2

1.1K 152 15
                                    

By Noona_kimjeykey1921

✿✿✿✿✿✿

"Tuan, apa kau sudah selesai meeting?" tanya seorang pria muda yang keluar dari mobil milik taehyung.

Saat ini, taehyung dan jungkook sudah tiba di parkiran. Dan jungkook hanya mengekori langkah taehyung yang sudah berjalan lebih dulu darinya.

"Sudah... Ayo naik, jungkookie!"

Jungkook mengangguk, taehyung membukakan pintu belakang untuk jungkook, sebelum dirinya ikut memasuki mobilnya dan duduk bersebelahan dengan jungkook.

"Tuan, dia siapa?"

Pria yang baru saja bertanya itu bernama Kim Namjoon, sekretaris sekaligus orang kepercayaan taehyung.

"Dia Jeon Jungkook. Putra pemilik perusahaan Jeon."

"Ahhh astaga.. Maafkan aku karena aku tidak tahu."

"Tidak apa-apa, ayo jalan! Kita akan mengantar jungkook ke rumahnya terlebih dahulu. Bukankah kau tahu kediaman Jeon?"

"Tahu tuan."

Taehyung mengangguk dan segera menginjak pedal gasnya meninggalkan pelataran perusahaan Jeon.

Taehyung menoleh ke arah jungkook yang tengah duduk bersandar. Namja itu terlihat tengah memainkan ponselnya.

"Kenapa kau bisa berada di perusahaan daddy mu sementara kau memakai seragam sekolah?"

Jungkook menoleh ke arah taehyung. Dia menaruh ponsel ke dalam sakunya sebelum menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku di hukum pihak sekolah karena ketahuan merokok di warung yang dekat dengan sekolah. Karena niat ku memang untuk membolos. Daddy di panggil ke sekolah dan pihak sekolah mengatakan semua kenakalan ku pada daddy, dan daddy mengajakku pulang sebelum mengomeliku habis-habisan."

"Waahhh..."

Taehyung terkekeh, dia tidak tahu jika putra pemilik perusahaan besar seperti Sehun ternyata senakal itu. Dan sepertinya, jungkook lebih nakal darinya.

"Kenapa? Om juga pernah muda kan? Jadi, tidak salah jika aku bersikap seperti itu."

"Iya, aku juga pernah muda dan pernah nakal seperti mu. Menurutku, itu hal yang wajar."

"Nah kan? Daddy ku memang terlalu kolot hingga bereaksi berlebihan seperti itu."

"Kau benar jungkookie."

Taehyung mengulurkan tangannya dan mengusap lembut pucuk kepala jungkook. Sedangkan Namjoon sendiri, dia hanya memperhatikan obrolan keduanya dan terkadang melirik keduanya dari spion depan.

"Tuan Kim terlihat ramah dan juga hangat pada namja itu." gumam Namjoon.

"Tapi om, aku bersyukur karena daddy tidak mengetahui rahasia besarku."

"Rahasia besar apa?"

"Ck! Jika aku mengatakannya padamu, itu sudah bukan menjadi rahasia lagi. Lagi pula, kau client daddy, kau bisa saja mengatakan ini pada daddy ku."

"No jungkookie, aku berjanji akan menjaga rahasia ini rapat-rapat."

"Sungguh?"

"Sungguh... Aku tidak akan pernah berbohong."

Taehyung mengulurkan jari kelingkingnya pada jungkook dan mencoba membuat jungkook percaya padanya.

"Baiklah, aku percaya padamu om."

Jungkook membalas uluran jari kelingking tersebut dengan kelingking miliknya.

"Jadi, apa rahasianya?"

"Daddy tidak tahu jika aku suka mengikuti balap liar yang di adakan oleh teman-teman ku."

"What the fvck?"

"Astaga... Kenapa reaksi mu berlebihan om? Katanya om juga pernah muda."

"Iya, maaf.. Maafkan aku. Aku hanya benar-benar terkejut saja mendengarnya."

"Aku pria om, di balik wajah cantikku ini, aku juga memiliki penis, sama seperti mu. Jadi, apanya yang membuatmu terkejut?"

Taehyung tertawa mendengar ucapan frontal jungkook. Sungguh, gayanya yang ceplas ceplos tidak membuat taehyung tidak menyukainya sama sekali.

"Astaga jungkookie..."

Namjoon yang sejak tadi fokus menyetir pun ikut tertawa mendengar ucapan jungkook.

"Tuan, dia lucu sekali."

"Kau benar. Dia memiliki daya tarik tersendiri."

Namjoon mengangguk, dan kembali fokus mengemudi. Sedangkan jungkook, dia hanya menggeleng melihat reaksi para orang tua yang tengah bersamanya.

"Jungkookie, apa kau memiliki kekasih?"

"Tidak om. Aku masih tidak memikirkan hal itu. Aku malas di larang-larang jika aku memiliki kekasih."

"Kata siapa?"

"Temanku kebanyakan seperti itu om. Pacar mereka posesif dan akan merenggut kebebasan mereka. Maka dari itu, meski banyak yang menyukaiku, aku menolaknya."

Taehyung mengangguk. Jungkook itu bukannya sombong, apa yang dia katakan memang benar. Toh terbukti jika hanya dengan melihat wajah cantiknya. Siapa yang tidak akan menyukai jungkook?

"Apa kau menyukai wanita?"

"Aku?? Hmm entah, aku tidak pernah memiliki ketertarikan pada wanita om."

"Jadi, kau menyukai pria?"

"Mungkin? Aku tidak tahu. Hanya saja, banyak yang mengungkapkan perasaannya padaku, baik itu wanita atau pria sekali pun."

Lagi-lagi taehyung mengangguk. Hingga tanpa terasa, mobil yang di kendarai namjoon sudah tiba di pelataran mansion besar jeon. Obrolan taehyung dengan jungkook membuat perjalanan panjang mereka jadi tidak begitu terasa.

"Om, terima kasih karena kau sudah mengantar ku."

"No problem, cantik."

Jungkook tersenyum, dia hendak keluar dari mobil mewah tersebut. Namun, pergelangan tangan jungkook di cekal oleh taehyung dan membuat jungkook menghentikan aktivitasnya.

"Why om?"

Taehyung merogoh saku dan mengambil dompetnya. Dia memberikan sebuah kartu nama miliknya pada jungkook.

"Untuk apa ini om?"

"Hubungi aku jika kau membutuhkan bantuanku."

"Baiklah om. Terima kasih."

Taehyung mengangguk dan jungkook segera keluar dari mobil tersebut. Jungkook melambaikan tangannya saat mobil taehyung perlahan berlalu.


Denial (Vkook) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang