Three

134 23 0
                                    

Malam hari dikediaman Oline, kini masing-masing anggota keluarga sedang berkumpul untuk makan malam mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari dikediaman Oline, kini masing-masing anggota keluarga sedang berkumpul untuk makan malam mereka. Nasi putih hangat yang disajikan dengan lauk Tahu & Telur bumbu Bali, serta Daging bumbu Bali.

Selesai makan, kini para anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga sembari menonton channel televisi. "Dek, jangan lihat Upin dan Ipin mulu napa, ganti yang lain kek." Protes Oline yang sudah muak dengan kartun si duo kembar.

"Dih, kalau gamau lihat ya gausah lihat, orang aku kepinginnya lihat ini kok." Sewot Ribka tak terima. "Sudah-sudah, daripada ribut, mendingan kalian lihat handphone aja." Lerai Oniel agar anaknya tak melanjutkan debat yang tak berguna.

Setelah mendengarkan perkataan Oniel, kini keduanya sedang sibuk melhat handphone masing-masing. Ribka yang masih tetap menonton kartun, Oline memainkan Instagram nya untuk melihat kabar terbaru.

Tak lama kemudian, ia melihat akun Erine yang baru saja membuat sorotan cerita. Oline penasaran lalu melihatnya, ternyata sorotan cerita tersebut berisi satu foto yang dimana Erine serta Yaya dan Ibun nya memperlihatkan mereka memakai masker bersama. Lucu bukan?

Oline tak sengaja memencet tanda suka, tetapi ia tak mau memencet kembali tandanya. 'Biarin deh, udah terlanjur juga.' Batin Oline yang menyuruhnya untuk membiarkannya.

Oline lama-kelamaan bosan dengan aplikasi yang ada di handphone nya, ia kemudian berjalan ke arah rak novelnya. Oline mengambil salah satu novel yang berjudul 'Laskar Pelangi'. Mungkin banyak orang sudah tahu dengan novel tersebut, karena novel tersebut masuk kedalam jejeran novel terbaik serta terlaris.

Hampir 2 jam Oline membaca, kini waktu sudah menunjukkan pukul 20.48, beberapa menit lagi untuk menuju pukul 9. Ia belum merasakan mengantuk, maka dari itu, ia memutuskan untuk pergi ke balkon sembari meminum Cappucino Coffe tak lupa juga ia membawa headset untuk mendengarkan lagu-lagu favoritnya.

Keaadan berbalik ke arah Erine, kini ia sedang berdiam di balkon sembari melihat gemerlap cahaya dari ribuan bintang di angkasa sana. Teringat bersama Oline, setiap malam pasti keduanya akan menghabiskan waktunya di balkon sembari bercerita keseharian mereka, kangen ya?

Dulu jikalau ada sesuatu, pasti laporannya ke Oline, kalau sekarang? Erine melihat bulan yang berbentuk sabit secara sempurna. "Erine, tidur sayang, sudah malam." Teriak Greesel dari kamar sebelah. "Sebentar lagi Yaya, Erine masih belum mengantuk." Tolak Erine secarahalus. "Yaudah, tapi tidurnya jangan malam-malam ya." Peringat Greesel.

Erine hanya menganggukan kepalanya setelah mendengarkan kata dari Greesel, ia tak ada niatan untuk tidur karena teringat akan sesuatu bersama mantan kekasihnya. 'Kak Oline, kakak ingat tidak kalau kita sering duduk berdua terus melihat bulan sama bintang.' Batin Erine yang masih dengan perasaan yang sama kepada Oline.

'Akankah perasaan ini hilang? Tapi dengan seiring berjalannya waktu, pasti akan hilang.' Batin Oline yang masih saja menatap langit sembari membayangkan wajah cantik nan indah milik Erine. Memang susah kalau sudah tak ada hubungan namun masih ada perasaan.

Kantuk sudah menyerang mata Erine, gadis kecil itu sedari tadi menguap, sudah waktunya untuk ia tidur. "Good night kak Oline." Kata-kata terakhir Erine sebelum ia memasuki mimpinya. 'Erine jam segini pasti sudah tidur.' Batin Oline seraya melihat jam yang ada pada handphone nya.

"Good night Erine, temukan bahagia mu walaupun tak bersamaku." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Oline terlelap pada tidur malamnya. Setiap hari keduanya merindukan satu sama lain, tetapi Erine tak bisa untuk menerima ajakan Oline untuk membangun hubungan yang baru.

Bersama-sama membangun hubungan serta kepercayaan, namun harus hancur begitu saja dikarenakan orang ke-tiga. Benar adanya, orang ke-tiga benar-benar sangat membahayakan, tak hanya hubungan saja yang bisa hancur, hidupmu juga bisa hancur.

Perasaan Oline setiap harinya sama, tetap mengangumi Erine serta mencintai Erine sama seperti sebelumnya. Tak bisa bersama, biarkanlah rasa rindu mereka yang membuat mereka terbang bebas bersama kenangan yang ada.

Diantara mereka tak ada kata-kata 'selamat tinggal masalalu' karena keduanya masih saling mencintai, hanya saja kepercayaan yang tak ada. Erine masih mencintai Oline namun ia ragu untuk menerima ajakan Oline.

Tak segampang itu untuk melupakan luka yang membekas, namun rasa cinta Erine tak mampu untuk membenci Oline. Bagaimanapun bentuknya, Oline lah yang selama ini menemaninya, seburuk apapun Oline, nyatanya masih ada perasaan di hatinya.

Seandainya ada yang bertanya dengan Erine 'orang lama atau orang baru?' jawaban Erine hanya satu, Oline Ardhiona Kahiyang. Secinta itu ya sama Oline? Apapun buat Oline, terkecuali untuk membangun hubungan yang baru.

Rindu yang mengekang kebebasan antara keduanya, namun apa boleh buat, takdirnya mereka tak bisa bersama. Rasa kecewa Erine masih membekas, bahkan belum kering apalagi menghilang.

Matahari sudah terbit, Olien maupun Erine sudah terbangun dari tidurnya. Erine kini yang sedang bersiap-siap untuk sarapan paginya, sementara Oline yang masih memakai seragamnya. Erine yang sudah selesai makan, kini ia bersiap-siap lalu mengambil bekal yang sudah disiapkan oleh Cynthia.

Sementara Oline setelah makan ia langsung berangkat, ia jarang sekali membawa bekal terkecuali diwajibkan. Oline mulai menjalankan sepeda motornya secara perlahan-lahan untuk menuju ke sekolah. Erine seperti biasanya, ia diantar oleh Yaya nya dengan menggunakan mobil pribadi keluarganya.

Oline terlebih dulu sampai di sekolah, ia memikirkan motornya dengan rapih lalu mulai berjalan memasuki gerbang. Saat memasuki gerbang, ia berjalan bersama dengan Erine, sang mantan kekasih kesayangannya. Oline ingin sekali menyapa, tapi mulutnya terkunci dengan sangat rapat.

Erine juga menyadari bahwa dia berjalan bersama dengan Oline, tapi Erine tak memperdulikan hal tersebut. Ia terus fokus berjalan hingga akhirnya ia sampai di kelasnya. Erine disambut hangat oleh sahabatnya.

"Kalian tau tidak, kalau tadi Erine berjalan bersama dengan kak Oline saat Erine masuk gerbang." Ucap Erine membuka topik pembicaraan. "Wah, apakah kak Oline ataupun Erine tidak berbicara?" Balas Kimmy terkejut. "Tidak, Erine hanya diam saja." Jawab Erine yang dihadiahi jempol oleh Kimmy.

"Kalau kak Oline bagaimana?" Tanya Nachia penasaran. "Kalau kak Oline juga diam." Balas Erine seadanya. Tak berselang lama bel sudah berbunyi, tandanya pelajaran pertama sudah dimulai. Erine duduk diam di bangkunya sembari menunggu guru masuk ke kelasnya.

Setelah menyelesaikan pelajaran, kini bel istirahat menyelesaikan pelajarannya untuk sesaat. Erine mengeluarkan kotak bekalnya untuk ia makan. Erine memakan dengan lahap bekalnya, rasa yang enak dipadukan dengan sambal yang tak terlalu pedas, nikmat rasanya.

Berbalik keadan dengan Oline, kini ia sedang duduk di bangku kantin sembari memakan makanannya. Nasi soto ayam yang ia makan sangat mengunggah selera, jangan lupa dengan es teh andalannya, nikmat serta lezat.

Saat sedang asik bercanda dengan teman-temannya, ia melihat sahabat Erine sedang berjalan untuk ke kelas, tetapi ia salah fokus karena tumben tak ada Erine? Tapi ia langsung paham, mungkin Erine nya sedang di dalam kelas memakan bekalnya.

Hal itu benar adanya, kini bekal Erine telah habis berbarengan dengan sahabatnya yang baru memasuki kelas. Erine memakan buah-buahan yang sudah dipotong oleh Cynthia dan tak lupa juga roti dengan selai strawberry kesukaan Erine.

"Kamu tidak jajan Erine?" Tanya Delynn sembari memakan jajan nya. "Tidak Delynn, Ibun membawakan Erine banyak makanan hari ini, Erine sudah cukup kenyang." Jawab Erine yang kembali melanjutkan mengunyah buahnya.

.
.
.
.
.

T.B.C

-----------

Halloo sayangkuuu

See u in the next chapter. 💙✨

Aku Atau Masalalu Mu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang