kedatangan jay dikelas tentu saja membuat haechan terheran dan marah apalagi teman nya menyambut baik, sejujurnya haechan tidak ada masalah dengan jay tetapi karena jay adalah teman niki dan niki merebut eunchae otomatis ia ikut membencinya.
jay jelas tau jika haechan tidak menyukainyajay melempar pelan buku kearah haechan. "kata bu soojin simpen di perpus"
haechan melirik tak suka. "kenapa gua?"
"lu yang disuruh"
haechan mengambil bukunya. "yang ketemu bu soojin itu lu kenapa gak nyuruh lu aja? atau lu sengaja?"
"kalau gak per-"
"bener yang dibilang jay, bu soojin nyuruh lu buat simpen buku itu di perpus karena lu telat dateng tadi" renjun datang memberi penjelasan.
haechan menghela nafasnya ia pun keluar kelas menuju perpus tanpa mengeluarkan suara, biasanya ia tidak pernah telat tetapi baru kali ini ia telat karena memikirkan perkataan ningning sore itu.
haechan masuk perpus mencari buku yang selaras agar bisa ia simpan, saat menuju rak ke 4 mata haechan tidak sengaja menangkap ningning yang sedang menggapai buku dirak paling atas, haechan tau ningning kesulitan.
haechan mendekatinya. "mau dibantu gak?"
ningning seperti terkejut dengan kedatangan haechan disampingnya, sedetik kemudian ia memasang wajah cuek.
"gak usah aku bisa sendiri"
haechan mengangguk ia pun membiarkan ningning berusaha mengambil buku tersebut tetapi tetap tida sampai, haechan mengambil buku tersebut lalu memberikannya.
"kalau gak bisa itu bil-"
"aku bilang aku bisa! gaperlu ngebantu" marah ningning.
"gua cuman mau bantu lu"
"gaperlu dibantu biasanya juga gapernah bantu kan? aku juga pernah bilang kalau ketemu sama aku tolong ngehindar kalau bisa pura-pura gak kenal aja"
tangan haechan mengepal memang ia pernah tidak membantu ningning saat ia jatuh dihadapannya, saat ketumpahan saos dibajunya atau saat ia menangis dimarahi guru karena membela dirinya. tetapi ia juga tidak tau mengapa ia membantu ningning saat ini, ia kesal pada dirinya sendiri.
"gua gabisa ngontrol emosi makanya marah besar-besaran sama lu"
"gaperlu dijelasin, aku juga udah berhenti kasih apa-apa ke kamu karena aku udah gak suka lagi sama kamu"
"kalau udah gak suka kenapa masih marah ning? kenapa ngediemin gua?" suara haechan memelan.
ningning melihat ke segala arah agar tidak bertatapan dengan haechan, ningning takut.
"aku duluan chan"
ningning hendak berbalik tetapi lengannya dicekal haechan dan secara mengejutkan haechan tiba-tiba memeluk ningning dengan erat, tubuh ningning kaku ia hanya diam mencerna apa yang sedang terjadi sekarang. haechan menyandarkan kepalanya di bahu ningning sembari memejamkan matanya ia merasa nyaman, haechan tersenyum tipis jantungnya juga berdetak tak karuan.
Jika bel sekolah tidak berbunyi mungkin mereka akan tetap seperti itu lebih dari 5 menit, dengan terpaksa haechan melepas pelukannya, ia menatap ningning dalam sementara yang ditatap langsung berlari tanpa bicara apapun.
———
pulang sekolah, haechan sedang menunggu ningning di tangga mengajaknya pulang bersamanya untuk yang pertama kalinya, tak lama ningning pun keluar dengan wajah terkejut saat melihat dirinya.
"ning, bisa ngobrol sebentar?"
ningning menatap karina, Giselle dan winter yang langsung peka lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"yang tadi di perpus-"
"iya udah lupain" singkat ningning.
haechan menghela nafasnya. "gua cuman pengen kita temenan kaya dulu"
"temenan? sejak kapan kita temenan chan? kamu sendiri yang bilang kamu kenal aku karena renjun bukan temenan."
"iya oke gua ngaku gua salah tapi gua gak mau kita kaya gini"
ningning menatap haechan tajam. "yang buat kita gini itu kamu chan, perlakuan kamu ke aku itu jahat, kamu gasadar chan?"
"gua udah bilang gua gabisa kontrol emosi ning"
"udahlah chan aku capek debat sama kamu, aku juga udah tau semuanya aku udah males sama kamu"
haechan memegang lengan ningning dengan kuat hingga ningning kesakitan.
"lepas ch-"
"perlakuan lu selama 2 bulan ke gua itu apa kalau sekarang lu tiba-tiba berhenti."
"aku udah bilang aku udah berhenti suka kamu lagi chan!"
"ya makanya jangan berhenti!"
ningning terdiam, haechan pun terkejut dengan ucapannya sendiri.
"maks-"
"kamu pengen terus dicintai, di kejar-kejar sementara kamunya masih gabisa lupa sama masalalu" marah ningning.
"itu hal yang beda ning"
ningning mendelik. " keliatan kan kamu emang egois"
ningning melepas paksa lengan yang di cekal haikal, ia berbalik tak kuat menahan nangis. ningning pun berjalan untuk pulang bersama teman-temannya.
"gua mau ngajak lu pulang bareng ning"
ningning memberhentikan jalannya.
"gak perlu"
"kalau gitu, gua boleh minta 1 hal?"
ningning berbalik menatap haechan, ia pun mengangguk.
"tolong sukain gua lagi"
setelah mendengarnya ningning berbalik menyusul teman-temannya dengan perasaan yang bercampur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunflies (haechan X ningning)
Fanficningning sangat menyukai haechan bahkan ningning mencoba segala cara agar bisa dekat dengan haechan tetapi haechan terlampau cuek karena ia masih terjebak dengan masalalunya.