Misi 4 (Kelulusan)

8 2 0
                                    


{HAPPY READING}

Maera mengendarai mobil nya membelah jalanan yang tidak begitu macet namun lumayan ramai. Maera menuju salah satu rumah teman SMA nya yang lain, setelah kejadian di mall membuat Maera tak enak hati dengan Sephia dan akhirnya kali ini Maera membawa temannya yang lain.

Maera tiba di salah satu perumahan yang lumayan megah dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya datanglah seorang gadis dengan tubuh mungil, kulit putih bersih, dan rambut yang sedikit di curly,  gaun berwarna putih susu menghiasi tubuh mungil gadis itu menambah kesan manis dan elegan pada gadis itu.

"Sorry gue agak lama." ucap gadis itu saat baru saja masuk ke dalam mobil Maera.

"Aman Zee." sahut Maera. 

Gadis yang itu bernama Azeela, ia adalah teman masa SMA Maera dulu. Berbeda dengan Sephia, Maera dan Azeela kenal saat sudah memasuki tahun ketiga sekolahnya. Mereka berteman sangat baik sampai hari ini walaupun dengan kesibukan masing-masing. 

"Sebelumnya gue mau say sorry dulu ya Zee, soalnya gue harus libatin lo dan maksa diri lo buat mau kenalan sama om gue." 

"Sejujurnya gue nggak masalah Mae, karena kan umur om lo juga beda 1 tahun dari kita. Gue awalnya ngira om-om yang udah tua." 

Benar, awal ketika Maera meminta bantuan Azeela untuk pdkt dengan om nya itu membuat Azeela menganga dan sempat menolak karena yang ada didalam benak nya adalah om-om tua yang pedofil. Namun setelah Maera menunjukan foto Zayyan pada gadis itu akhirnya Azeela menyetujui untuk mencoba dekat dengan Zayyan.

"Oh iya satu lagi ni Zee, om gue tuh agak kaku kalo sama perempuan jadi nya maaf ya kalau misal sifat nya agak bikin jengkel nanti. Dia tu agak pendiam kalo sama orang asing, apalagi cewek. Tapi dia baik kok." Maera berusaha meyakinkan Alzeera agar kejadian tempo hari tak terulang lagi. 

Saat ini mobil Maera sudah memasuki area pekarangan sekolah Zayyan, dan memarkirkan mobilnya terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke gedung acara bersama dengan Alzeera. Maera tak perlu sudah mencari keberadaan keluarga nya dimana, karena dirinya akan bertemu ketika foto nanti jadinya Maera dan Alzeera memilih bangku yang kosong untuk mereka duduki. 

"Kita enggak gabung keluarga lo Mae?" tanya Alzeera saat Maera menarik tangannya untuk duduk disebelahnya.

"Kita ketemu mereka pas sesi foto nanti. Udah disini aja, jadi kalo bosen bisa cabut keluar!"

Sudah hampir 1 jam mereka semua duduk untuk memperhatikan pidato dan beberapa persembahan dari Osis dan murid lain.Kini saatnya pengumuman siswa berprestasi yang dimulai dari urutan 10 sampai 1. Dan saat nama Zayyan terpanggil semua orang bertepuk tangan, kecuali Maera yang langsung berdiri dari duduknya dan berteriak kencang.

"WAAHH OM GUE TUH!" teriak Maera yang lumayan lantang dan berhasil menjadi pusat perhatian semua orang. 

Sadar dirinya yang menjadi pusat perhatian, akhirnya Maera hanya tersenyum kikuk dan kemudian kembali mendudukkan dirinya kembali. 

***

Kini seluruh anggota keluarga sudah berkumpul di tempat yang disediakan untuk berfoto  bersama. Sudah ada Fadly, Devano dan Azeela juga yang ikut berkumpul dengan keluarga Maera. 

"Gimana tadi suara gue pas lo maju? Dengan bangga gue pamerkan kepada dunia kalo lo itu om gue." celotehan Maera yang justru mendapatkan jitakan yang tak begitu keras dari om nya itu. 

"Sakit anj.."

Belum sempat menyelesaikan ucapannya akhirnya Maera terdiam seketika karena seluruh keluarga nya menatap tajam ke arah gadis itu yang kini hanya salah tingkah. 

"Ini siapa kak?" tanya Nonnie yang akhirnya memecahkan keheningan. 

"Oh iya bun ini Azeela, dulu kita sekolah disini tapi pas kelas 3 doang sekelas nya."

"Halo om, tante!" sapa Azeela dengan sopan kepada seluru anggota keluarga Maera.

"Jangan panggil tante, Zee! Panggilnya kaka aja! Kan sebentar lagi jadi calon adik ipar nya nyokap gue." Maera yang menyahut ucapan Azeela lagi, Zayyan yang paham sontak langsung memandang Maera dengan tatapan bertanya. 

Bukan hanya Zayyan, namun seluruh anggota keluarga yang lain juga.

"Yailah kenalan dulu kan nggak ada salahnya bun, lagian juga Zee datang kesini buat nemenin aku juga biar nanti malam pas prom aku nggak sendirian." sambung Maera. 

"Yaudah kita foto dulu aja yuk?" ajak oma yang sudah mulai merasakan pegal di kaki nya. 

Semua foto bersama dan beberapa foto bergantian dengan Zayyan, namun saat dikira semua sudah berfoto Maera justru malah mendorong Azeela ke arah Zayyan dan sontak saja Zayyan langsung menangkap Azeela. 

"Kamu gapapa?" tanya Zayyan lembut. 

"Gapapa om." 

Sial, apakah dirinya sudah terlihat seperti om-om bagi Azeela?

Namun tak mau ambil pusing dengan panggilan yang diberikan gadis itu, Zayyan lebih memilih untuk menganggukkan kepala sebagai bentuk jawaban. 


tbc
MCOK
Jangan lupa untuk vote dan komen!



Misi Cinta Om KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang