BAB 7 - Penyakit Tanpa Penyembuh

6 0 0
                                    

Kehidupan Kayden berubah drastis dan tidak bisa terobati. Kayden jarang masuk sekolah sudah seminggu Kayden tidak masuk sekolah membuat sahabatnya, Cakra merasa kebingungan terhadap tingkah aneh Kayden. " perasaan lo gaseperti ini Kay, kenapa lo berubah? apa karena cewe yang lo pernah singgung itu waktu dibandung Kay?" gumam Cakra. Ternyata Kayden sekarang menjadi perokok berat dan suka minum-minum sebagai pelampiasan hatinya. Dan Cakranya mencari keberadaan dari Kayden dan sampai akhirnya bertemu dengannya di sebuah rooftop bar  terkenal yang ada di Jakarta Pusat. "Kay sadar kay, lo udah berubah. Lo bukan lagi Kayden Zafferino yang gue kenal. Lo sadar gasi tentang apa yang uda lo lakuin. Lo ngerusak masa depan lo. Semuanya orang tua lo juga merasakan kekecewaan kalo anaknya sudah menyimpang dari hal kebenaran." Cakra menyadarkan sahabatnya itu dan Kayden membalas dengan perkataan kasar " Bacot , mending lu balik belajar dan jangan urusin kehidupan gua lagi". Perkataan Kayden membuat hati Cakra tergores dan kecewa terhadap tingkahnya. Cakra berbalik arah dan pulang menuju rumahnya dengan perasaan kecewa. 

Selain mabuk-mabukan dan merokok, Kayden juga aktif dalam balap liar dan berjudi. Kayden pergi dari rumahnya secara diam-diam dan menginap disalah satu rumah kenalannya yang sikapnya berandalan yang Kayden temui dibar beberapa hari lalu. Semua Kayden lakukan hanya untuk menghilangkan jejak-jejak Kak Azel yang ada didalam hatinya. Kayden rela merusak kehidupannya agar bayang-bayang Kak Azel yang membuat hatinya sakit dan kecewa langsung hilang ditelan bumi. Kehampaan menyerang kehidupan Kayden, Kayden ditawari menggunakan narkoba supaya kehidupannya menjadi tentram tetapi Kayden menolaknya. Dan kehidupan Kayden terus menerus berulang-ulang. Merokok, mabuk, balap liar, dan berjudi. Sampailah pada dimana, Kayden berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Kayden pergi menuju daerah Pantai Indah Kapuk , disana terdapat banyak jembatan yang dibawahnya terdapat sebuah laut yang sangat luas. Sesampainya Kayden di jembatan itu, Kayden melihat bulan dan seketika dalam pandangannya bulan itu berubah menjadi sosok wajah yang sangat Kayden sayangi, yaitu Kak Azel. " Kak mungkin dengan cara ini, aku bisa lepas dari bayang-bayang kakak , yang selalu menghantui kehidupanku. Terima kasih telah memberikan kesan baik kepadaku, terima kasih telah mengajarkan apa itu yang namanya kebahagiaan. Terima kasih telah menerima diriku didalam kehidupanmu. Aku selalu sayang kepadamu, Azelia." Kata-kata terakhir sebelum, Kayden melompat kelaut. Tiba-tiba ada yang menahan Kayden dan berkata " apakah ini akhir dari hidupmu, Kayden?" Kayden langsung menoleh kesumber suara tersebut dan terkejut. Karena melihat sosok yang hadir di mimpi Kayden disaat Kayden sedang berlibur dijakarta. "Eve? apakah kamu Eve?" pertanyaan Kayden didalam hatinya. 

die Schönheit aus dem NordenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang