Di pagi hari dikediaman keluarga park.
" Jiminaaaaaaa, cepat turun sarapan sudah jam 7 nanti kau telat kekampus."
" Nee eoma."
Jimin turun, menuruni anak tangga dengan sedikit berlari. Melihat itu eoma park tidak bisa tinggal diam."Jimina pelan-pelan GK usah lari nanti kau jat_"
Bruk
"Tuh, aigo... Belum juga tuntas nih mulut ngomong udah nyungsep aja nih bocah."
Jimin itu ceroboh, jangan kan lari, jalan pelan aja bisa kesrimpet kakinya sendiri.
" Hehehe mianhe eoma. Pagi eoma " sapa Jimin sambil mengecup pipi sang eoma.
" Ahh selamat pagi appa " dengan senyum manisnya menyapa sang appa yang baru keluar dari kamar.
" Pagi sayang. " Balas sang appa tidak lupa untuk mngusak dan mengecup surai lembut anaknya dan tidak lupa kecupan kening istrinya. Ahh kluarga yg harmonis bukan.
" Sampai jam berapa jam kuliahmu hari ini? "
" Sampai jam 5 eoma. " Jawabnya dengan mulut yg masih mngunyah dan mata yang fokus keHP krna ada chat masuk dari grup kampusnya.
" Muka eomamu disini bukan didalam hpmu." Ucap sang eoma kesal karena anaknya mnjawab pertanyaannya dgn mata yg fokus keHP
Dan dengan tidak elitnya Jimin memandang eomanya dengan mata yg dipaksa melotot.
Dan itu mengundang gelak tawa appa park.
( Ahh Jimin memiliki mata yang sipit dan pipi yang gembil. Siapa saja yang melihatnya akan merasa gemas, termasuk eoma dan appanya yang setiap hari melihatnya pun tetap dibikin gemas dengan kelakuan putra satu satunya itu.)" Yakk anak nakal." Protes sang eoma mendapat tatapan sang anak. Jimin yang sudah bisa membaca gerakan sang eoma yang hendak mengangkat sendok dia langsung bangkit mengambil bekal yang sudah disiapkan sang eoma dan ngacir kluar sambil triak pamit.
Menyadari itu sang eoma triak
" Kotak bekalmu jangan sampai hilang park Jimin! Awas kalau hilang eoma bakar semua novel dikamarmu."" Nee eoma."
" Aaahh ngurus anak sebiji aja sudah membuat tensi darahku naik 180/100 tiap pagi. " Keluh sang eoma sambil mengatur napas karena habis meneriaki sang mochi kesayangannya itu.
_________________________________________________* * *
Jimin sampai dikampus setelah menikmati perjalan 20 menit dengan bus yang dinaikinya.
"Jiminaaaaaa ".
Atensi Jimin beredar mencari sumber suara yang memanggilnya." Ahh jungkook ".
Jungkook teman sekelas Jimin dikampus. ( Anggap aja seumuran dahh )" Tumben Lo baru nyampe jam segini " tanya jungkook, sambil terus jalan masuk kekampus mereka.
" Kesiangan gwe." Jawab Jimin sambil mengimbangi langkah jungkook
" Cepat lah jalanmu tet, bisa terlambat kita."
" Ckk, lo nya aja yang langkahnya terlalu lebar, lo tau gue dari tadi mengimbangi langka lo, lo selangkah gue 3 langkah."
" Kaki Lo nya aja yang pendek, dasar bantet "
" Yakk kelinci buntaaaaaaallllllllll. "
******
Jam istirahat
Jimin dan jungkook sedang asik mengunyah makanan mereka, sesekali diselipi guyonan dan perdebatan tidak penting. Hingga atensi mereka teralihkan kala mendengar suara seseorang
" Permisi boleh saya ikut duduk disini? Meja lain penuh".
" Boleh silahkan".
Astaga, ini manusia apa pangeran? Cakep banget gila.
" Kook, oii .... Jungkook .... , mingkem ihh liur lo hampir jatuh tuh ". Sambil nyenggol lengan jungkook, yang lagi asik mlongo memandangi pria didepannya itu.
" Ckk ganggu aja sih Lo. " sungut jungkook
" Lagian Lo ngapain sih sampe mlongo gitu?."
" Lo GK liat didepan gwe ada sosok pangeran? Gila Jim ganteng banget anjir, mana tadi dia senyum pas liat ke gue ".
" Pede banget lo."
Mereka masih asik berbisik ria. Sedangkan pria didepan mereka hanya diam dan memperhatikan mereka. Hingga atensi dia teralihkan saat slah satu mereka mengenalkan dirinya.
" Hai gue jungkook, jeon jungkook. Panggil aja kookie panggil sayang juga boleh, hehehe" sambil mengulurkan tangannya kesosok pria tadi dan tidak lupa menunjukkan senyum manisnya hingga terlihat gigi kelincinya yang menambah kesan manis dan imut dari sosok jungkook si bayik kelincinya Jimin ini.
" Oh, hai aku taehyung, Kim taehyung" balasnya dengan senyum khas kotaknya.
" Astaga, gantengnya.... Fiks gue mendadak diabet".
Jimin yang mendengar itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya, dia udah nggak tau lagi harus gimana dengan tingkah sahabatnya itu yang tingkat kecentilannya akan diluar kendali saat menemukan orang yang menurut dia tampan.
" Sorry bisa lepasin tangannya? "
" Ohh ahh, hehehe sorry."
" Malu gue sumpah malu kook punya Sahabat kek Lo. " Ucap Jimin sambil nutupin mukanya dengan kedua tangannya.
" Kalau kamu siapa namanya? " Tanya Taehyung kejimin.
" Ji__. Baru mau menjawab namun suara sahabatnya menyaut terlebih dulu.
" Jimin nama dia Jimin, parkjimin. " Masih dengan terus memandangi pria pujaan hati didepannya.
Jimin hanya bisa merotasikan bola matanya dengan malas.
_________________________________________________
********
Jimin melirik benda yang melingkar ditangan kirinya yang menunjukkan pukul 18.15 dan bergumam " mampus. "
" JIMIN PULANGGGGGGG. "
" ASTAGA." Eoma park yang lagi didapur berjengit kaget mendengar triakan dari arah pintu masuk " yakk, telinga eomamu ini masih normal park Jimin, kau mau eoma mati muda karena jantungan?. "
" Hehehe, mianhe eoma, Jimin kira eoma lagi diatas." Berjalan menghampiri eomanya lalu memeluk mengusal seperti bayik. Udah hal biasa Jimin lakukan jika dia merasa lelah. " Eoma masak apa?."
" Eoma masak makanan kesukaanmu, dari mana saja jam segini baru pulang?."
" Mianhe eoma, tadi jimin bantuin jungkook dulu nyeselein tugasnya. Kan bentar lagi tugas praktek akhir, tugas dia belum selesai. Maaf tadi GK sempet ngabarin hp Jimin mati batrenya habis."
Masih dalam pelukan sang eoma. Jimin itu manja apa lagi kalau lagi capek gini. Eoma park hanya mengangguk membalas perkataan Jimin sambil mengelus sayang surai anaknya, dia tau kalau anaknya pasti capek, apa lagi Jimin harus berjalan kaki dari rumah kehalte bus dan begitu pun sebaliknya yang jaraknya tidak dekat.
Bukan, bukan orang tuanya tidak mau mengantar jemput anak semata wayangnya ini, hanya saja Jimin yang tidak mau merepotkan kedua orang tuanya. Jimin tau kalau orang tuanya juga pasti lelah karena harus bekerja seharian mengurus usaha restoran mereka yang menjadi satu satunya mata pencarian mereka.
" Appa mana eoma?."
" Appamu belum pulang, mungkin sebentar lagi, karena tadi pengunjung cukup ramai jadi resto tutup sedikit terlambat."
" Taro Tupperware bekalmu didapur, biar nanti skalian eoma cuci".
" Nee eoma."
" MAMPUS "
Haii
Salam kenal.
Terimakasih yang sudah menyempatkan mampir kecerita pertamaku. Maaf kalau GK nyambung, maaf KLO GK dapet feel-nya, msh dalam tahap belajar Hehehe.
Boleh donk kasih kritik dan sarannya. Biar kdepannya bisa lebih baik lagi nulis n milih kata2nya.
Ahh iyh maaf juga untuk segala ketypoannya.
GK tau ihh tiba2 pengen nulis cerita ginian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FantasyHati manusia tidak bisa diprediksi utk jatuh kesiapa. Bisa jadi jatuh kepada org yg sangat kita benci. Seperti halnya 2 manusia ini. Berawal dari benci tapi karena seringnya mereka bersama menimbulkan benih2 cinta. BxB JinMin YoonMin Taekook Namjin