"Mungkin nanti saat aku pergi, aku belum sempat ngucapin ini buat kamu. Makasih udah lahir ke dunia dan menjadi seseorang yang aku tuju selama tahunan itu. Makasih udah mau bertahan walaupun aku tau kamu bahkan ga bahagia selalu, makasih udah kasih aku kesempatan ya"
Adel menulis surat itu menaruhnya rapih di balik mousepad meja nya di kamar, tentu dia merasa bahagia bisa bersama dengan ashel. Tapi tidak bisa di pungkiri juga mereka tidak memiliki waktu yang banyak.
"Ayo del" Matanya tidak bisa berhenti mentap ashel
Gadis itu turun dari tangga dengan gaun hitam nya, rapih dan terlihat seperti wanita kelas atas.
"Tante mama, ijin pergi sama acel ya" Dia menyalimi tangan anin
Menurut faktor ekternal mereka adalah pasangan yang sangat keren, ganteng dan cantik, sama sama jago di akademik di bidang masing masing, di restui kedua keluarga, hanya saja tidak ada yang bisa di paksakan dari cinta sepihak.
"SUMPAH!" kaget ashel
Lilin lilin tertata rapih hanya berjarak sekitar sepuluh meter dari adel memarkirkan mobilnya. Lokasi dengan pencahayaan minim itu bisa menjadi sangat terang malam ini. Adel tau ini adalah sesuatu yang ashel impikan.
"Bagus banget gilaaa" Ashel masih takjub dengan tempat ini
Di hias dengan sedemikian rupa. Sempat terlintas di otak ashel, mungkin ini enaknya punya pasangan kaya.
"Hehe aku tau kamu bakal suka, soalnya kamu repost video kayak gini di tiktok" Cengir adel menarik tangan ashel untuk masuk lebih dalam
"Keren juga lo del" Ashel sudah berfoto dari tadi
"Ayo foto bareng" Ajak adel
Awalnya ashel ingin menolak tapi tempat sebagus ini sayang sekali kalau tidak ada dokumentasi. Pelayan yang membawa makanan itu juga sekalian dimintai tolong untuk memfoto mereka berdua.
Jika orang yang tidak mengenal mereka pasti akan mengira ini adalah acara yang sangat romantis dari dua pasangan yang saling mencintai.
"Aku cinta kamu cel"
Tentu itu tidak terdengar oleh ashel, karna adel mengucapkan nya dalam hati. Dia tidak ingin merusak moment yang membuat ashel tersenyum itu.
"Btw kok lu yang ngabulin wish list gua, kan harusnya gua yang ngabulin wish list lu del" Kata ashel di tengan makanan yang datang bergantian
"Gini deh apa yang bikin lu bahagia ?" Maksudnya dia akan mengikuti keinginan adel juga biar kesenangan hari ini tidak harus jadi sesi balas budi
"Kamu"
Tatapan adel serius sekali, suasana mendadak canggung. Jujur ashel seketika mual mendengar kalimat sok romantis itu.
"Yeee jamet lu, bukan gitu ihh del" Kesal ashel mencubit tangan adel
"Hemm apa yaaa" Adel berpura pura mikir
Padahal dia sudah menyiapkan banyak permintaan ke ashel. Mungkin jika di jadikan buku itu akan menjadi lebih dari tiga ratus halaman.
"Aku pengen sering sering keluar gini sama kamu" Senyum nya manis sekali
Kadang senyum itu membuat ashel lupa bahwa adel adalah sumber penderitaan nya.
"Hemm okee jadwalin aja gua gas kok" Sepertinya jalan bersama adel tidak seburuk itu kok
Setelah menyelesaika ritual makan malam mereka, adel bergegas mengajak ashel pulang, karna dia juga merasa tidak enak jika mengajak ashel keluar terlalu malam.
"Tante mama, adel langsung pulang ya" Sebagai pria kebanggan keluarga
Adel juga merasa bertanggung jawab atas ashel, dia selalu meminta ijin dan restu jika berhubungan dengan wanita itu
"Cepet banget pulang nya del, kalah kalian ama bencong, bencong aja baru keluar jam segini" Tawa dheo
"Iya om takutnya kemaleman kan besok sekolah, takut acel ngantuk besok" Jawabnya
Dia memastikan ashel naik ke kamarnya, baru setelah itu dia pamit pulang.
"Makasih ya del, kayaknya ashel seneng tuh" Goda anin padanya
"Hehe iya tante mama" Dia bahagia jika ada yang notice ashel mood nya bagus
"Om percaya kalau ashel sama kamu, jagain dia ya. Jangan kecewain om" Adel merasa mendapat tanggung jawab besar
Harinya bahagia, ashel juga seperti itu tapi sayangnya semua hal di dunia ini tidak ada yang sempurna.
"Saya sarankan untuk kamu jangan sering berkendara apa lagi jarak jauh, takutnya kamu tiba tiba hilang sadar" Baru ingin mengeluh
"Apa lagi kalau bawa penumpang, kan bahaya" Seketika pikiran nya tertuju pada ashel
"Udah gausah sedih gitu del, kan kamu ada supir" Kesedihan adel terlihat sekali
"Masa pacaran + supir pi" Keluhnya lagi
"Katanya sayang sama acel, emang mau acelnya kenapa napa ?" Pertanyaan shani membuat adel makin galau
Kesehatan nya memburuk padahal hubungan nya dengan ashel membaik. Sial sekali.
"Tumben adel ga ngechat" Dia merasa aneh dengan pria yang biasa spam itu
Apa jangan jangan adel sakitnya kambuh. Semua pikiran itu berdenyut begitu saja.
"ANJINGGGGGH" kagetnya saat sadar ada wajah berwarna hijau masuk ke kamarnya
"Apasih kak" Marah dira
"Kalau masuk ketok dulu anak setan" Kesal ashel menjambak rambut dira yang sedang menunggu maskernya kering
"Yeee gua bilang mama papa lu ngatai mereka setan" Dira seenaknya rebahan di sebelah ashel
"Lagian ngapain melamun sih kak" Kepi dira
"Gapapa pengen aja" Jawab ashel secara menyebalkan
"Ga asik lu" Dira bangkit dari kasur ashel
"DIRANJING LU KENTUT YA" Melempar bantal ke arah pintu
*jangan marah karna aku tidak update update maapin hehe lopyu guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, My Self & I (Delshel)
FanfictionAku mendengar tapi aku menutup telingaku, aku bisa bicara tapi aku memilih diam, dan ini menyakitkan tapi aku tetap mencintaimu. BxG Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen