-hati dengan pilihannya.

Ketika Shao Qinghe melihat punggung Xu Xinduo saat dia berjalan pergi, dia tidak dapat menahan tawanya, melihat barang antiknya. Dia mulai menganggap Xu Xinduo semakin menarik.

Nyeri.

Saat berjalan kembali dari gedung pengajaran multimedia, Xu Xinduo tiba-tiba mulai merasakan sakit perut.

Aneh sekali. Jelas dia sudah minum obat sebelumnya. Mengapa obatnya tidak mempan sama sekali? Saat itu, dia merasakan sakit yang amat sangat hingga dia bahkan tidak bisa berjalan.

Sebelum dia bisa kembali ke kelas, Xu Xinduo hanya bisa duduk dan beristirahat di sofa di gedung multimedia.