11

394 51 9
                                    

Pagi hari yang cukup menyenangkan untuk bersekolah, suasana dingin karena hujan menderai kota itu tadi subuh.

Wajah cerah ashel pagi itu mendadak berubah saat melihat hal yang membuat matanya sakit.

"Ngapain sih mereka" Gumamnya mendengar cekikikan dari anak tangga di dekat kelas

Ashel mengenal suara dua orang yang sedang berbincang itu, mereka terdengar seru sekali. Dia bersembunyi di balik tembok biru bangunan itu.

"Bener del, makanya gua jadi kangen deh" Suara chika khas sekali dan tidak mungkin ashel tidak mengenalnya

Dan dia sudah mendengar suara adel sejak lama tentu saja dia sudah terbiasa dengan suara itu.

"Ngapain sih, si chika kangen siapa ya" Dia begitu penasaran pagi itu

Saat bel berbunyi ashel buru buru masuk ke kelas agar tidak ketahuan menguping sejak tadi.

Dia merasa hawa kelas mendadak panas melihat adel masuk bersama chika, mereka masih asik berbicara berdua. Adel hanya tersenyum ke arahnya.

Entah dia terbakar api cemburu atau hanya perasaan bodoh takut kehilangan fans yang mengejarnya sejak dulu.

"Seru banget lu met ampe lupa punya sahabat yang udah kayak lambung kiri" Ejek jessi ketika chika kembali ke bangkunya

"Asli met pembahasan soal negara jadinya rahasia deh" Jawab chika sambil bercanda

"Hati hati jatuh cinta lu met ama si adel nanti di terkam ashel" Tawa olla keras sekali

"Apasih yakali, kalau mau mah ambil aja" Dia tidak mau terlihat sedikit terganggu, dia harus terlihat biasa saja

"Emang boleh shel ?" Pertanyaan chika barusan hanya di balas tatapan melotot dari ketiganya

"Sumpah chik lu suka adel" Jessi mendadak tertarik dengan topik ini

Ashel hanya mengangguk angguk kepala nya setuju dengan pertanyaan jessi, walaupun dalam hatinya terbesit perasaan semoga chika tidak menjawab iya.

"Engga deng bercanda haha" Chika tertawa, dia hanya ingin menggoda ashel

"Lagian kalau beneran ashel ga marah kan ? Kan lu ga suka adel, yakan shel ?" Yang ditanya hanya bisa mengangguk pasrah

Jujur saja dia tidak berharap chika bersama adel, entah kenapa dia merasa sesuatu yang tidak bisa di jabarkan.

"Acelllll.... " Sapa adel saat melihat perempuan itu di perpustakaan

"Shuttt diem del" Dia memilih untuk duduk disini membaca buku di banding harus ke kantin, mood nya mendadak buruk sekali

"Ngapain disini ? Ga beli makan ?" Tanya adel yang meletakan kepalanya berbaring di meja seraya menatap ashel

"Ga laper" Singkatnya

Dia masih kepikiran soal keakraban chika dan adel, dari kemaren dia menaruh curiga kepada mereka berdua.

"Makan cel, nanti sakit loh" Adel tersenyum

Ashel hanya mengangguk dan tidak memperdulikan ashel setelahnya. Pria itu malah tertidur tepat di hadapan ashel.

"Del... Lu apain gua sih ?" Gumam nya

"Gua ga suka diri gua yang ini" Dia terlihat bersedih

"Gua ga suka perasaan ini"

"Sekarang... Sekarang kenapa gua harus takut lu pergi"

Sejak menerima adel, ada banyak hal yang menjadi beban pikiran ashel, dia semakin sering memikirkan pria itu, semakin sering memperhatikan nya.

Setelah beberapa saat ashel tersadar dalam lamunan panjang itu.

"Dih apaan sih shel, gila lu ya, ga ada ga ada, yakali lu takut kehilangan adel, mau dia jungkir balil kek, jadi paku baliho kek, pokoknya ga ada pengaruhnya buat lu" Ashel menapar pipinya beberapa kali

Adel masih tertidur, nyenyak sekali.

"Woiii bangun udah bel masuk" Ashel menarik rambut adel

"Eh udah masuk ya.. " Adel beranjak dari kursinya

Ashel sudah mendahuluinya, menuju ke kelas. Tapi pria itu malah berjalan ke tempat lain, mungkin dia ingin cuci muka pikir ashel.

Tak lama adel masuk dengan sekantong makanan dan mineral.

"Acel, makan dulu nanti kena asam lambung kalau ga makan" Senyumnya lebar

"Cieeee ayah bunda" Jessi meledek ashel dan adel habis habisan

"Perhatian banget sih ayah, masa kita ga di beliin juga" Olla juga ikut ikutan jessi

"Aduh jadi mau di perhatiin adel" Jessi senang sekali melihat muka ashel yang memerah

Setelah adel kembali ke tempatnya, jessi dan olla di pukul ashel keras, hampir saja dia menguliti dua sejoli itu.

Chika hanya dapat bagian ikut ngakak saja.

Ashel mulai memakan makanan yang adel berikan, sejujurnya dia memang lapar.

"Guys bu sinka ga masuk, dia lagi ada pelatihan ga boleh keluar kelas, di dalem aja katanya bebas ngapain" Ketua kelas membawa kabar baik

Jessi olla seketika berubah menjadi bekantan yang kegirangan loncat sana loncat sini. Bagi mereka tahta jam kosong adalah lebih dari hari libur.

"Astaga shel kandangin deh mereka" Pusing chika bersiap menyeleding jessi

"Lu pegang jessi chik, gua mau smackdown olla" Mereka malah berisik saling kejar kejaran di kelas

Ashel mengejar olla, saat tertangkap olla malah mendorong ashel ke belakang, sengaja karna ada adel disana.

"Ciee ayah bundaaaa" Ledek olla saat ashel di tangkap adel

"GUYS CIE CIE IN MEREKA" triak jessi

"CIEEEE...... "

Muka ashel memerah dia tiba tiba jadi salah tingkah.

"CIEEEE ASHEL MUKA NYA KUNING... " Oniel ikut ikutan mengejek mereka

"Merah anjing" Jawab salah satu teman di belakang

















*mari kita selesaikan wp ini gesssss

Me, My Self & I (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang