Kim Joy. 01

123 19 1
                                    

"Kim Joy dan Lee Hyun mengakhiri hubungan mereka!!"

Barangkali sudah satu bulan lebih berita itu tak kunjung berhenti. Masih sering terdengar di telinga Joy. Banyak diantara mereka yang senang akan hal itu karena pria yang disebut sebut 'kekasih semua orang' itu kini sudah tidak ada pemiliknya. Jadi, lebih banyak yang bahagia daripada menyayangkan hal tersebut. Tak seperti yang dibayangkan orang-orang, reaksi Joy justru biasa saja dan bisa dibilang tak menyesal. Orang yang tidak tau hal yang sebenarnya terjadi pasti masih mengagungkan pria itu seperti orang bodoh.

Namun, sungguhan apa dirinya dulu juga seperti itu? Tanya joy dalam benak hatinya.

Choi Ha-na, sahabat Joy yang saat ini membantu Joy menata pasokan buku baru di rak perpustakaan tiba-tiba buka suara

"Lalu apa bedanya dengan dirimu yang dulu? Sepertinya kalian sama saja sebelum tau kenyataan"

Joy lalu berhenti sejenak, ia-pun heran. Sebenarnya tak ada yang spesial dari Lee Hyun selain cerita yang dibuat masyarakat tentangnya.

"Benar juga, mungkin dia pakai sihir untuk merayuku" jawab joy singkat lalu melanjutkan pekerjaannya

"Aaaa, sihir manis itu.. bisa dimegerti" balas Ha-na menggoda, membuat joy kesal.

Namun, jika kembali ke masa itu.. sebenarnya apa yang membuat Joy bisa jatuh cinta pada Lee Hyun?? pria yang sudah menyakiti perasaannya??

Flashback 1 tahun lalu

Lonceng berbunyi, seorang pria membuka pintu perpustakaan. Joy yang ketiduran, perlahan mengerjapkan matanya. Seketika matanya terbuka lebar saat ia mendapati seseorang yang mengunjungi perpustakaan kala itu.

"Maaf mengganggu tidurmu, aku mencari buku peradilan kontemporer.. dimana aku bisa mendapatkannya?"

Joy masih mengerjap-ngerjap tak percaya. Kulit putih dan senyuman yang dibicarakan orang orang, Joy bisa melihat lesung pipi pria itu dengan jelas saat dia berbicara. Belum sekalipun Joy temui pria se-rupawan itu masuk ke tempatnya.

Sedetik kemudian ia meruntuki dirinya dalam hati (sadarlahhh joy..)

"Oh itu, ehmm kau bisa lurus lalu disamping pojok kiri.. kau bisa menemukannya disana." Jelas joy sambil menggerakkan tangan bermaksud menunjukkan arah.

Pria itu mengangguk, kemudian berterimakasih dan melenggang pergi ke arah yang ditunjuk joy.

Joy masih membeku ditempat sembari melihat punggung pria itu menjauh. Lalu kembali duduk ke posisinya semula sambil menutup mulutnya tak percaya (luar biasa!!)

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Joy mencoba mencuri perhatian pria manis tadi dengan berpura pura menata buku di rak lain dekat tempat pria tersebut berada.

Sembari memasukkan satu buku, Joy mencuri pandang padanya. Pria itu cukup sibuk dengan tumpukan buku yang ia cari, sampai tak menyadari kehadiran Joy disana.

Sampai-

Blukk!!

Satu buku besar yang seharusnya diletakkan Joy meleset dari tangannya dan mengenai bagian atas kepalanya.

"Aaauu" sambil mengusap usap dahinya, Pria itu tersadar dan segera mendatangi Joy menanyai keadaannya.

"Kau tidak apa-apa ?? Apa begitu sakit?"
Tanyanya, hampir mengusap kepala Joy, tetapi kemudian mengurungkan niatnya itu. Agak tidak sopan jika menyentuh seseorang yang baru saja kita kenal bukan?

"tidak apa-apa ko, tidak sesakit itu.." balas Joy. Aslinya sakit.. tapi tidak sesakit itu setelah diperhatikan dia.. Sepersekian detik kemudian ia mengulum bibir dalamnya (senanggg,)

A Gift from HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang