15

660 136 10
                                    

Noona_kimjeykey1921

◌⑅⃝ᵐᶦˢˢ(꜆˘͈ෆ˘͈꜀)ʸᵒᵘ⑅⃝◌

Saat ini, jungkook terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali. Manik doe nya menatap ke arah pria, yang tengah berdiri di samping taehyung.

"Tae, kau bawa anak siapa?" tanya baekhyun.

"Anak tuan Sehun, eomma. Namanya, Jeon jungkook."

Baekhyun hanya mengangguk. Kakinya melangkah semakin mendekat ke arah jungkook dan semakin menatap intens ke arah namja cantik tersebut.

Jungkook yang di tatap seperti itu pun sedikit grogi. Dia menunduk dan memperhatikan pakaiannya. Dia takut jika apa yang dia pakai terlihat aneh di pandangan ibunya taehyung.

"Kau, berapa tahun, nak?"

Jungkook mengernyit ketika mendengar sebuah pertanyaan yang terlontar dari bibir pria cantik tersebut.

"Aku 17 tahun, tante."

"Hah? 17 tahun? Kau yakin?"

Jungkook mengangguk. Dia jadi bingung sendiri melihat ekspresi baekhyun yang tampak tidak percaya dengan ucapannya.

"Kau tidak berbohong?"

Jungkook menggeleng, dia tidak sama sekali berbohong soal usianya.

"Tidak, tante. Aku memang sudah 17 tahun."

Baekhyun mengangguk. Dia mendudukkan dirinya di sebelah jungkook. Sebelum kembali menatap wajah cantik pria yang putranya bawa tersebut..

Sedangkan taehyung sendiri, dia lebih memilih untuk duduk di sofa yang berseberangan dengan jungkook.

Tangan Baekhyun terulur mengusap lembut pipi jungkook. Dan manik baekhyun sedikit melebar ketika merasakan tekstur halus dari kulit jungkook.

"Astaga... Apa kau manusia sungguhan? Kau bukan boneka kan?"

"Tentu saja bukan tante, aku benar-benar manusia."

Sebenarnya jungkook bingung mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir baekhyun. Kenapa pria itu bertanya aneh-aneh soal jungkook?

"Eomma, kenapa pertanyaan eomma seperti itu? Apa kau mengira jika yang aku bawa bukan manusia?"

"Benar... Dia cantik sekali, kulitnya benar-benar halus dan lembut. Kau bertemu dengannya di mana tae?"

"Dia putra rekan bisnisku, eomma."

"Ya Tuhan!! Cantik sekali." Gumam Baekhyun.

Jungkook hanya tersenyum kikuk, karena dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat ini.

Hingga beberapa saat kemudian, suara derap langkah kaki yang tengah menuruni tangga mengalihkan perhatian mereka.

Itu adakah tuan Kim, pria itu tengah berjalan dengan pandangan yang menatap ke arah jungkook.

"Sejak kapan kau datang? Kenapa tidak menghampiri aku?" Tanya Chanyeol.

Pria itu mendudukkan dirinya di sofa singel yang menghadap ke arah taehyung dan juga jungkook.

"Sejak tadi.. Kau akan turun cepat atau lambat, bukan? Jadi, untuk apa aku menyusulmu."

Chanyeol mendengus, putranya selalu bertingkah kurang ajar seperti biasanya. Dan itu tidak berubah sama sekali.

"Apa dia calon istri yang kau maksud, taehyung?" Tanya Chanyeol.

"Benar, appa. Kau tentu tidak buta untuk tidak melihatnya, bukan?"

"Ck! Bisakah kau berbicara sopan sedikit padaku? Aku ini ayahmu, taehyung."

"Jika tujuan appa untuk mengatur masa depanku, untuk apa aku menghormati mu? Kau bahkan tidak pernah membebaskan ku untuk memilih apa yang terbaik untukku."

"Jangan bergurau! Aku bersikap seperti ini juga untukmu. Jika aku tidak mengaturmu, masa depanmu tidak akan sebagus ini. Dan lagi, apa yang kau harapkan dari namja ingusan seperti dia? Cih!"

Jungkook sedikit geram mendengar cemoohan Chanyeol padanya. Hanya saja, dia mencoba menahannya, dan dia ingin melihat reaksi taehyung.

"Jangan bicara seperti itu, appa. Dia calon istri ku, calon masa depanku dan calon menantumu. Jadi, tolong hargai dia."

"Astaga Kim taehyung!! Bagaimana bisa kau memilih bocah seperti nya? Dia hanya akan merepotkanmu di masa depan. Jangankan mengurus rumah tangga, bisa jadi, kencing pun dia masih minta di pegangi oleh orang tuanya."

Sungguh, penghinaan Chanyeol pada jungkook berhasil memancing amarah namja cantik tersebut. Dan bukan hanya jungkook, tapi Baekhyun pun turut tersinggung dengan ucapan suaminya.

Rasanya, tidak pantas seorang yang seumuran dengan Chanyeol berkata seperti itu pada namja remaja seperti jungkook.

"Chan! Jaga bicaramu!" Interupsi Baekhyun.

"Untuk kali ini, kau jangan ikut campur, Baekhyun. Aku ingin tahu, apa alasan taehyung memilih bocah ini."

Jungkook menarik nafasnya kasar sebelum menatap tajam ke arah Chanyeol. Dia ingin sekali meremas mulut pria tua yang ada di hadapannya saat ini.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak memiliki pembelaan setelah aku hina seperti tadi?" Cibir Chanyeol pada jungkook yang sejak tadi hanya diam.

"Stop kakek tua!! Sungguh, sejak tadi aku ingin sekali meremas bibirmu. Aku kira, orang kaya seperti mu yang menempuh pendidikan tinggi memiliki attitude yang baik, terlebih dalam memperlakukan tamunya. Tapi apa? Kau benar-benar bad attitude! Bagaimana bisa tuan baekhyun mau dengan pria seperti mu. Dan apa tadi? Kau bilang aku kencing masih dipegangi? Jangan bergurau! Namja yang kau sebut bocah ini bahkan bisa membuat putramu birahi dan kehilangan kendali. Jadi, jangan sekali-kali kau meremehkan aku!"

Taehyung benar-benar menahan tawanya melihat ekspresi Chanyeol. Di tambah dengan ucapan jungkook yang ceplas ceplos, membuat taehyung harus lebih keras menahan tawa yang ingin menyembur saat itu juga.

Jungkook patut di acungi jempol karena sudah berakting dengan baik. Dan sekarang? Taehyung bisa melihat ekspresi ayahnya yang hanya bisa menganga mendengar ucapan jungkook.

 Dan sekarang? Taehyung bisa melihat ekspresi ayahnya yang hanya bisa menganga mendengar ucapan jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Denial (Vkook) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang