Chapter 2

285 32 32
                                    

"Nee Orter-chan, sehabis ini kau ingin melanjutkan pendidikan mu kemana?" tanya (name) lalu menyuapi makanan pada mulutnya kembali

Orter dan (name) saat ini sedang makan bersama seperti biasa, "Hmm? Aku berniat melanjutkan pendidikan ku di academy Easton." jawab Orter

"Hee.. begitu ya, aku mengerti." kata (name) lalu keduanya kembali terdiam

"Kau harus ikut dengan ku ke sana." kata Orter dan membuat (name) tersedak

"Uhukk! Uhukk!" Dengan cepat Orter mengambil air lalu memberikan nya pada (name)

"Kau bercanda? Sihir pasir ku tidak sekuat sihir mu! Mana mungkin aku bisa lulus di academy terbaik seperti itu." kata (name) setelah meminum pemberian Orter

"Sebab itu ayo berlatih bersungguh-sungguh, kau selama ini jika ku perhatikan kau ketika berlatih sihir malah bermain-main." kata Orter dan (name) pun tersentak kecil dan cengengesan sendiri

"Hehehe! Habis nya itu membosankan, Orter-chan!" kata (name)

"Tidak ada alasan (name), kau harus ikut aku ke Easton agar aku bisa melindungi mu." kata Orter lalu memakan makanan nya kembali

"Ha'i~ ha'i~ aku mengerti." kata (name) yang pasrah dengan keinginan Orter yang kini semakin protective

"Ohh soal lelaki yang membully mu kemarin.. aku sudah memberikan mereka pelajaran." kata Orter dengan santainya, sedangkan (name) yang mendengar ucapan Orter lagi-lagi terkejut

"Kau apakan mereka?!"

"Hmm? Aku hanya memberikan mereka ancaman kecil."

"Aku ragu dengan kata kecil mu, Orter-chan!" (Name) menghela nafasnya dan mengangguk kecil

"Tapi.. terimakasih, kau selalu ada ketika aku di tindas seperti itu." kata (name) lalu tersenyum yang kembali membuat Orter terdiam

"..ya"

"Silau.. dan jantung ku tidak aman.."

"Padahal niat nya pengen gue yang balas." batin (name) yang ternyata sudah dendam duluan ke anak yang membully nya

(Name) tidak dendam? Dunia sedang tidak baik-baik saja.

"Aku akan pergi menemui Wirth di perpustakaan, oh jika kau mendaftarkan diri mu ke Easton, daftarkan juga sekalian nama ku." kata (name) dan Orter mengangguk

"Tentu, tapi kenapa akhir-akhir ini kau lebih sering bersama Wirth? Kembaran mu itu aku." kata Orter lalu menatap (name)

"Hah? Kau masih bertanya? Dia itu adik ku! Tunggu? Jangan bilang kau cemburu pada Wirth, Orter-chan!" kata (name) yang sadar dengan tingkah Orter

"Aku tidak bilang cemburu, (name)." elak Orter

"Heyyy! Jika tidak cemburu mana mungkin kau menatap tajam Wirth kemarin! Pantas saja Wirth kemarin takut dengan ku! Jangan mengelak!" kata (name) yang tak habis pikir dengan Orter

"Hah.. aku mengakui nya, aku tak ingin kau di ambil oleh siapapun." kata Orter yang jujur lalu mengalihkan pandanganya

(Name) melongo tak percaya mendengar perkataan Orter, "Anjir! ni bocah malah ga ngotak posesif nya ke gue cokkk! kalau gini gimana caranya gue pepet char lain?!" batin (name) yang meringis tidak bisa pdkt dengan char lain

(Name) menghela nafasnya, "Aku tidak akan di ambil oleh siapapun itu, aku milik mu." pasrah (name) dan membuat Orter terdiam

"Aku tau." jawab Orter yang membuat perempatan muncul di dahi (name)

"Ck! Kau ini menyebalkan sekali! Jangan berbicara dengan ku, aku kesal pada mu!" kata (name) lalu pergi meninggalkan Orter begitu saja

Orter terdiam melihat (name) pergi lalu tersenyum kecil,

Orter Twins [ Orter Madl and Reader's ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang