11🦋☀️

88 8 3
                                    

sudah 1 minggu ningning mendiami haechan sejak permintaannya ditangga, ningning tak menyapa, tak memberi makanan atau barang apapun Bahkan saat mereka bertemu ningning bersikap seolah mereka tidak saling kenal hal itu membuat haechan frustasi dan kesal sendiri. Ditambah orang yang ia tidak suka berada satu kelas dan akrab dengan teman-temannya.

hari ini kebetulan guru tidak akan mengajar sebagai gantinya mereka membersihkan seluruh sekolah. jaemin dan jeno kedapatan membersihkan sampah dikolong meja, renjun membersihkan papan bor sementara haechan dan jay mengelap kaca, berdua.

"njun tuker biar gua aja yang bersihin papan bor, lu lap kaca" ucap haechan yang dibalas gelengan oleh renjun.

"terima aja sih chan"

haechan melirik tak suka pada jay,

"gak usah so paling akrab sama gua"

jay menghentikan tangannya. "lu marah karena mantan lo diambil temen gua chan?"

"harusnya lu sadar dia milih temen gua karena lu gak lebih baik" lanjutnya.

haechan mengepalkan tangannya, ia akan memukul wajah jay jika saja karina dan ningning tidak datang menghampiri mereka.

"haechan minta pembersih jendela dong" ucap karina.

"minta renjun"

karina mengangguk ia menghampiri renjun, ningning dan haechan sempat eye contact sebelum akhirnya ningning memutuskan.

"ningning?" panggil jay pelan sementara yang dipanggil membulatkan matanya.

"Loh jay ngapain disini?"

"gua sekarang sekolah disini"

"oh bagus deh semoga betah ya"

jay mengangguk ia pun berbincang kecil dengan ningning dan ningning pun menjawabnya dengan senang hati. mereka berbincang seolah menghiraukan haechan yang berada ditengah-tengah mereka.

ada banyak pertanyaan di kepala haechan tentang kedekatan jay ningning, melihat kedekatan mereka berdua membuat dirinya  kesal, disaat haechan meminta ningning menyukainya lagi malah dihiraukan tetapi jay, ningning begitu akrab. Pikir haechan.

"boleh minta nomornya gak ning?"

haechan tersadar dari pikirannya, haechan berharap penuh ningning tidak memberikannya.

"boleh kok" ningning menyebutkan no nya.

"thanks ning, pulang sekolah mau bare-"

seisi kelas terkejut saat haechan dengan tiba-tiba melempar alat lap kaca kebawah kakinya, ia menatap kesal ningning dan jay bergantian sebelum akhirnya pergi.

"haechan kenapa?" tanya karina dengan pembersih jendela ditangannya.

"gak tau tiba-tiba marah" sahut jay.

ningning menatap sendu kepergian haechan, ia menatap kain lap dibawah yang ternyata ada gelang pemberiannya ikut terjatuh, ningning mengambil gelang tersebut kemudian menyimpannya disaku sekolah.

———

ningning membereskan bukunya saat bel pulang sekolah berbunyi, sejujurnya ada rasa tidak enak saat melihat haechan tadi. ningning tentu saja belum bisa melupakan haechan apalagi permintaan haechan minggu lalu membuatnya hampir luluh tetapi berkat tekad nya ia kembali teguh pada pendiriannya, tetapi melihatnya tadi di kelas membuat ningning ge-er bahwa  haechan sedang cemburu.

"ayok pulang" ajak Giselle.

ningning mengangguk ia berjalan dibelakang teman-temannya, saat hendak menuruni tangga pandangan ningning teralihkan pada pria yang terlihat sedang gelisah mencari sesuatu.

"gua mau ke kamar mandi dulu kalian duluan aja"

saat temannya sudah menuruni tangga, barulah ningning menghampiri pria itu.

"cari apa?"

"gel-" ucapan haechan berhenti saat melihat ningning dihadapannya. "bukan apa-apa"

"ngapain kesini?" tanya haechan.

ningning merogoh sakunya. "aku kira kamu nyariin gelang ini makannya aku kesini buat ngembaliin tapi ternyata bukan"

lengan ningning dipegang saat ia hendak menyimpan gelangnya lagi.

"iya, ini yang gua cari daritadi"

ningning dan haechan saling menatap hingga akhirnya ia menarik lengannya dari haechan. bisa ia lihat bahwa pergelangan tangan haechan yang biasanya berisi gelang sekarang kosong, hanya ada gelang darinya.

"biasanya tangan kamu penuh gelang kenapa sekarang kosong?"

"ada disimpen, pengen pake 1 gelang aja"

haechan menatap lengannya gelang couple yang ia beli dengan eunchae pun ia lepas untuk pertama kalinya. ngomong-ngomong semenjak ningning mendiaminya ia jadi fokus padanya, tidak lagi memikirkan eunchae. haechan dan ningning saling diam, tidak ada percakapan lagi yang keluar, Membuat suasana canggung.

"masih mar-"

"kita kaya dulu lagi ya chan tapi sebagai teman"

sebenarnya ningning sudah memikirkan ini sejak minggu lalu, ia merasa tidak enak jika terus mendiami haechan, mungkin sebagai teman masih bisa ningning terima.

"teman?"

"iya, kalau gak mau jug-"

"iya mau"

ningning mengangguk ia tidak melihat bahwa haechan tersenyum senang karena ucapannya.

"besok free gak?" tanya haechan.

"free, kenapa?"

"jal-

"ningning!"

suara keras diujung sana mampu membuat haechan menghentikan ucapannya, ia kesal saat tau pemilik suara tersebut adalah jay.

"kenapa jay?"

"pulang bareng yuk"

"aku pulang bareng kar-"

"mereka udah duluan soalnya kamu lama, pulang bareng aja yuk?"

ningning mengerutkan keningnya, berpikir ajakan jay.

"gak bisa, ningning maunya sama gua"

perasaan ningning menjadi (aneh) saat haechan menarik pelan dirinya kearahnya.

jay mendengus. "gua tanya ningning bukan tanya lu"

"gak denger gua bilang apa? ningning maunya sama gua"

"bener ning?"

ningning diam sebelum akhirnya ia melepas pergelangan tangannya dari genggaman haechan kemudian menjauhinya.

"aku pulang bareng jay"

jay tersenyum senang iapun merangkul ningning meninggalkan haechan yang berdiri kaku dengan hati yang tak karuan. ningning benar-benar menganggapnya hanya sebagai teman.

sunflies (haechan X ningning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang