Om no AKHLAK!!

3 2 0
                                    

"MAERAAAA!" teriakan menggelegar itu keluar dari bibir manis seorang Zayyan.

Seperti inilah mereka jika dekat akan saling mengganggu, namun jika jauh maka akan saling merindukan satu sama lain.

Maera pun mendudukkan dirinya dan berusaha mengumpulkan sisah nyawa yang masih tertinggal di alam mimpi sana, "Berisik banget sih lo?!" jelas nada tidak ramah yang akan keluar dari bibir Maera.

"Lo ngga mau ikut atau lupa kalo hari ini kita semua bakalan liburan?" tanya Zayyan sembari membuka jendela kamar Maera agar udara pagi menjelang siang masuk kedalam kamar gadis itu.

Maera segera bangkit dan berlari ke kamar mandi dan tak berniat untuk menjawab pertanyaan Zayyan. Jika dipikir lagi, sepertinya hanya Maera lah keponakan paling kurang ajar dimuka bumi ini. Namun sama halnya dengan Maera, terkadang Zayyan pun menjadi om yang paling hilang akhlak yang pernah Maera temui. Mungkin karena umur mereka yang terpaut hanya 1 tahun? Karena saat ini usia Maera adalah 18 tahun.

"Maera mana Jay?" tanya Nonnie, kakak ipar Zayyan yang biasa memanggil namanya dengan sebutan Jay atau Jayye.

"Mandi ka."

"Kamu ikut mobil kita aja biar Maera ada temennya!"

"Ya Allah kak, kakak baik banget tapi makasih banyak kak kayaknya aku tolak tawaran kakak yang satu itu deh."

Nonnie hanya terkekeh mendengar jawaban drama dari adik iparnya itu.

"Heh om cil, lo itu udah ditakdirkan untuk mengasuh ponakan baik hati lo ini!" ucap Maera saat dirinya baru saja tiba di ruang makan dan bergabung dengan bunda sekaligus om kecilnya itu.

"Eh kok gitu ngomong nya lo-gue sama om sendiri? Biar kata umurnya lebih tua kamu, gitu-gitu dia tu om kamu." kali ini Akshan yang membuka suara dan sudah berdiri dibelakang Maera karena dirinya juga baru datang.

Zayyan puas melihat itu, Maera yang kena tegur. Tak ingin membuang kesempatan emas pun akhirnya Zayyan mengompori abangnya itu agar Maera semakin dimarahi.

"Iya ni bang anak lo suka banget manggil gue cil."

"Lo juga ama abang sendiri masih lo-gue, inget umur kita beda 20 tahun ye bocil!"

Skak!

Yang awalnya ingin menjadi kompor, kini Zayyan pun akhirnya kena ikut imbasnya. Maera? Tentu tersenyum remeh ke arah Zayyan yang kini tengah menatap jengkel pada dirinya.

Kehidupan Zayyan sangat lucu karena terlahir ditengah keluarga yang ekstrovert, sedangkan dirinya sendiri merupakan orang yang enggan bergaul dengan banyak orang apalagi para perempuan yang secara terang-terangan mengejar dirinya. Zayyan adalah pria yang manis, tampan, putih, tinggi, jago dalam olahraga dan musik, bahkan pintar di sekolahnya, nyaris sempurna bukan? Namun kekurangannya adalah Zayyan tidak mudah bergaul dengan banyak orang karena sifatnya yang pemalu kecuali dengan keluarganya, maka Zayyan akan seperti pribadi yang berbeda. Jika saja Maera bukan keponakan nya, maka mungkin saja saat ini Maera tidak akan pernah bisa sedekat ini dengan Zayyan.

"Nek menurut lo." Zayyan menjeda kalimatnya dan menatap lekat manik cokelat milik Maera, "Gue ganteng ngga?" lanjutnya dengan tanpa dosa.

Jika kalian bertanya kenapa Zayyan memanggil Maera dengan sebutan 'Nek'. Itu karena Zayyan tidak tahu bagaimana cara memanggil Maera karena gadis itu walaupun keponakannya tapi tetap dia lebih tua dari dirinya. Dan tidak mungkin juga Zayyan dengan suka rela memanggil Maera dengan sebutan 'Kakak'. Maka Zayyan memutuskan untuk memanggil Maera dengan sebutan 'Nek'

"IDIH NAJONG, MAU SAMPE EYANG BISA SALTO JUGA KAGA ADA GANTENG NYA LO DI MATA GUE!!"

Suara yang sangat menggelegar itu benar-benar mengisi ruang tamu milik Akshan yang kini juga ternyata ada eyang nya.

"Bang anak lo kasar ke gue bang!" Zayyan berlari menjauhi Maera yang kini naik pitam.

"Enak aja, emang kamu pikir eyang ngga bisa salto?" Eyang kini duduk dihadapan Maera dengan tatapan yang sangat mengintimidasi.

Maera hanya bisa tersenyum lebar walaupun didalam hati nya menyumpah serapahi om nya itu, "Eyang."

Siapapun, tolong selamatkan Maera dari keluarga ini. Dirinya terkadang berpikir, apakah manusia secantik, se imut, se menggemaskan ini harus terlahir dalam keluarga yang absurd. Tapi tidak apa mereka kaya dan Maera suka uang, jadi itu hal yang membuat Maera mampu bertahan hingga sekarang.

tbc
MCOK
Jangan lupa untuk vote dan komen!


Misi Cinta Om KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang