04 - Rumah Baru

115 22 10
                                    

Ella dengan cepat melakukan panggilan video pada Flora.

Sudah dua kali panggilan tidak terjawab dan Ella mencoba nya sekali lagi, Panggilan terjawab.

Dengan rasa senang, Ella menyapa Flora lebih dulu.

"Kak, lagi ngapain?"

"..." Flora tidak menjawab, sibuk mengemas baju.

"ohh lagi nyiapin baju..., kayak nya kita emang udah jodoh, nyiapin baju aja barengan"

Flora menatap tajam pada Ella.

"nyiapin baju atau selingkuh?!"

Ella tersenyum gemas.

"Tuh kan selingkuh!" sarkas nya.

"kak, aku kangen"

"gak nyambung!, di tanya apa jawab apa"

Ella keluar dari jangkauan kamera membuat Flora mendengus dan kembali melipat baju nya.

Sedangkan Ella sendiri sudah ber teriak tanpa suara, loncat-loncat, rasa gemas nya pada Flora semakin menggebu.

Lalu kembali masuk dalam jangkauan kamera.

"Ngapain telfon-telfon hah?!"

Meski terdengar judes dan kekesalan, tapi Ella merasa gemas.

"Oke-oke, aku matiin panggilan nya ya"

"temenin" ujar nya cepat.

Ella tersenyum lalu mengangguk.

Kini Ella memperhatikan Flora yang terus mengemas baju nya lalu dirinya membuka suara.

"tadi kak Callie kesini, cuman pamitan buat pindah ke Bandung"

"udah? gitu aja?" tanya Flora, nada sarkas masih tersemat.

Ella menggeleng, "belum"

"soal ciuman tadi, itu diluar kendali Ella, kalau kakak gak suka, besok boleh kakak hapus ciuman Kak Callie" jawab nya.

"hapus?"

"cium lagi di tempat yang sama, lebih juga boleh" diakhiri cengiran gadis itu.

"modus"

"gapapa 'kan? hehe"

"besok gua hapus" jawab Flora sembari menutup koper nya.

Mata Ella berbinar.

"Asekkkkk, ditunggu kak" Senyum nya dengan lebar.

Mereka terus berbincang hingga selesai mengemas dan di lanjutkan hingga mereka akan tidur.

"kak, aku matiin ya, besok lanjut lagi"

Flora menggeleng dengan mata yang menahan kantuk dan akhirnya ia mendengkur halus.

"malam kesayangan nya Ella"

Panggilan tetap berjalan.

*-*

Ketukan pintu terdengar.

"masuk" ucap Flora sembari menyisir rambutnya.

"Kak, udah siap?"

"cepet banget"

"iya dong, soalnya jemput kesayangan"

Flora mencubit pipi Ella.

"lain kali jangan ngebut, gua belum siap jadi janda"

"iya-iya" jawabnya sedikit kesal, cubitan Flora lumayan sakit.

"ayo berangkat, barang-barang gua udah di bawah"

Ella mengangguk dan mengikuti Flora turun.

"Yah, Bun, aku sama Ella pamit ya, kalau ada apa-apa langsung kontak Flo aja"

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang