BAB 8 - Kehadiran

6 1 0
                                    

" TURUN, JANGAN BERBUAT YANG ANEH- ANEH YA, KAYDEN" kata Eve kepada Kayden. Semua pertanyaan yang ada di kepala Kayden terjawab sudah. Benar dia adalah Eve. "Kamu apa-apaan banget si Kay, mau hampir bunuh diri gitu, coba kalo ga aku tahan. Gimana? Kamu bisa mati tau." Perkataan Eve yang sontak membuat Kayden diam. " ngapain juga kamu kesini? hanya untuk bunuh diri? " tanya Eve kepada Kayden. Eve menarik tangan Kayden dan membawanya ke taman yang dekat dengan jembatan itu. " kamu Eve? benarkan? " tanya Kayden kepada Eve. lalu Eve menjawab " iya benar, aku adalah Eve. Evelyn Wilheim." Dan Eve sontak bertanya kepada Kayden " Kenapa kamu bisa berpikiran untuk bunuh diri, sama sepertiku dimasa lalu. Coba beritahu aku." Dan Kayden memberontak dengan bilang " Jangan ikut campur dalam urusan kehidupanku, kamu gaberhak untuk ikut campur." Dengan sabar Eve menenangkan Kayden dan memegang tangannya sambil memastikan keadaannya. " Aku merasa punya hutang budi kepadamu, aku merasa aku harus membantu mu, jadi tolong aku untuk bisa membantumu seperti kamu yang membantuku dulu saat kamu berlibur ke Jakarta untuk pertama kalinya. Please let me to help you." Dengan nada lembutnya Eve menyampaikan itu dan sontak membuat Kayden menangis. Dan Kayden menjelaskan bahwa semejak ditinggal oleh pacarnya yaitu Kak Azel dan melihat Kak Azel bermesraan dengan laki-laki lain didepan matanya, itu membuat kehidupan Kayden hancur dan berantakan seperti saat ini dan Kayden juga merasakan trauma yang sangat amat mendalam akan hal percintaan. Tangis seorang Kayden Zafferino pecah didepan hadapan Evelyn. Dan sontak Eve memeluk Kayden seraya berkata " hei, sudah ya jangan nangis gitu dong. Malu nangis didepan aku." Kayden berhenti menangis dan meminta maaf atas tingkahnya itu. "sudah ya jangan dipikirkan lagi, aku ingin membantumu kayden. Aku disini aku disini untuk membantumu." Ucap Eve mencoba menenangkan Kayden dan sontak Kayden langsung memeluk Eve dibawah bulan purnama. Dan Kayden pun tertidur dipundak Eve. " Hey kamu tidur ya Kayden?" dan Eve mencoba membawa kerumahnya dengan menggunakan taksi online. Eve membawa Kayden kerumahnya yang terletak di sebelah utara peta Jakarta perbatasan dengan Tangerang. 

Keesokan paginya, Kayden terbangun dari tidurnya dan menyadari " Aku dimana ini, perasaan kemarin di daerah PIK deh" gumam dalam hatinya. Tiba-tiba ketukan pintu berbunyi dan Eve masuk kedalam kamar " oh  sudah bangun toh, semalem kamu tertidur ditaman jadi aku membawa kamu kesini dan untung ada kamar kosong jadi kamu tidur disini dulu." Kata Eve dan mama Eve masuk kedalam kamar itu " Apakah kamu nak Kayden?" tanya mama Eve kepadanya dan Kayden menjawab " Benar aku Kayden tante". Mama Eve kegirangan dan berkata " Terima kasih telah membantu banyak kepada Eve." Kayden kebingungan dan berkata dengan terbata-bata " iya tante". Kayden melihat kearah Eve dan Eve sedang tertawa melihat tingkah mereka berdua. "Eve, maaf jadi merepotkan kamu seperti ini" Kayden meminta maaf kepada Eve. Dan Eve menjawab kepada Kayden, "hey santai aja, Kayden aku melakukannya dengan senang hati. Aku akan selalu berada disebelahmu hingga kamu sembuh." Dan reflek Kayden memeluk Eve. Eve terkejut dan bilang kepada Kayden " hey hey kenapa tiba-tiba memeluk seperti itu" Kayden berbisik didalam pelukan Eve. " Terima kasih, Evelyn" dan tertidur dalam pelukan Eve. " kamu punya kebiasaan yang buruk, Kay" gumam Eve. Pada saat Kayden terbangun, Kayden  terkejut karena tiba-tiba Eve masuk dengan membawakan sebuah bubur hangat buatannya. "Kay ini aku buat bubur buat kamu, dimakan ya. Kamu belum sarapan hari ini" dan setelah Eve berkata seperti itu, Kayden terbangun dari posisi tidurnya dan duduk ditepi kasur. " Terima kasih ya, Eve. Aku makan ya buburnya." Kayden meminta izin untuk menyantap makanan yang disuguhkan oleh Eve, dan Eve mempersilahkannya. " enak sekali bubur ini aku suka aku suka." Eve senang dengan perkataan Kayden yang menyukai makanannya. Setelah Kayden selesai menyantap makanan itu, Kay berkata " Terima kasih, Eve " dan meminta izin pergi kedepan teras. Ternyata pada saat Eve menyusul Kayden diteras rumahnya, dan melihat Kayden yang sedang asyik menghisap rokoknya. Tiba-tiba " buang rokonya Kayden Zafferino" dan Kayden terkejut dan menolak. "Kayden Zafferino, aku disini mau menemani kamu untuk mengubah hidup kamu menjadi lebih baik, dan kamu bukannya mau jadi lebih baik?" kata Eve dengan nada sedikit tinggi. Kayden terdiam mendengar perkataan Eve. Dan membuang rokoknya. Kayden melontarkan kata maaf untuk kesekian kalinya. " kamu ga sendirian Kay, jangan ngerasa sendiri. Aku ada disebelah kamu, aku bakal selalu support kamu, membantu kamu ke kehidupan yang lebih baik dari ini." Lagi dan lagi kata-kata Eve membuat hati seorang Kayden menjadi lemah dan luluh. " Aku izin buang semua rokok kamu ya kay sama tolong jangan mabuk-mabukan lagi." Eve berkata kepada Kayden dan sembari membuang semua rokok yang dimiliki oleh Kayden. Kayden terlihat lesu dan mengarahkan pandangannya ke langit dan bergumam dalam hatinya " YaTuhan mengapa engkau masih baik kepada pendosa sepertiku, aku selalu saja berbuat yang menjadi larangan-Mu dan tidak pernah berbuat yang Engkau perintahkan. Terima kasih telah menghadirkan seseorang yang masih peduli terhadap keadaanku selain orang tuaku. Kehadirannya, sama seperti orang tuaku yang selalu memperhatikanku, membantuku kearah yang lebih baik dan selalu ada disisiku. Terima kasih telah menghadirkan dan mempertemukanku dengan Papa Burhan, Mama Ika dan Eve didalam hidupku." Kata Kayden didalam hatinya dan membuat air mata Kayden pecah secara tiba-tiba. Setelah Eve membuang rokok milik Kayden, Eve melihat kearah Kayden dan melihat Kayden seperti sedang menangis.Eve bertanya kepada Kayden, " Kay kamu gapapa? ada yang menggangu kamu atau ada kata-kata aku yang menurut kamu kurang bisa untuk kamu terima kay". Dan Kayden pun mengubah arah pandangannya yang sebelumnya melihat kearah langit dan sekarang merubah pandangan kearah Eve dan berkata " tidak, aku baik-baik saja. Terima kasih ya selalu ada disaat aku sedang tidak baik-baik saja, Eve." Tanpa Kay sadari perlahan rasa cinta telah tumbuh, tetapi Kayden masih merasa takut dan trauma dikarenakan masa lalunya. " Eve, maaf." Gumam Kayden dalam hatinya.

die Schönheit aus dem NordenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang