BAB 5 - Kehidupan Baru

1 0 0
                                    

Setelah pulang dari Jakarta, Kayden pun menjalani hari-hari biasa bersama dengan Kak Azel yang sudah pindah ke SMA NEGERI 1 BANDUNG. Hubungan kita sudah masuk ke hampir 2 tahun dan akhirnya Kayden harus menghadapi kenyataan yang sama yaitu mengikuti ujian sekolah. "Kay kamu harus belajar betul-betul ya supaya bisa masuk sekolah SMA favorit dijakarta nanti." Kata Papa Burhan kepada Kayden. "iya pah aku usahain pah" kata Kayden kepada Papa Burhan. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kayden masuk kesekolah untuk mengikuti ujian sekolah, " Kay maneh dapet ruang berapa?" kata Mikael kepada Kayden. " Aing teh dapet ruang 2. Kalo maneh?' kata Kayden dan Mikael pun menjawab " sama dong maneh sama aing. Semangat ya kita pasti lulus kay." Lalu Kayden dan Mikael masuk keruangan untuk mengikuti ujian sekolah. Beberapa hari setelah ujian sekolah, Kayden mengunjungi rumah Keluarga Kak Azel untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi ke Jakarta. Sesampainya disana, "Assalamuaikum" dan dijawab oleh Kak Azel. Ternyata, Kak Azel sudah dulu lebih sampai kerumah. "sudah sampai kak? aku kira pulang lebih sore kak, baru mau Kay jemput" dan Kak Azel pun menjawab "eee iya Kay aku sudah pulang tadi naik ojek, hehehehe maaf ya". Kayden merasakan ada hal aneh yang datang "kok tumben Kak Azel naik ojek biasanya jarang naik ojek" gumam Kayden dalam hatinya. Hatinya gelisah, tidak merasa tenang. Kayden pun pergi menemui Ayah Yudha dan Mama Chika beserta Kak Azel untuk berpamitan. " Mama Chika, Ayah Yudha. Terimakasih suda mau menerima Kayden dan memperlakukan Kayden seperti anak sendiri. Kayden senang dan selalu sayang kepada Ayah Yudha dan Mama Chika dan juga terimakasih Kak Azel telah memberikan kesan baik kepada Kayden selama dibandung, Kay bakal pindah ke Jakarta dan tinggal disana karena papa pindah tugas kesana. Kay gabakal lupa untuk kabarin kalian. Kay pamit ya Ayah Yudha, Mama Chika sama Kak Azel. Kay sayang sama kalian" kata kay sambil menahan nangis. Mereka berempat bersedih bersama terutama Kak Azel, karena merasa kehilangan karena Kayden akan pindah ke Jakarta ." Kay kamu beneran mau pindah, mama kaget banget dengernya dan ayah juga kaget denger itu tibatiba Kay" kata mama dan langsung memeluk Kayden. Mama Chika juga merasakan kehilangan karena Mama Chika sudah menganggap Kayden seperti anaknya sendiri. "Jangan lupa untuk selalu kabarin aku ya disana Kay. Aku sayang selalu sama kamu" kata Kak Azel sambil memeluk Kayden dan diiringi oleh isak tangis. Kayden pun pamit dari sana dan pergi pulang menuju rumahnya untuk mempersiapkan semuanya untuk pindah ke Jakarta. Keesokaan harinya, tepat pada pukul 06.00, Papa Burhan mengajak semuanya untuk segera Bersiap untuk berangkat " sudah siap semuanya, pastikan jangan ada barang yang tertinggal ya " mereka semua berangkat menuju Jakarta. Sebelum berangkat, Kayden pergi kerumah tetangganya untuk menitipkan sebuah surat untuk pacarnya yaitu Kak Azel. " Mang, aku titip surat ya mang buat Kak Azel. Nanti kalo dia mampir kerumah kasih aja ini ke dia ya mang, ini orangnya." Kata Kayden kepada tetangganya sambil memberikan foto Kak Azel supaya ia tau Kak Azel dan memberikan suratnya. Dan pagi itu keluarga Kayden pergi ke Jakarta untuk memulai hidupnya yang baru. Dengan menempuh perjalan selama 3 jam dan pada akhirnya sampailah mereka di Jakarta pada pukul 09.00. Hidup yang baru telah dimulai. Kayden tinggal didaerah Senayan, Jakarta Pusat. Papa Burhan membeli sebuah rumah yang tidak terlalu besar untuk keluarganya tempati disana. Dan Kayden akan bersekolah di SMA Negeri 10 Jakarta. Kayden akan mulai bersekolah pada 3 minggu depan tepat seminggu setelah semester awal dimulai. "nak, jaga sikap ya soalnya kita pendatang baru disini. Jadi kamu gaboleh nakal disini ya Kayden. Harus pinter anak mama." Pesan Mama Ika kepada Kayden. 

3 minggu kemudian, Kayden pun masuk ke sekolah SMA tersebut dan diawali dengan perkenalan terlebih dahulu. "Halo semua perkenalkan, namaku Kayden Zafferino dan aku pindahan dari bandung. Salam kenal semuanya." Kayden pun dipersilahkan duduk oleh ibu wali kelas Bernama Bu Fitri. " Cuy lo dari bandung ya? banyak yang bilang bandung cewenya cakep-cakep cuy" kata teman sebangku Kayden. " Oh ya lupa kenalin nama gue Samudera Cakrawala, bisa dipanggil Cakra." Dan Kayden pun membalas perkenalannya " iya bro, cewe bandung mantep-mantep cuy. Kenalin aing Kayden." Mereka pun berbincang tanpa sadar bel berbunyi tanda jam pelajaran akan dimulai. "Abis ini jamnya apa ya cak?" tanya Kayden kepada teman sebangkunya itu. " Abis ini jamnya matematik peminatan, asli cuy ini mapel sangat sangat mudah dimengerti, Bu Jahra juga ngajarinnya enak." Jawab Cakra kepada Kayden. Ternyata mapel yang membuat seorang Kayden Zafferino pusing tujuh keliling adalah mapel ini. " maneh ngerti ga, cak?" tanya Kayden kepada Cakra dan Cakra menjawab " ra ngerti cuy" dengan muka santainya. Tanpa mereka sadari jam istirahat telah tiba dan tak lupa Kayden mengabari pacarnya yang ada dibandung. " Halo kakak cantik, kamu lagi apa?" tanya Kayden kepada pacarnya. Dan 2 menitkemudian Kak azel pun menjawab " Halo gantengku, aku lagi jam istirahat ni sedang makan sama temanku, kamu sudah makan belum Kay?" lalu Kayden menjawab "aku sudah makan kak tadi bareng sama teman baruku, namanya Cakra kak orangnya baik banget, tengil dikit, sama asik kak. " dan Kak Azel menjawab " wihh seru dong kehidupan baru kamu kay" " yaa aku harap si begitu kak" " Kay sudah dulu ya aku sudah masuk jam geografi, semangat kamu Kayden. Nanti malem cerita ya ke aku tentang keseharian kamu dijakarta. Aku kangen kamu, jangan lupain aku disini ya Kayden." Dan setelah itu mereka pun balik ke kesibukannya masing-masing. Tak sadar, jam pulang pun telah berbunyi dan seluruh siswa pulang kerumah masing-masing. " Kay pulang naik apa? mau bareng ga?" Cakra menawari tumpangan kepada Kayden. " aing arah kearah senayan park. Memang rumah maneh searah sama aing?" tanya Kayden kepada Cakra. "Oh deket dari sini searah juga sama gue, bareng aja yok sekalian biar gue tau rumah lo" tawaran tumpangan kepada Kayden dan Kayden pun menjawab " yowes makasi banyak ya Cak" dan Kayden naik ke motor aerox modif punya Cakra. Setelah keluar gerbang sekolah, Cakra menepi sebentar ke warung untuk membeli sebatang rokok. " Rokok ga Kay?" tanya Cakra kepada Kayden, " engga Cak, aing ga ngerokok" dan Cakra pun menghargainya dan pergi melanjutkan perjalanan. Diperjalanan, Kayden penasaran dan bertanya " Cak, enaknya rokok apa? kok banyak si orang yang suka ngerokok? padahal dibungkusnya aja sudah tertera jelas kalo rokok bisa membunuh." Lalu Cakra menjawab sembari tertawa "hahaha Kay Kay, kata orang-orang si ya rokok bisa bikin tenang disaat banyak masalah melanda dan membuat lupa akan masalah yang menghapiri kita. Lo akan tau semuanya jika lo udah nyobain kay. " jawab Cakra. Tanpa mereka sadari, mereka sudah sampai didepan rumah Kayden. " Terimakasih banyak ya cak, terimakasih tumpangannya" ucapan terimakasih Kayden kepada Cakra. " gamau mampir dulu Cak?" dan Cakra menjawab " gausah lain kali aja, gue balik dulu ya bro sampai ketemu besok". Cakra pun pulang kerumahnya. " Assalamualaikum aku pulang" Kayden mengucap salam sebelum masuk kerumahnya. "waalaikumsalam, eh Kayden sudah pulang. Naik apa tadi pulangnya?" tanya Mama Ika kepada Kayden. " tadi ditawarin nebeng sama temen mah" jawab Kayden serta mengenalkan teman barunya kepada Mama Ika. " wih anak mama sudah punya temen aja, pasti orangnya baik" dan Kayden menjawab " banget baik banget dia ma".Kayden beres-beres untuk beristirahat dan tak lupa menghubungi Kak Azel " Halo Kak Azel, aku sudah dirumah ni kak. Apa kakak sudah dirumah?" Kayden mengirim pesan kepada Kak Azel tetapi tak kunjung dibalas hingga malam hari "halo kay, maaf ya tadi sibuk banget ni. Jadi baru sempet bales. "How's your day?" tanya Kak Azel kepada Kayden. Dan Kayden pun langsung melihat handphone dan membalas notif pesan dari Kak Azel "halo kak, hari aku seneng banget aku dapet temen baru, terus dapet experience baru tentang kota Jakarta. Aku suka tinggal disini hihihi." Dan setelah itu Kak Azel tak membalas pesan dari Kayden. "kak?..." dan Kayden pun menutup handphone dan pergi untuk tidur. 

Hingga beberapa hari kedepan, kejadian itu terus berulang dan terus mengulang. Dan Kayden pun ingin bertanya kepada Cakra. " Cak menurut maneh kalo tiap malem pacar kita gabales chat kita itu kenapa ya cak" tanya Kayden kepada Cakra. " lo punya pacar? Sumpah? gue kira lo gaperna pacaran. Jadi positif thinking aja mungkin dia ketiduran terus karena kecapean atau apa. Jadi jangan negative thinking gitu dong. Senyum Kay senyum." Jawab Cakra sekaligus menghibur. Dimalam harinya, tiba-tiba Mikael sahabat lama kayden mengirimkan pesan. " woi maneh kok ga ngasih tau aing kalo maneh pindah ke Jakarta. Jahat pisan atuh maneh ku aing." Dan Kayden menjawab " maap atuh aing teh gasempet ngasi kabar ku maneh. Maap pisan atuh kael hehehe". Mikael menjawab "bodo aing teh ngambek ke maneh. Tapi, maneh masi pacaran kan sama Kak Azel? soalnya kemarin aing teh liat Kak Azel dibonceng cowo deket banget. Aing kira maneh sudah gajadian sama Kak Azel." Kayden kaget dan shock mendengar perkataan dari Mikael " masa si? lo lagi ga boong kan kael? gasalah liat kael? bukan Kak Azel kali itu" dan Mikael menjawab beserta mengirim bukti foto. "Tuh maneh liat itu beneran Kak Azel kan. Gapercaya amat ku aing." Shock tak bisa berkata-kata setelah melihat itu semua. " Kay halo maaf jadi bikin maneh sedih. Kalo ada apa-apa kabarin ku aing aja ya" Mikael berusaha menyemangati sahabatnya itu. Sakit rasanya, itu yang dialami oleh Kayden Zafferino yang membuatnya putus asa dan kehilangan arah karena Kak Azel. " Kak, tega kamu kak" gumam Kayden didalam hatinya. 

die Schönheit aus dem NordenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang