03 - Ketauan

111 17 9
                                    

Maap up nya lama, semoga next part lebih kebut.

*-*

Kini Ella dan Flora tengah berbaring di kasur, menatap ke arah luar jendela, mengamati hujan yang masih turun dengan derasnya.

Flora menjadikan bahu Ella sebagai bantalan, Ella mengusapi kepala Flora.

"kak, kita perlu ngomongin itu sekarang"

"harus banget sekarang?" tanya Flora.

Ella mengangguk.

"kalau gua milih kita pisah?" jawab Flora cepat.

Ella terdiam.

"aku ikut keputusan kakak aja" jawab nya kemudian.

Flora kini menghadap pada Ella, menatap wajah samping gadis itu dengan seksama.

Memeluk nya sedikit lebih erat.

"Besok, gua bakal kasih tau orang tua tentang ini, gua harap lo gitu juga"

Ella mengangguk kemudian memposisikan dirinya, menghadap pada Flora, mengusapi pipi nya.

"kak"

"hmm?"

"kalau nanti kita pisah, aku sambung lagi ya?"

*-*

"kapan kalian mau punya anak? Bunda gak sabar punya cucu imut"

Ella dan Flora tidak menduga bahwa orang tua mereka akan begitu mendukung.

Keluarga Ella langsung mendatangi kediaman keluarga Flora dengan banyak nya buah tangan, tentu saja mereka datang dengan raut wajah yang berbahagia.

Ini di luar ekspetasi.

"Bun, apaan si bahas cucu-cucu segala, masih lama kali" sahut Flora.

"ya siapa tau kalian mau jadi orang tua muda" jawab ayah Flora dengan santai.

"kalian mau ada pesta? untuk merayakan" tanya mama Ella, terlihat antusias.

Flora dan Ella memberikan jawaban sama-sama menolak.

"loh, kenapa?" tanya Mama Ella merasa bingung.

"mungkin tahun depan aja" jawab Ella sembari melirik pada Flora.

Flora mengangguk menyetujui.

"tahun ini kita masih punya banyak kegiatan organisasi, pasti untuk merayakan seperti itu, banyak hal yang memakan waktu" jelas Flora.

Akhirnya keluarga mereka menyetujui usulan pasangan itu.

"ya sudah, tidak apa-apa, untuk tempat tinggal, kami sudah menyiapkan rumah sederhana untuk kalian, barang-barang pun sudah lengkap, kecuali pakaian pribadi, tinggal kalian tempati saja" jelas ayah Flora.

Ella dan Flora terkejut.

"cepet banget?"

"rumah itu memang di khusus 'kan untuk Flora dan pasangan nya kelak" jawab Bunda Flora.

"kok aku baru tau sekarang?"

"soalnya kamu keliatan kayak gak mau nikah, ternyata..."

Flora mendengus.

"itu juga gara-gara salah paham" ucap Flora.

"salah paham membawa berkah" sambung Ella.

Celetukkan Ella membuat seluruh keluarga mengucap setuju.

Berbeda dengan Flora yang hanya terdiam saja.

"ya sudah, mulai besok kalian bisa menempati rumah nya ya" ucap ayah Flora.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang