6

316 50 9
                                    

Jantung adel berdetak tak beraturan bukan karna penyakitnya sedang kambuh tapi karna gugup setelah sekian lama ashel memeberikan respon baik terhadap dirinya.

"Silahkan cel" Dia membukan kan pintu mobilnya

"Pake di bukain segala lu del" Heran nya dan langsung masuk kedalam mobil

Mobil itu sudah terasa dingin, adel sengaja menghidupkan nya terlebih dahulu agar perempuanya itu tidak kepanasan.

"Mau langsung pulang cel" Sebenarnya dia basa basi seperti biasa

"Hemm terserah" Jawaban ashel sekali lagi membuat adel kehabisan nafas

"Btw tumben lu bawa mobil sendiri" Heran ashel karna setaunya sopir adel selalu standby

"Aku suruh pulang cel" Akal akalan adel ingin berduaan dengan ashel

"Oh gitu, lu ga akan kaget di klekson orang terus nabrak kan del" Ragunya sendikit

"Jangan bikin panik dong cel" Jawabnya menyalakan mobil

Benar saja adel menculik gadis itu ke suatu tempat, ashel diam saja walaupun dia bosan.

"Aku udah ijin ke tante mama dan om papa, ayo" Ajak adel

Ashel salut juga dengan ingatan pria itu, dia masih ingat tempat sushi favorite ashel, padahal dia sendiri ga suka sushi.

"Tumben mau makan jepang del" Heran nya

Adel hanya tersenyum, jika bisa dunia akan dia kelilingi 3 kali demi ashel, tapi apalah daya baru 5 meter aja dia udah ngos ngosan.

"Kan kamu suka makan disini"

Setelah memesan mereka berdiam saja, adel bingung mau bicara apa. Dia mengalihkan pandangan nya mengotak atik ponsel padahal tidak membuka apa apa.

Adel medadak meletakan ponselnya setelah di tatap ashel tiga kali, dia baru ingat ashel benci sekali jika sedang mengobrol dia malah fokus ke ponsel.

"Maaf shel" Dia bicara pelan sekali

"Sini makan" Pesanan ashel datang lebih dulu

"Kan kamu tau aku ga suka sushi"

Adel sangat membenci sushi makanan jepang itu tidak cocok di lidahnya yang menyukai pecel lele.

"Cobain dulu" Paksa ashel

Dia masih tidak terima ada orang yang membenci sushi di dunia ini.

Baru satu gigit adel sudah membuang apa yang ashel suap, dia bahkan tidak sanggup menelan makanan itu.

"Payah kamu" Ejek ashel

Adel padahal orang kaya tapi malah tidak memakan makanan mahal, kan sangat merugi rugikam hartanya itu.

"Yaudah yuk, bayar dulu" Ashel berdiri tapi berhenti saat adel sudah lebih dulu ke kasir dan membayar semuanya

"Kok lu yang bayar ? Kan gua yang makan banyak ih" Omel ashel yang malas sekali jika adel sedang mode ini

Kan dia tidak mau di cap sebagai perempuan yang suka memanfaatkan walaupun dia senang gratisan.

"Lain kali gua yang bayar" Kata ashel

Tapi si adel malah salting brutal, artinya ashel ingin pergi bersama dia lagi suatu saat nanti.

"Thanks ya del" Ashel turun dari mobil itu dan mau masuk ke perkarangan rumahnya

"ADELLLLLL MAAMPIIRR DULU SINI" triak anin dari dalam rumah

"Kamu ya shel bukan nya di ajak mampir" Omel anin

"Gausah tante, adel langsung aja ya" Ad turun ingin menyalimi anin

"Mampir dulu makan, tadi tante udah ngomong sama mami kamu, ayok" Anin menarik tangan adel masuk

Ashel hanya mengabaikan saja dan langsung masuk ke kamarnya, semua orang akan heboh jika kedatangan langeran berkuda putih kaya raya itu.

Sedangkan ashel tidak akan keluar sampai adel pulang biasanya, namun kali ini setelah berganti pakaian dia duduk manis di meja makan.

"Tadi kemana aja kalian? " Tanya dheo yang ashel tau itu cuma gimmick

Dia tidak benar benar menyukai adel, hanya saja adel adalah aset karna dia seorang putra dari gracio jika darj keluarga lain mungkin dheo tidak akan sebaik ini.

"Cuma makan kok om" Jawab adel

Mereka terpaksa makan lagi karna anin sudah memasak, padahal adel sudah cukup kenya tapi demi menyenangkan hati calon mertua dia makan lagi.

"Kalau kenyang gausah di paksa del" Asehl tau itu

Mungkin orang akan tertipu dengan senyuman dan tawa dari pria itu, tapi ashel tau jika adel sedang melakukan sesuatu dengan terpaksa.

Dia sudah melihat adel dengan pura pura tersenyum sejak kecil, dia sering pura pura tidak sakit hanya karna takut membuat shani sedih, dia pura pura menyukai makanan rumah sakit hanya untuk membuat shani senang.

"Iya del kalau kenyang jangan di paksa" Anin akhirnya tersadar

Setelah adel pulang dan benar benar menghilang dari pandangan, ashel merebahkan dirinya di kasur.

"Ternyata secapek itu yah ngejalanin hari sama orang yang ga kita suka" Gumamnya pelan

"Kadang emang perasaan ga pernah tumbuh walaupun udah kita coba"

Memikirkan hari hari esok saja sudah sangat melelahkan, apalagi dia harus terus bersikap baik.

"Seneng banget del" Shani memeluk adel

"Abis ketemu ashel mi" Girang nya

Shani bisa melihat betapa bahagia putranya itu, tapi hatinya tak pernah puas, waktu 6 bulan terlalu kejam untuk seorang ibu melepaskan anaknya.

"Adel pasti sembuh kan mi ? Adel harus sembuh, soalnya ashel sekarang udah baik kayak dulu" Brisiknya sambil naik ke kamarnya

"Mami harap del...
















*aduh jadi bingung team adel atau team ashel

Me, My Self & I (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang