Bandit

14 15 8
                                    

Perjalanan yang tertunda itupun kembali di lanjutkan dengan damai. Terkadang sedikit selingan gurauan satu sama lain di antara mereka untuk mencairkan suasana yang sebelumnya tegang.

Di sebuah padang sabana yang luas, mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat sebentar melepaskan rasa lelah yang hinggap dan membuat tubuh mereka menjadi sangat berat.

Sembari beristirahat mereka juga memakan perbekalan yang tinggal sedikit itu untuk dimakan. Entahlah untuk perjalanan selanjutnya jika mereka kelaparan apa yang akan di makan kembali. Tetapi itu bagi mereka bukanlah hal yang perlu sangat di khawatirkan sebab nanti ketiganya dapat membeli bahan makanan di pasar atau pedagang pedagang makanan.

Ketika mereka mulai menjelajahi alam satu sama lain, mereka mendengar sayup sayup orang ramai yang tidak jauh dari tempat peristirahatan mereka. Ketiganya segera bangkit dan saling menatap satu sama lain.

" Suara pedang", ujar Melvis memberi tahu kedua temannya.

" Apa perlu kita memeriksanya?", tanya Felix.

Tanpa jawaban yang di berikan untuk Felix, Melvis dan Harry sudah mendahului Felix untuk pergi memeriksa  di ujung sana apa yang terjadi. Felix yang masih kebingungan pun hanya mengikuti kedua temannya dari belakang.

Ketika mereka sampai disana, ketiganya di kembali di buat bingung dengan adanya orang yang saling menyerang satu sama lain. Yang mereka tahu salah satu kelompok dari mereka memakai baju hitam hingga menutupi seluruh tubuhnya dan wajah, hanya menampakkan matanya saja.

" Bandit", Harry berucap sembari menunjuk pada sekelompok orang yang memakai baju serba hitam.

Kedua temannya pun tanpa banyak bicara sudah paham bahwa mereka yang disana sedang dalam bahaya. Dan jelas itu tampak ketika salah satu bandit menyandra anak kecil. Mereka sudah tahu bahwa sekelompok orang orang yang di serang bandit itu adalah seorang bangsawan dan anak kecil itu tak lain dan tak bukan adalah keluarga bangsawan. Bandit tersebut ingin mengambil emas yang berada di peti milik bangsawan.

Pengawal milik bangsawan itu sepertinya sudah kewalahan dengan para bandit. Ketika melihat hal itu mereka pun tiba tiba muncul dan membantu para pengawal bangsawan mengalahkan para bandit. Bandit yang merasa tidak bisa mengalahkan sekelompok pejuang tersebut mulai sedikit demi sedikit mundur. Seluruh kelompok bandit di buat kocar-kacir tak karuan karena ulah dari mereka.

Felix berhasil mengalahkan salah satu bandit yang menahan anak kecil tersebut dan kembali membawa anak itu dalam keadaan selamat tidak ada luka sedikitpun. Setelah semua para bandit itu di pukul mundur oleh mereka, dan para bandit menyatakan kekalahan, mereka di bawa oleh bangsawan tersebut ke rumahnya.

Kesan pertama yang mereka lihat saat melihat rumah bangsawan tersebut adalah kagum. Rumah yang sangat besar dengan akrilik dan ukiran yang cantik semakin membuat rumah menjadi lebih cantik juga elegan. Saat mereka memasuki rumah tersebut, mereka di sambut oleh wangi rosemary.

Mereka disana juga dijamu makanan yang enak enak, meskipun perut mereka sudah kenyang. Mereka tetap memakannya meski  sedikit hanya untuk menghargai sang tuan rumah yang sudah repot menjamu mereka.

"Saya sangat berterimakasih kepada kalian karena sudah membantu kamu dalam melawan bandit itu, dan menyelamatkan putra saya", ucap bangsawan tersebut.

"Ucapan terimakasih sepertinya tidak akan cukup membalas jasa kalian, katakanlah kalian ingin apa?", tanya bangsawan itu kepada mereka.

"Kami tidak membutuhkan apapun tuan, menyelamatkan orang yang membutuhkan sudah menjadi kewajiban sesama manusia." Balas Melvis mewakili kedua temannya.

"Kalian benar, sangat sulit menemukan pemuda yang memiliki rasa kemanusiaan seperti kalian." Ujar bangsawan itu.

" Kalau boleh tahu, kalian sebenernya ingin kemana? aku melihat sepertinya kalian ingin bepergian jauh", tanya nya sekali lagi".

" Kami akan pergi ke laut Utara untuk menyelesaikan misi dari guru kami.", Jawab Felix.

" Oh begitu rupanya. Aku tahu yang kalian butuhkan apa." Katanya sambil mengajak ketiga pemuda tersebut ke belakang rumah dan menunjukkan sebuah kapal yang besar.

"Aku berikan kapal ini untuk kalian pergi ke laut Utara sekaligus sebagai balas budi kami, terimalah kami mohon", mohon bangsawan itu pada mereka agar mereka mau menerimanya.

"Di dalamnya juga sudah ada perbekalan yang pasti kalian butuhkan", ucapnya kembali.

"Apakah kalian membutuhkan awak kapal? jika iya para pengawal ku akan siap menjadi awak kapal kalian", tuturnya.

" Tidak tuan, ini sudah lebih dari cukup dan kami sangat berterimakasih karena ini." Balas Harry.

Perbincangan di antara mereka harus terpaksa di akhiri sebab ketiganya harus secepatnya pergi ke laut Utara sekaligus juga tak ingin membuang-buang waktu dengan percuma. Lagipula mereka sudah sangat amat merindu pada teman teman dan sang maha besar guru yang menanti kepulangan mereka di padepokan.

Setelah mengucapkan terimakasih, dan melakukan salam perpisahan di dermaga tempat bangsawan itu tinggal, mereka pun mulai kembali melanjutkan perjalanan. Perjalanan yang akan menentukan akhir dari misi mereka. Titik penemuan dragon akan semakin dekat dengan mereka.

THREE DRAGON HURTERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang