cerita ini hanya untuk hiburan semata ya pren
*-*
"K-kak"
"diem"
Nada bicara Flora terdengar mengerikan bagi Ella, keringat nya mulai mengalir.
Flora melirik Ella yang tengah meremat tangan nya.
Ia kemudian menggaruk kepalanya, masih bingung, bagaimana mereka bisa terjebak dalam pernikahan dikarenakan alasan dirinya menimpa Ella.
'Kok gua malah mangut-mangut anjir, bego banget Flo' batinnya.
Flora menghela nafas.
"Astaga! kalian ngapain?!"
Flora dan Ella langsung beranjak bangun, Flora melihat baju nya yang terkoyak pada samping jaitan.
"ayo!, kalian ikut saya, perlakuan tidak senonoh ini harus ditindaklanjuti" ungkap dosen sembari menarik paksa kedua mahasiswi itu.
Ella dan Flora tentu saja kebingungan.
Namun mereka tetap mengikuti, disepanjang jalan banyak yang menatap Flora.
Ella menyadari dan memberikan kemeja nya, gadis itu masih memiliki kaos.
Mereka ditarik ke ruang agama disana.
"kalian tunggu di altar, biar saya panggilkan pemuka agama nya"
Flora dan Ella semakin bingung, apa dosen ini membutuhkan mereka untuk melakukan sesuatu?
Dosen serta pemuka agama datang, mendekat pada mereka.
"Ini pendeta, mereka berdua"
Pendeta mendekat kemudian membawa mereka untuk saling berhadapan.
"apakah saudari Gabriella bersedia menerima saudari Flora sebagai pasangan, dalam senang maupun susah?"
Ella terdiam lalu sedikit mengangguk ragu.
"Dan saudari Flora apakah bersedia menerima saudari Gabriella sebagai pasangan, dalam senang maupun susah?"
Flora melakukan hal yang sama dengan Ella.
Keduanya terjerat kebingungan.
"kalian sudah sah dimata Tuhan, selamat menempuh hidup baru bersama, pak dosen saya permisi, saya harus mengurus berkas nya lebih dulu"
Dosen tadi mengangguk.
"Untung saya lihat, setelah ini kalian boleh melakukan apa saja, usahakan jangan di lingkungan Universitas, mengerti? Saya harus pergi, ada urusan yang harus saya lakukan"
"Tapi pak"
Dosen itu kemudian meninggalkan tempat, meninggalkan kebingungan pada keduanya.
Pendeta yang tadi pun tiba, menyerahkan dokumen yang dimaksud.
"Selamat ya, Tuhan memberkati pernikahan kalian" ucap pendeta itu tersenyum.
Ella dan Flora langsung membaca dokumen yang berikan oleh pendeta.
Keduanya mematung.
"K-kak?"
"Ella"
Flora menatap lemat Ella, yang lebih muda membalas.
"jangan sampai siapapun tau tentang ini, kita bahas ini via chat aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
FanfictionFlora si ketua BEM, Ella si wakil BEM, Kejadian di ruangan Flora membuat mereka terjalin selamanya.