𝟏𝟔

20 1 0
                                    

𝑱𝒖𝒏𝒈𝒌𝒐𝒐𝒌 𝒑𝒐𝒗

Setelah kepergian karina, mark dan yerim aku hanya bisa menangis dalam diam.

"Bodoh.. Kenapa kau tidak menceritakanya pada yerim. " ucapku  dengan memukul kepalanya

"Hiks., mianhae yerim-ah. " gumamku

Setelah puas menagis aku pun mendengar suara keributan di luar dan aku bisa melihat mark yang tengah menaiki motor yang aku tak tahu siapa pemilik nya dengan kecepatan tinggi lalu tak lama aku melihat segerombolan orang yang juga menaiki motor sedang menyusul mark.

Aku pun segera keluar dan melihat yerim dan karina.

"Ada apa? " tanyaku

"Entahlah." jawab karina

"Aku pergi." pamit yerim dengan meninggalkan ku dan karina begitu saja.

Ketika aku akan menyusul yerim aku mendengar suara dentuman yang keras dan aku membulatkan mata ketika melihat motor yang mark kendarai sudha hancur menabrak pembatas jalan. Aku segera pergi melihat dan setelah sampai berapa terkejutnya aku melihat mark yang sudah bersimpuh darah di bawah dekat laut.

"Mark.... " teriak ku dan turun ke bawah melewati batu batu yang ada disitu.

Ketika sampai aku mencoba memberikan pertolongan pertama tetapi mark sama sekali tidak merespon.

"Mark, kumohon sadarlah. " ucapku dengan menepuk nepuk pipinya

Sampai ketika aku mendengar teriakan yerim di atas dan akan melompat ke bawah sebelum karina mencegahnya.

𝑱𝒖𝒏𝒈𝒌𝒐𝒐𝒌 𝒑𝒐𝒏 𝒆𝒏𝒅

"Yakk." teriak giselle membuat karina dan yerim menoleh padanya

"Giselle." ucap karina

"Apa yang terjadi? " tanya giselle

"Mark bawa motor, kami lihat... " belum selesai karina menjelaskan telah di potong oleh giselle

"Punya siapa? " tanya giselle tetapi karina tidak menjawab  dan giselle pun langit melihat ke arah geng yang sempat menganggu mark kemarin.

"Yakk,, kau.... " ucap giselle yang akan melayangkan tinju pada ketua geng tersebut tetapi di tahan oleh yerim

"Giselle lebih  baik kau panggil ambulan. " ucap yerim dengan pergi berlari untuk melihat keadaan mark.

Melihat yerim berlari meninggalkan mereka giselle pun langsung mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi ambulans.

"Ayolah mark kumohon. " ucap jungkook yang dengan meletakkan tangannya di dada mark dan memompa nya agar mark dapat bernafas kembali.

"Mark.. " panggil yerim ketika sudah sampai di samping mark

"Mark,, jebal. " ucap jungkook lagi dengan menahan air matanya

Sampai beberapa kali ia mencoba membuat mark bernafas kembali sampai akhirnya ia menyerah akan usahanya. Dan melihat ke arah yerim dengan menggelengkan kepalanya tanda mark sudah tidak bisa di selamatkan.

"Andwae mark....... " teriak yerim dengan menguncangkan tubuh mark

"Jebal.. Kenapa kau pergi meninggalkanku dan karina hiks. " Ucapnya dengan isak tangis

Melihat yerim menangis membuat hati jungkook sakit ia pun membawa yerim kedalam pelukannya

"Ini semua hanya mimpi kan Kook hiks. " ucap nya tetapi jungkook hanya diam tidak menjawab

ALL BECAUSE OF THE WIFI PASSWORD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang