3

1K 143 8
                                    

By Noona_kimjeykey1921

❁❁❁❁❁❁

"Tuan, apa kau menyukai namja tadi?"

Taehyung segera menoleh ke arah namjoon yang baru saja melempar pertanyaan padanya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Kau terlihat berbeda tuan, kau seperti tertarik pada namja cantik tadi."

"Hmm, aku menyukainya. Hanya saja, apa tidak salah jika aku menyukai namja remaja di usia ku yang terbilang sudah tidak muda lagi?"

"Nonsense .. Tidak muda dari mananya? Kau bahkan masih terlihat tampan, tuan. Dan lagi, usia kepala tiga tidak terhitung tua menurutku."

"Apa dia mau jika aku ajak menikah?"

"Astaga... Kenapa terburu-buru sekali?"

"Hei namjoon. Di usiaku saat ini, aku tidak bisa menjalin hubungan jika hanya untuk bermain-main. Aku ingin langsung ke jenjang yang serius."

"Baiklah, aku mengerti. Hanya saja, sepertinya kau akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan pria itu."

"Aku tahu. Justru hal tersebut yang membuat aku tertarik pada putra tunggal keluarga jeon."

Namjoon terkekeh, dia mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia tidak tahu jika selera taehyung adalah bocah urakan seperti jungkook. Bukan wanita atau pria yang dewasa dan elegant.

"Apa menurutmu dia akan menghubungi ku?"

"Terlalu mustahil menurutku."

"Astaga... Kenapa kau mematahkan harapanku."

Lagi-lagi, namjoon tertawa. Jungkook saja seperti tidak tertarik dengan taehyung. Bagaimana mungkin pria itu tiba-tiba menghubunginya?

"Tapi tuan, jika kau berhasil mendapatkan jungkook, bagaimana dengan ayah anda? Dia pasti tidak akan menyukai jungkook. Bukan karena wajahnya, tapi karena dia masih remaja."

"Urusan ayah biarkan menjadi urusanku. Ayah tidak berhak ikut campur ke kedalam kisah asmaraku."

Sementara itu, saat ini jungkook baru saja memasuki rumah besarnya. Kedatangannya di sambut hangat oleh Maminya, Luhan.

"Hai sayang."

"Haii mami... Sedang apa?"

"Sedang menunggu jungkookie ku."

Jungkook mencebik, wajahnya berubah menjadi masam sebelum menusel di pelukan Luhan.

"Ada apa dengan kesayangan mami ini hmm?"

"Mi... Daddy jahat, dia menghukumku karena aku ingin membolos."

"Astaga si tua itu. Berani sekali dia menghukum putra kesayangan mami. Padahal, dia juga pernah muda, dan kelakuannya sama persis seperti mu. Bagaimana bisa dia menghukummu?"

"Nah kan? Apa mami terima putra kesayangan mami ini di hukum?"

"No, sayang. Mami tidak terima.. Mami marrrrrahhhh..."

Denial (Vkook) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang