7🦋☀️

88 7 4
                                    

saat kemarin haechan mengantar ningning pulang, teman-temannya langsung datang dengan seribu pertanyaan yang dijawab satu-satu oleh ningning, tentu saja mereka terkejut dan senang mendengar ningning yang excited menceritakannya bahkan sampai berangkat ke sekolah pun ningning terus tersenyum senang.

"senyum mulu deh pegel tu pipi" omel winter.

"tau, salting mulu daritadi" tambah Giselle.

"sirik deh, udah ah gua mau anter kue buat haechan dulu"

ningning berlari ke kelas haechan tetapi sepi, ia pun berinisiatif ke kelas kosong yang ia datangi kemarin dan benar saja ada haechan dan teman-temannya disana.

"udah mulai suka sama ningning nih?"

ningning menghentikan langkahnya saat renjun bertanya pada haechan.

"sampai kapanpun gua gak pernah suka dia  kemarin gua ajak jalan karena gua kasian sama dia"

"sampe harus ngajak bolos terus main berdua? udah gila sih lu chan" kesal jeno.

"dia juga mau gua ajak keluar kenapa pada nyalahin gua dah, ningning tuh gampangan makannya mau mau aja"

"jaga omongan lu chan" emosi renjun.

air mata ningning mengalir mendengar ucapan haechan yang sangat menyakiti hatinya, jadi kemarin itu apa?

ningning berbalik menuju kelasnya tetapi ia bertubrukan hingga kue yang ia pegang jatuh berhamburan sampai renjun dan yang lainnya juga keluar untuk melihat.

"eunchae? kamu gak apa-apa?" panik niki.

"tangan aku sakit" lirih eunchae.

"kenapa bisa jatuh?" panik haechan yang langsung didorong oleh niki.

"gak usah so khawatir anjing, inget batasan"

"gua cuman nanya bangsat" balas haechan.

jaemin datang membantu ningning berdiri dan membersihkan remahan kue di bajunya.

"lo sengaja tabrak eunchae?" tanya niki pada ningning yang dibalas gelengan.

"gak sengaja, aku gak li-"

"bisa gak lu sehari aja gak berulah? cape gua liatnya ning" tanpa disangka, haechan memarahinya di depan banyak orang.

"gak sengaja hae-"

"lu kesini buat ketemu gua kan? kalau lu gak temuin gua pasti eunchae gak akan jatuh"

"aku juga gak tau bakal kaya gini chan! eunchae aku minta maaf"

"bisa lu selain minta maaf sama cari perhatian apa sih ning?"

"chan chan jangan gitu" jeno menenangkan.

"udah udah aku gak apa-apa, ayok lanjutin nyari kertasnya" ucap eunchae pada niki.

mereka pun meninggalkan area tersebut hingga tersisa ningning, haechan dan teman-temannya.

"ah bangsat" teriak haechan.

"ini kue nya gimana ning?" tanya renjun.

"buang aja ke muka nya" ucap haechan pada ningning.

ningning menyeka air matanya kemudian mengumpulkan kue yang ia buat untuk di buang dibantu oleh karina, Giselle, winter yang entah sejak kapan sudah ada disana.

"tangan lu luka ning" ucap jeno membuat yang lain fokus pada tangan ningning.

"mungkin kena toples tadi soalnya pecah"

"gua anter ningning ke uks dulu" ucap karina yang diangguki semuanya.

"omongan lu jahat haechan, lu gak tau gimana senengnya ningning pas jalan bareng lu, dia terus cerita tentang lu gak berhenti"

"bahkan pas kita tidur dia malah sibuk bikin kue buat lu doang chan" tambah winter.

haechan tak bicara sedikitpun bahkan saat giselle dan winter menyusul ke UKS pun ia hanya diam seolah menyesal dengan apa yang terjadi hari ini.

———

"sakit gak?" suara lembut karina saat mengobati ningning membuatnya kembali menangis.

"ning kok nangis? sakit banget ya?"

ningning menggeleng. "Haechan kok bisa ngomong gitu ya rin?"

jujur saja perkataan haechan tadi berputar dikepala ningning, ia tidak menyangka haechan akan berkata sedemikian rupa.

"ning, dari dulu haechan tuh kasar sama lu cuman lu nya aja yang terlalu cinta"

"bener yang winter bilang ning, lu cuman habisin waktu buat orang yang jelas gak cinta sama lu" tambah giselle.

"apalagi jeno sering bilang kalau haechan gak pernah makan pemberian dari lu"

benar yang diucapkan temannya, harusnya ningning lebih sadar dari awal bahwa haechan tidak pernah dan tidak akan membalas perasaannya.

"udah jangan sedih-sedih nanti pulang sekolah kita jalan jalan sampe malem biar lu gak sedih-sedih" ajak karina.

"yups, sekalian cuci mata juga udah jarang nih liat cowok ganteng"

"ah lu mah semua cowo disebut ganteng"

ejekan winter tadi membuat mereka berempat tertawa, ningning menyeka air matanya kemudian memeluk ketiganya.

"lupain dia, cari yang cintanya setara ning"

ningning mengangguk, ia tidak akan lagi mengejar haechan, tidak akan lagi menyukainya dan mencoba berhenti untuk menyukainya, semua butuh proses ningning yakin semua bisa ia lalui perlahan-lahan.

tanpa mereka sadari ada seseorang di luar UKS yang mendengarkan perbincangan mereka dengan perasaan tak jelas.

sunflies (haechan X ningning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang