Misi 1

8 2 0
                                    

{Happy Reading}
(AU tersedia di tiktok : dilarafayyz_wp)

Tiga orang anak manusia yang kini tengah berada di salah satu cafe dan sedang saling menatap dengan serius. Tidak, hanya dua dari mereka yang seolah dalam suasana mencekam. Sisahnya hanya duduk manis dan menikmati makanannya sendiri.

"Gue mau bantuin om gue buat dapetin cewe!" 

Ya, itu adalah Maera, Devano dan Fadly yang kini sedang berbincang.

"Gue setuju!" saut Devano yang menanggapi sok serius pernyataan Maera.

Kini kedua nya menatap Fadly secara bersamaan. 

"Gue ngikut aja deh." 

Fadly bukanlah orang yang cool seperti dikebanyakan novel, sejujurnya dia dan Devano itu tidak jauh berbeda. Hanya saja urat malu Devano memang sudah tidak ada jika dibanding dengan Fadly. 

"Jadi lo mau kita ngapain?" tanya Fadly kepada Maera.

"Selama di sekolah, om gue ada deket sama orang ga?" 

"Ada si." jawab Devano. 

Jelas jawaban itu membuat Maera tersenyum penuh harap, namun jawaban selanjutnya justru seolah menghancurkan segala ekspetasi indah di dalam otaknya. 

"Kadang deket ama gue, ama Fadly, guru, kadang juga dia ngobrol ama satpam depan kalo ada urusan." 

Sontak Maera menggeplak bebas kepala Devano. 

"Maksud gue tu siswi disana, kaya yang punya hubungan atau pdkt gitu?" 

Sembari mengusap pelan kepala nya yang baru saja dipukul oleh Maera, Devano berpikir, "Kaya nya si nggak ada ya, soalnya dia kalo di sekolah ya sama kita berdua doang. Iya kan Ly?" 

Pertanyaan itu hanya mendapatkan anggukan dari Fadly. Kali ini ternyata jauh lebih sulit dari perkiraan Maera, karena dia harus mencari tau tentang apa penyebab om nya tetap jomblo, padahal Zayyan itu tampan, pintar, baik, kaya, banyak juga yang ingin menjadi kekasih om nya itu. Jika sudah begini artinya kesalahannya bukan karena look dari Zayyan, melainkan dari diri Zayyan. 

Berbincang dengan mereka berdua seperti sama aja dengan jalan ditempat, menurut Maera. Karena sampai sekarang pun dirinya tidak tahu langkah apa yang harus di ambil, siapa yang sedang om nya itu suka, siapa yang berhasil ngedeketin seorang Zayyan kecuali Maera, oma dan bunda nya. 

"Gue balik deh, nanti kita bahas di grup aja!" 

Akhirnya Maera meninggalkan mereka berdua di cafe itu. Sejujurnya Maera ingin pergi mencari petunjuk lain, selain dari dua sahabat Zayyan itu. Dan kini Maera mengendarai mobilnya menuju apartment Zayyan. 

"Tumben kesini?" tanya Zayyan tepat setelah dirinya membukakan pintu untuk Maera. 

"Nggak boleh gue kesini?" 

"Boleh, aneh aja."

"Aneh?"

"Biasa lo jarang banget mau dateng kesini kecuali gue paksa, karena takut gue suruh beresin apartment gue." 

Maera memutar bola matanya seolah sebagai jawaban. Jujur saja dulu Maera sangat sering bermain di apartment Zayyan, namun setelah di perbudak oleh om nya itu justru membuat Maera trauma untuk datang lagi kesini kecuali bersama oma, eyang atau orang tua nya. 

"Gue mau nanya."

"Hm?"

"Lo sama Amanda itu gimana si?" 

Pertanyaan Maera justru membuat Zayyan merubah raut wajahnya menjadi lebih serius dan seolah menahan amarah, jelas Zayyan ingat bagaimana tentang rumor tempo hari, namun yang lebih dipikirkan adalah saat dirinya harus menggertak gadis itu. 

"Gue enggak pernah ada apapun sama dia, bahkan gue enggak pernah berpikir buat jadi apa-apa sama dia." jawaban Zayyan sangat santai, namun menohok. 

Jika saja Maera tahu tentang bagaimana seorang Amanda itu, maka dirinya akan bersumpah dalam hidupnya untuk tidak memiliki tante seperti Amanda. 

"Gue tu heran deh kenapa rumor sampah begitu bisa sampe ada?"

"Gini ya om, lo kan famous, ganteng, pinter, rich, siapa si di SMA Ami yang nggak tau seorang Zayyan Anam?"

Maera melihat Zayyan yang cengengesan mendengar rentetan pujian itu pun seketika tersadar.

"Bagi mereka! Tapi bagi gue, lo tetep manusia paling nyebelin, paling berisik, paling aneh di muka bumi ini!" lanjut gadis itu yang sontak membuat senyuman Zayyan seketika luntur.

"Like what.."

"ARE YOU KIDDING ME DUDE?" ucap mereka bersamaan.

"Cari cewek kek biar nggak jomblo mulu!"

"Yaudah sih, gue yang jomblo kok malah lo yang tantrum gitu?"

"ARRGGGGHHH ENYAH LO ZAYYAN! CAPE GUE PUNYA OM KAYA LO!"

Maera mulai frustasi dengan tingkah laku serta jawaban diluar nalar yang dilontarkan oleh Zayyan itu.

tbc
MCOK
Jangan lupa untuk vote dan komen!

Misi Cinta Om KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang