14

716 120 9
                                    

Noona_kimjeykey1921

◌⑅⃝ᵐᶦˢˢ(꜆˘͈ෆ˘͈꜀)ʸᵒᵘ⑅⃝◌

Saat ini, terlihat orang tua jungkook tengah berbincang di ruang tamu. Mereka tengah membicarakan jungkook, sambil menunggu makan malam siap.

"Dadd, kenapa kookie belum pulang?" tanya Luhan.

"Tadi, tuan Kim meminta izin padaku untuk membawa kookie ke mansion utama kim."

"What? Bagaimana bisa kookie ada bersama tuan kim?"

"Entahlah... Kita akan bertanya padanya setelah dia kembali kemari."

"Dadd, apa menurutmu tidak bahaya jika kookie terlalu dekat dengan tuan Kim?"

"Mau bagaimana lagi? Aku bisa apa jika yang aku hadapi adalah Kim taehyung? Jika itu orang lain, mungkin aku bisa melarangnya. Tapi jika Kim taehyung, aku bisa apa?"

Luhan mengangguk, tidak semua orang berani melawan taehyung. karena mereka tahu, jika taehyung tidak akan mudah untuk dikalahkan.

"Lalu, apa tujuan taehyung membawa jungkook ke mansion utama?"

"Astaga lu... Kenapa kau bertanya hal seperti ini padaku? Aku bahkan tidak tahu jawabannya."

"Hahh, kenapa kookie kita harus kenal dengan orang seperti tuan taehyung?"

"Kita ambil sisi positifnya saja lu. Karena semuanya sudah terjadi."

Luhan mengangguk membenarkan ucapan suaminya. Karena saat ini pun, mereka tidak memiliki jalan keluar apapun.

Sementara itu, di tempat lain saat ini terlihat jungkook yang tengah berada di dalam mobil milik taehyung.

Taehyung akan membawa jungkook ke mansion utama, dan mengenalkan jungkook sebagai kekasihnya pada appa Kim.

"Sayang, jika appa ku berbicara macam-macam padamu, kau tidak perlu mempedulikan itu."

"Apa tuan Kim galak, hyung?"

"Tidak... Dia hanya sosok yang tegas dan tidak mau di bantah."

"Seperti mu?"

"Mungkin iya."

"Bukan mungkin, hyung. Jawabannya sudah pasti iya. Karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."

"Tapi wajahmu tidak mirip tuan Sehun. Jadi, pribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya itu salah."

"Ishh... Itu benar hyungie."

"Benar dari mananya?"

"Karena aku mirip mommy."

"Benarkah?"

"Hu'um, kau harus melihat mommy ku lain kali, hyung."

"Tentu saja. Aku akan datang ke rumahmu dengan membawa sepasang cincin."

"Untuk apa? Kau sudah memberiku banyak perhiasan mewah hari ini."

"Tentu saja untuk melamarmu."

Denial (Vkook) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang